Home / Rumah Tangga / MANTAN WITH BENEFIT / Kakek Juna & Kula 🗡️

Share

Kakek Juna & Kula 🗡️

Author: DityaR
last update Last Updated: 2025-07-06 14:00:05

୨ৎ K H A L I S A જ⁀➴

Aku baru saja tiba di penginapan, dan melihat Mama berjalan menjauh dari mobil milik Alzian, membuat emosiku kembali memuncak. Padahal tadi pagi sempat reda saat sarapan bersama Connie dan Shaenette. Aku membanting pintu mobil, dan Mama langsung menoleh.

“Harusnya kamu udah beresin koper,” katanya sinis. “Kamu kenapa sih?” Dia mendekat, tapi segera kutahan dengan tangan.

“Dia kepleset di bukit,” jawab Shaenette sambil menyentuh lenganku, sok akrab, seolah kami sudah bersahabat sejak lama. Padahal aku masih belum ingat siapa dia, meskipun tadi pagi dia sudah banyak bicara saat sarapan.

“Kapan? Di mana?” Mata Mama menyapu tubuhku dari atas sampai bawah.

“Khalisa enggak apa-apa,” jawabku sambil melangkah mundur.

Tiba-tiba pintu penginapan terbuka. Donna keluar, rambut merahnya dikuncir tinggi. Ia berjalan menuju Alzian dan Sahar, yang ternyata sudah ada di sana.


Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • MANTAN WITH BENEFIT   Jurnal Khalisa I 🔥

    Saat aku enggak lagi mendengar suara apa pun dari kamar atas, aku buka lemari itu pelan-pelan. Aku tarik napas lega waktu melihat tumpukan kotak. Aku ambil satu dan buru-buru menutup pintu kamar lalu menguncinya.Aku buka kotak pertama, isinya beberapa bingkai foto. Ada foto kita berdua waktu masih muda. Satu lagi waktu kita dinobatkan jadi pangeran dan ratu sekolah, waktu karnaval tujuh belasan. Ada juga medali sama piala-piala punyanya Alzian. Terus ada potongan artikel koran tentang betapa hebatnya si Alzian Sunya main bola, dan bagaimana kampus-kampus besar berebut ingin merekrut dia. Karena kakaknya, Alvaro, sudah lebih dulu bikin gebrakan di kampusnya.Banyak banget foto-foto keluarga Alzian, ada juga foto dia bareng Mamanya waktu masih kecil. Terus aku baru sadar, foto-foto ini bukan dari rumah kita. Ini foto dari kamar rumahnya dia.Aku ingat waktu itu, setelah karnaval berakhir terus aku bawakan foto-foto kami ke dia. Hapsari sama Sahar lagi pergi. Tentu saja kita boleh ada d

  • MANTAN WITH BENEFIT   Kunci Lemari 🗝️

    ୨ৎ K H A L I S Aજ⁀➴Aku langsung kabur ke kamar utama, menutup pintu dan naik ke tempat tidur. Serius, siapa, sih yang tega mengambil mimpi orang lain?Ada ketukan pelan di pintu. "Khalisa ...." Itu suara dia, Alzian."Aku gapapa. Balik aja ke keluargamu!" balasku.Gagang pintunya memutar pelan, dan dia masuk. "Aku gak bakal ninggalin kamu." Dia menutup pintunya lagi. "Ini gak kayak yang kamu pikirin.""Aku udah halangin cita-cita kamu, kan?"Dia tertawa kecil. "Enggak, enggak gitu ceritanya.""Tapi itu yang keluargamu bilang."Dia duduk di ujung ranjang, menjaga jarak."Aku bukanya nolak tawaran itu gara-gara kamu, serius!" Dia tarik napas panjang. "Oke, mungkin sebagian iya ... Tapi itu karena aku pikir kamu bakal ikut aku juga. Lagian itu cuma tawaran dari kampus, kok. Kamu tahu sendiri, kan, seberapa dikitnya pemain bola di kampus? Dikit banget, lho, dan semua pemain, aku yakin dapat tawaran itu.""Tapi tetap aja ....""Kamu ingat sesuatu, enggak? Waktu kita umur enam belas.""P

  • MANTAN WITH BENEFIT   Selamat Datang Khalisa 🌼

    “Aku kira kamu deketin dia cuma buat cari tahu kenapa dia ninggalin kamu?” Maya mengangkat satu alisnya.Aku pun mengangkat bahu. “Ya, sebenarnya itu juga, sih.”“Oh ... Kalau gitu, aku bisa bilang Khalisa yang sekarang sama kamu yang sekarang, udah nggak relevan. Karena kalian berdua sekarang bukan orang yang sama lagi. Bahkan kalau pun dia inget semuanya, dia tetap bukan Khalisa yang lama. Dan Alzian yang lama pun juga udah pergi waktu Khalisa ninggalin kamu. Mungkin kamu harus kenalan lagi dari awal!”“Maya!” teriak Aldani, memanggil dia.Maya tersenyum dan memegang lenganku sebentar. "Senyum dong, ya? Malam ini, kan kita harus senang-senang.”Lalu dia berjalan ke arah Aldani dan menggandeng tangannya, membawanya turun ke arah api unggun.“Itu Luno lagi bareng Althaf, ya?” Aku dengar dia bertanya ke Aldani.“Udah, santai aja, Alzian,” tegas Maya kepadaku.Aku menoleh ke dalam ruang tamu, dan menemukan Khalisa

  • MANTAN WITH BENEFIT   Cinta itu Masih Ada ❤️‍🩹

    ୨ৎ A L Z I A Nજ⁀➴Aku sedang memperhatikan dari sisi lain balkon saat Khalisa asyik makan Kebab daging sambil minum Wine di dalam rumah. Dia sedang mengobrol dengan Danny, dan Danny berhasil membuatnya tertawa.Memang begitulah Danny, dia gampang banget bikin orang ketawa. Sikapnya selalu bawa aura nyaman yang bikin semua orang betah di sekitarnya. Dan perasaan cemburu mulai muncul dalam diriku.Dulu aku enggak pernah merasa minder soal Khalisa. Tapi itu dulu, sebelum dia meninggalkanku.Terus ... Bagaimana mungkin aku bisa melupakan soal lemari itu?Jelas dia bakal menyukai buku harian yang dulu pernah ia tulis, meskipun aku enggak yakin dia masih ingat sama isinya.Tapi kalau pun ternyata dia mengingat semuanya … toh apa artinya juga buat kami?“Udahlah, nikmatin aja pestanya!” Luno merangkul leherku sambil menggoyangkan tubuhku maju mundur.“Jangan ganggu dia!” kata Althaf sambil menyeruput dari gelas wine-nya, lalu berjalan ke arah api unggun. Semua orang mulai turun ke bawah.Lun

  • MANTAN WITH BENEFIT   Villa di Danau II 🌛

    Derrin bengong.“Nggak ada. Nggak penting. Lupain aja!”“Serius? Kamu mau gantung aku gitu aja?”Wajahnya sontak berubah. “Nggak bisa. Orang aku udah janji buat nggak ngomong.”“Please? Semua orang tahu gimana keadaan aku yang dulu. Aku juga pengen tahu, aku dulu tuh orang kayak gimana, sih?”“Oke deh. Aku nyalain apinya dulu, ya? Tenang ... Tapi kalau cewek-cewek di atas sampai tahu aku bocorin ini, bisa-bisa aku didepak dari geng.” Derrin mulai mengambil kayu.“Wah, serem juga tuh,” kataku sambil membantunya membawa kayu ke arah api unggun. “Oke. Aku janji nggak bakal ngomong. Kamu segitu bencinya, ya, sama aku, humm?” Aku meletakkan kayu dekat api unggun, sementara Derrin mulai menyusunnya dengan rapi.“Nggak lah! Sumpah! Mana bisa aku benci sama ipar.” Dia berhenti sejenak. “Cuma … kadang dulu kamu tuh .…”Aku berdiri, tangan di pinggang, menunggu dia menyelesaikan kalimatnya. “Derrin?”“Sombong ... Sama ... Sok banget jadi orang!” Dia menghela napas. “Aduh, aku jahat banget ya u

  • MANTAN WITH BENEFIT   Api Unggun 🌛

    ୨ৎ K H A L I S A જ⁀➴Setelah aku berkeliling di setiap ruangan, mencari kunci lemari, berharap ada sesuatu yang bisa memicu ingatanku, akhirnya aku menyerah dan menuju dapur. Soalnya, perutku sudah minta diisi. Aku buka kulkas, kupikir isinya kosong. Aku bahkan sudah siap-siap memesan Grab atau apalah buat pergi ke pusat kota. Eh, ternyata kulkasnya justru penuh.Aku mengambil beberapa bahan untuk membuat sandwich. Baru saja aku mulai makan, aku mendengar suara aneh dari luar. Seketika aku diam, menahan napas. Tapi enggak ada apa-apa. Aku lanjut makan sambil berusaha menenangkan pikiran. Padahal biasanya aku nyaman sendiri, tapi sejak kecelakaan, kesendirian justru bikin aku gelisah. Semakin lama sendiri, pikiranku makin liar, aku takut enggak akan pernah jadi diriku yang dulu.Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu, membuatku terlonjak. Aku melirik ke meja kecil tempat Alzian bilang dia menaruh pistol."Ini kita, santai!" Daniar berteriak dari luar, dia tahu kalau aku pasti panik.Aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status