Chapter: Peraturan Kita 💋୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Dia benar. Kalau kita enggak bikin aturan jelas tentang apa saja hal-hal yang harus dihindari, ujung-ujungnya kita bakal bikin masalah sendiri.“Enggak boleh ada yang tahu,” katanya.“Kamu malu tidur sama aku?”“Bukan gitu. Tapi kalau orang tahu, gosip, pertanyaan kapan nikah sama punya anak bakal langsung nyusul.”Aku mengangguk. “Deal.”“Enggak ada acara nginep atau dinner di resto bareng.”“Oke.” Aku sosor dikit, bibirku sudah enggak sabar mencari bibirnya lagi.“Kamu punya aturan juga nggak?” tanyanya.“Satu,” kataku sambil angkat jari.“Oke, apa tuh?”“Kaus ini? Kamu harus pakai tiap hari.”Dia tertawa, dan aku langsung pakai kesempatan itu buat dekati dia, tanganku sudah gatal buat menyusuri apa yang aku bayangkan berminggu-minggu ini.Tapi dia tarik mundur, tangannya menahan dadaku. “Sebelum itu, kita harus beresin apartemen ini dulu.”Aku ambil tangannya. “Enggak. Malam ini kamu tidur di kasur aku, besok baru kita beresin apartemen ini.”Dia enggak melawan,
Last Updated: 2025-09-01
Chapter: Friend with Benefit 💋Dia taruh semua barang, terus tangannya langsung menarik ujung kaosnya. "Tapi dingin nih ... atau kamu yang mau angetin?"Aku jalan cepat, menahan dia sebelum kaosnya terbuka. Sekilas aku lihat garis v-line-nya yang bikin birahi di dalam diriku terbakar."Ya ampun, kok malah jadi kayak gini," gumamku, dan kepalanya langsung maju.Dia mengangguk, senyumnya makin lebar. "Apa yang jadi kayak gini?""Enggak ada." Aku mundur, tapi dia memeluk pinggangku dan dadanya menempel di punggungku."Maya," bisiknya.Namaku keluar dari bibirnya, mendengar itu saja pahaku langsung reflesk, merapat. Aku hampir enggak kuat menahan diri buat enggak cium dia. Aku harus usir dia sekarang."Aku enggak maksud gitu, tadi, maaf."Tangannya lepas dari pinggangku, dia mundur. "Kamu enggak suka? Sial ... Maaf, ya."Aku balik badan, melihatnya sangat panik memegang leher sendiri sambil menatap lantai."Enggak." Aku menggeleng, maju selangkah. "Aku suka ... Banget malah ... Sumpah, tadi malam aku juga sempat kebay
Last Updated: 2025-08-31
Chapter: Apartemen Sunya୨ৎ M A Y A જ⁀➴Kita menurunkan Alvaro sama Karin di pusat kota biar Alvaro bisa mengantarkan Karin pulang. Jadinya tinggal aku berdua sama Aldani. Sumpah, kayaknya kebocoran di River Point bikin Aldani senyum terus. Kayaknya dia senang banget aku harus menginap di rumahnya.Andai saja aku bisa ikut merasakan senangnya dia. Tapi aku tahu, ini bakal bikin perasaanku makin ribet. Maksud aku, tadi saja Aldani terlihat cemburu banget, sampai-sampai dia menyeretku keluar dari Flamingo, masuk ke mobilnya, terus … cium aku.Pipiku langsung panas tiap kali teringat. Ditambah lagi kejadian di panti jompo, kalau saja waktu itu kita enggak ditonton orang banyak, mungkin kita benar-benar sudah ciuman. Aku jadi makin enggak yakin, setelah ini hubungan kita bakal ke mana.Aldani menyetir masuk jalanan panjang yang dikelilingi hutan. Akhirnya terlihat juga sebuah rumah dengan garasi satu pintu.“Aku kasih tahu dulu, ya ... apartemen di atas garasi pasti berantakan. Jadi kamu siap-siap aja tidur di ra
Last Updated: 2025-08-31
Chapter: Satu Malam SajaJelas banget kalau Danny mungkin mengarang soal atap bocor cuma buat ganggu aku biar enggak bisa menikmati malam sama Maya. Dia memang menganggap Maya itu musuh kita. Dia maunya bisnis Maya gagal, biar gedungnya bisa jadi punya kita. Kadang dia itu keras kepala banget, kayak babi. Cuma bisa lihat satu arah.“Serius. Dia tadi malah mau nginep di rumah kita ...” Nada suaranya jelas meremehkan cewek itu. “... aku udah telepon Donna, pesenin kamar buat dia di hotel. Aku rasa kamu enggak bakal nyaman kalau tiba-tiba dia nongol di ranjangmu, Aldani. Jadi kamu mending cek dulu kamar Maya sebelum hotelnya Donna full booked."Setengah dari diriku ingin biarkan Maya menginap di rumah, biar bikin Danny kesal. Dia harusnya bisa move on dari masalahnya sama Maya. “Thanks udah ngabarin.” Aku tutup telepon, malas debat di depan Maya. Aku masukkan HP ke kantong, sadar kalau semua orang di meja lagi memperhatikanku.“Kamu mungkin mau nelpon River point, atau kit
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: River Point Resort ୨ৎ A L D A N I જ⁀➴Aku bawa dia jauh dari kota dan orang-orang agar aku bisa punya waktu berdua saja. Karena sekarang sudah larut malam, mungkin ini terlihat mencurigakan. Aku ingin dia merasa aman sama aku, jadi aku bilang, “Mau jalan ke teluk, enggak?”“Oke.” Dia masukkan tangannya ke saku.Aku turun dari trotoar buat menyebrang jalan ke arah teluk. “Susah enggak, sih? Maksud aku, waktu kamu di sini, terus semua orang tahu soal privasi kamu?”“Udah, ah. Aku enggak mau bahas ini sekarang. Kamu tadi mau ngomong apa, sih?”“Enggak apa-apa … aku cuma, aku pernah ada di posisi itu. Aku ngerti.”Aku bisa pura-pura enggak tahu rasanya jadi bahan gosip satu kota, tapi faktanya itu pernah terjadi dua kali sama aku. Bedanya, waktu itu orang-orang sudah mengenalku. Sementara mereka enggak kenal Maya.“Mama kamu?”Aku sebenarnya enggak kaget, pasti ada saja yang cerita soal Mamaku.“Waktu dia meninggal, ke mana pun aku pergi selalu merasa ada aja orang yang gosipin dan ngehujat aku, ngerti, en
Last Updated: 2025-08-30
Chapter: Apa yang Dia Lakukan?Hari Sabtu pun tiba.Aku ada di toko, mengatur stok buku yang baru saja sampai. Sekarang aku paham kenapa banyak orang yang menyarankan agar Sahar Sunya yang pegang renovasi toko. Karena kerjanya cepat banget. Untungnya juga ada Alzian yang selalu siap bantu kalau dia lagi enggak ada kerjaan di tambangnya.Sebagian besar bukuku masih menunggu, meja bundar sama dekorasi pun juga belum lengkap. Tapi aku percaya diri kalau semuanya bakal beres dan aku bisa menentukan tanggal grand opening sekitar tiga-empat minggu lagi.Alzian, Alvaro, sama Karin mengetuk kaca sebelum masuk."Eh, Maya!" Karin masuk dan melihat box paketan. "Pilihan kamu keren-keren semua.""Senang juga lihat buku-buku ini lolos seleksi dari ibu pustakawan kita," kataku sambil berdiri menyambut mereka.Alvaro ulurkan tangan. "Kita belum pernah resmi kenalan. Aku Alvaro Sunya."Kita pun bersalaman. Dari dekat baru terasa bedanya dia sama Aldani. Badannya besar, tinggi sama kayak Aldani, tapi lebih lebar. Sikapnya juga lebi
Last Updated: 2025-08-29
Chapter: Extra Chapter୨ৎ A L Z I A Nજ⁀➴ Setahun kemudian... Aku sama Khalisa masuk ke Brine & Barrel malam sebelum musim turis dimulai di Pecang. Tempatnya ramai banget, seperti biasa. Khalisa tertawa waktu lihat banyak minuman Khalisa Takes Flight mejeng di meja-meja. “Kenapa, Marlin?” tanyaku saat dia menyodorkan minuman favoritnya Khalisa, Melting Heart, terus geser ke arah dia. Habis itu, dia tuangkan juga punyaku, No Stout for You. “Enggak apa-apa, aku baru aja balik dari Bandung, naik penerbangan pagi buta. Capek banget.” “Oh iya, liburan cewek-cewek, ya? Kedengaran seru,” kata Khalisa. Aku lingkarkan tangan ke bahu Khalisa dan menarik dia makin dekat. “Enggak lebih seru dari liburan sama aku plus minuman warna-warni pakai payung kecil, kan?” Kita baru saja balik dari Bali. Bisa dibilang, kita lebih sering di kamar daripada di pantai. Itu bulan madu kedua kita, dan ya ... worth it banget. Kita memutuskan buat bikin pesta pernikahan sebelum musim turis. Melihat tempat ini penuh beg
Last Updated: 2025-08-20
Chapter: Jurnal Khalisa II [END - Season I]✎ᝰ. ──୨ৎ────୨ৎ── Aku lakuin itu. Dan rasanya lebih nyakitin dari apa pun yang pernah aku rasain. Aku ninggalin Alzian pagi ini, dengan alasan yang enggak masuk akal banget. “Aku sudah enggak bahagia” Aku pengecut. Tapi aku tahu, kalau aku enggak bisa kasih dia anak, kita pasti bakal hancur suatu hari nanti. Aku pernah lihat, gimana program Fertilitas ngehacurin pernikahan Papa sama Mama. Dan hatiku enggak bakal sanggup melihat itu terjadi di antara aku dan Alzian. Waktu aku pergi, aku yakinin ke diri aku sendiri kalau aku kuat buat ngelepasin dia. Bahkan saat aku sudah sampai bawah gunung dan mulai ragu. Aku butuh kekuatan penuh buat enggak balik ke rumah itu lagi, ke pelukannya. Alzian udah cukup sering kehilangan orang dalam hidupnya, apalagi setelah Mamanya meninggal. Da
Last Updated: 2025-08-20
Chapter: Kesalahan Terbesar୨ৎ K H A L I S A જ⁀➴Aku mengeluh pelan waktu dengar ada yang mengetok pintu. Hal terakhir yang harus aku hadapi hari ini ya dua orang itu. Aku sayang banget sama Connie dan Shaenette, tapi semoga saja bukan mereka.Aku matikan TV dan buka pintu. Betapa shock-nya aku saat lihat siapa yang berdiri di sana.Mama.Dia ulurkan tangan dengan ekspresi pahit. "Boleh masuk?" tanya dia.Aku buka jalan dan minggir. Dia sudah jauh-jauh dari Jogja."Ya udah, masuk aja."Aku balik ke sofa dan duduk, menunggu dia ikut duduk juga.Dia malah duduk di kursi depanku, terus taruh satu buku di tengah meja.Aku menatapnya, dan dia mengangguk. Ya, itu jurnal yang sudah lama aku cari."Gimana bisa Mama—"Dia angkat tangan. "Maaf, Khalisa. Mama pikir Mama bisa ngelindungin kamu dengan nyimpan itu. Setelah kamu kecelakaan, Mama masuk kamar kamu buat ambil baju yang mau Mama cuci. Ketemu buku ini ... dan ya, Ma
Last Updated: 2025-08-19
Chapter: Anak AnjingEnggak ada rencana, sih. Jadi memang agak sedikit berantakan, tapi semoga saat momennya tiba, aku tahu harus berbuat apa. Aku enggak mau melibatkan saudara-saudara cewekku buat persiapan ini.Tapi aku mau Khalisa tahu, walaupun banyak hal yang lagi dipertaruhkan, aku tetap memilih dia. Dan dia juga memilih aku.“Kok semuanya lagi di rumah, sih?” gumamku, saat melihat mobil-mobil di garasi.Mobil semua keluarga.Aku keluar dan dengar ada suara ramai-ramai di halaman belakang, jadi aku ikuti sumber suaranya dan menemukan Danny, Almorris, sama Luno lagi main di belakang bareng sekumpulan anak anjing di kandang kecil.“Kalian mau bisnis anjing, nih?” tanyaku.Luno menengok ke arahku. “Enggak lah, itu anaknya Popol. Dia baru punya anak,” jawab dia sambil senyum.Aku lupa kalau anjing Labrador kuningnya sempat menghamili anjing tetangga. Pemilik si anjing betina enggak mau mengurusi anak-anaknya dan bilang begitu anak-anaknya
Last Updated: 2025-08-18
Chapter: Bersama Api Unggun୨ৎ A L Z I A N જ⁀➴Aku pelan-pelan geser dari Khalisa, meninggalkan dia di kasur. Terus aku pakai celana training. Setelah itu, jalan ke dapur, ambil Bir.Sudah malam banget, hampir tengah malam. Aku turun ke tempat api unggun. Setelah menyalakan apinya, aku duduk di kursi, menikmati Bir sambil bengong.Jujur saja, aku enggak pernah merasa seputus asa ini dalam hidupku. Rasanya mirip banget waktu aku melihat Papa mencoba menyelamatkan Mama dari ganasnya ombak teluk. Dan ekspresi panik di wajahnya saat sadar dia enggak bisa berbuat apa-apa.Sekarang, wanita yang aku cinta lagi berduka karena peluang dia buat punya anak.Aku mengerti maksud dia. Teman kerjaku, Nick, pernah cerita soal itu. Mahal, makan waktu, dan bikin emosi naik turun. Tapi aku percaya kita bisa jalani ini berdua.Dan setidaknya sekarang aku tahu kenapa dia meninggalkan aku. Itu bikin semuanya lebih mudah diterima ketimbang kalau dia pergi gara-gara cowok lain.
Last Updated: 2025-08-17
Chapter: Haruskah Aku Meninggalkanmu?Aku mengangguk pelan. " Yakin.""Emang enggak bisa cari cara lain, ya?"Aku tatap dia lurus. "Dokter tadi itu cara lainnya. Dia lihat hasil yang sama kayak Dr. Agnes. Dan itu alasan aku ninggalin kamu, Alzian. Karena aku ngerasa enggak bisa kasih kamu keturunan. Aku terima kalau sekarang kamu mau ninggalin aku. Aku enggak bisa kasih hal yang kamu pinginin."Dia diam."Jadi sekarang ... kamu mau ninggalin aku lagi?""Aku cuma pingin kamu punya kehidupan yang kamu mimpiin. Kehidupan yang pantas kamu dapetin.""Hidup yang aku mau tuh kamu, Khalisa. Cuma kamu."Aku mengeluh, terus menutup muka pakai bantal. Aku ingin banget teriak, tapi aku tahan."Tapi aku tahu kamu pingin punya keluarga besar. Kamu udah sering bilang gitu dari dulu.""Kamu tadi bilang masih ada opsi pakai fertilitas, kan? Masih ada harapan.""Kamu tahu enggak, itu mahalnya kayak gimana? Dan kemungkinan berhasilnya kecil banget. B
Last Updated: 2025-08-16