Share

Bab 12. Abang Nggak Tahu

“Kakak keliatan nggak baik-baik aja. Kakak nggak enak badan?” tanya Santi memperhatikan Marina usai mengunci laci kasir. “Baiknya Kakak istirahat aja dech, Kak.”

Sejak pagi dia sudah melihat kejanggalan itu. Namun, tak tertanyakan karena Marina bergegas pergi. Lingkaran hitam masih terlihat dan muka Marina terlihat lelah. Marina tidak menganggapinya. Dia beranjak dari kursi.

“Kakak ada masalah?” Santi bertanya dengan hati-hati.

Marina menggeleng lalu menjauh dari meja kasir. Tak yakin apa yang dilihat, Marina mengekorinya, mencoba mendekati –mungkin saja berhasil. Begitu pikirnya.

“Santi bikinin teh hangat madu, ya?”

“Nggak usah, San.”

Santi masih mengikutinya hingga ke lantai dua. “Kakak kurang tidur.”

Marina menggangguk pelan sembari melepas tas dan menaruhnya.

“Mimpi buruk lagi?”

Marina menatap sebentar sebelum menggangguk. Dia merebahkan tubuh di ranjang. Nikmat sekali rasanya. Santi menghela napas dalam-dal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status