Share

Chapter 17 ciuman pertama

Clarissa tertidur sangat pulas, gadis itu baru bangun saat matahari sedang terik-teriknya. Helena menunggu dengan sabar. Tidak ada yang berani membangunkannya. Semua itu karena titah Abraham pagi ini.

“Huam.” Dia menguap, kepalanya terasa sangat berat.

“Eh, jam berapa sekarang?”

Helena mendekat dan menunjuk ke arah jam dinding.

“Jam 9,” Clarissa terbelalak.

“Oh Tuhan, aku akan kena marah. Kenapa Kak Helena tidak mebangunkan aku?”

Helena hanya tersenyum. Wanita itu merasa lega karena adiknya terbebas dari keharusan menikahi Abraham.

“Nona, minum susu dulu. Tuan Abraham menunggu di halaman belakang.”

Bibi Agnes masuk membawa segelas susu di atas nampan.

“Dia pasti akan memarahiku,” ucap Clarissa merenggut.

B

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status