Share

Kehidupan Pahit Di mulai

Di malam pernikahan mereka, Farhan langsung pamit membawa Aulya ke hotel yang masih ia tempati dia juga tidak ingin menginap di rumah abi Ilyas dengan alasan bahwa besok pagi sekali ia akan pulang ke Magelang, dengan berat hati abi Ilyas dan umi Habibah melepaskan kepergian putri sulungnya.

Umi Habibah pun ikut membantu Aulya berkemas barang-barang miliknya. Bibir  cemberut terbias begitu lekat pada wajah Aulya, tak henti ia berceloteh mengatai suaminya pada umi Habibah

"Mas Farhan kebangetan ya um, masa dia enggak mau nginep disini! Padahal semalam saja!" Aulya mendengus kesal pada suami barunya itu.

"Eh, kamu ini kok ngomong gitu pada suamimu." Umi Habibah berjalan menuju lemari berisi pakaian Aulya.

"Iya habisnya mas Farhan sih bikin kesel mi, aku kan masih mau kangenan sami umi, Abi sama Nabil." Ucap Aulya yang masih keras dengan rasa kesalnya.

"Lya...kamu itu sudah menikah nak jadi, kemanapun suami mu membawa mu kamu harus turuti jadilah istri yang tidak membangkang, satu lagi layani suami kamu dengan sepenuh hatimu, penuhi segela kebutuhannya!" Umi Habibah menatap dalam mata anaknya berharap ia akan menjadi istri yang baik bagi Farhan.

"Baik mi!" Ucap Aulya singkat.

"Lya, kamu tau? Wanita bisa memasuki pintu surga dari mana saja asal dia bisa jadi istri yang penurut untuk suaminya, insya Allah surga balasannya nak!" 

Nasehat umi Habibah kini begitu merasuk ke dalam hati Aulya, ia menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan kemudian memeluk erat tubuh ibunya seraya berkata,

"Iya mi, semua nasehat umi akan Lya lakukan! Umi do'a kan Lya dari sini ya! Lya sayang banget sama umi, jangan lupa umi harus jaga kesehatan." 

Air mata pun kembali berlinang di kedua wajah wanita yang kini saling berpelukan, akan tetapi pelukan itu harus terhenti karena abi Ilyas sudah memanggil Aulya dari ruang tamu. Umi Habibah juga Aulya segera keluar sambil membawa dua koper berisi barang-barang milik Aulya di sana. Nabil yang termenung duduk di ruang tengah segera berhamburan memeluk kakak sulungnya itu.

"Kak, kakak jaga diri baik-baik di sana ya Nabil sayang banget sama kakak!" Ungkap Nabil yang memang begitu berat merelakan kepergian kakaknya.

"Iya Nabil insya Allah kakak jaga diri baik-baik, kamu jagain umi dan abi ya! Semangat terus untuk jadi hafidzah kakak yakin kamu juga pasti bisa." Lirih Aulya.

Nabil mengangguk dan tersenyum lebar pada Aulya, mereka pun kembali mengantarkan Aulya pada Farhan yang masih menunggunya di ruang tamu. Ketika melihat istrinya sudah berada di hadapannya kini Farhan meraih dan menggenggam tangan Aulya lalu segera berpamitan pada mertuanya kemudian berlalu meninggalkan rumah sederhana itu menuju mobilnya.

Andra asisten pribadi Farhan pun menancapkan gas dengan perlahan, Farhan dan Aulya yang berada di kursi belakang pun segera melambaikan tangan pada umi Habibah, Abi Ilyas dan juga Nabil.

Dalam perjalanan menuju hotel tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya, mereka hanya diam dengan kesibukan masing-masing, Farhan yang sibuk dengan ponselnya chatingan dengan Nadira yang baru saja tiba di Jakarta. Sedangkan Aulya bungkam seribu bahasa menatap jalanan yang ditelusuri oleh mobil metalik milik Farhan, Andra masih saja fokus pada kemudi mobil namun sesekali melihat ke spion dan memperlihatkan Aulya wanita yang kini telah sah menjadi istri bos nya.

"Nanti kita berhenti di restoran ya ndra!" Pinta Farhan pada asisten pribadinya.

"Baik pak!" Balas Andra sigap.

Aulya yang mendengar percakapan mereka mencegah hal itu, karena memang tadi umi Habibah ibunya telah menyiapkan bekal makan malam lumayan banyak untuk Farhan, Andra dan juga dirinya.

"Hmmm, mas kenapa kita ke restoran? Umi sudah siapkan bekal untuk makan malam kita!" Ucap Aulya gugup.

Namun tak ada jawaban dari Farhan ia diam seolah tak menghiraukan Aulya.

"Mas....!" Aulya mencoba memanggil Farhan kembali, tapi lagi-lagi Farhan tak bergeming

"Mas fa-r..."

"Duuuh, bawel ya! Kamu kalo mau makan makanan dari ibu kamu ya makan saja, enggak usah urusin aku!" Bentak Farhan dengan nada tinggi dan sorotan mata tajam, sontak membuat Aulya ketakutan juga terdiam.

Ia menundukkan kepalanya, matanya mengembun bagaimana tidak baru saja menikah ia sudah mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya.

Andra yang melihat kejadian itu langsung merasa iba pada Aulya malang betul nasibnya mendapatkan suami yang sama sekali tidak mencintai dia.

Sekitar setengah jam mengemudi. Andra menghentikan mobil di sebuah restoran cukup terkenal di daerah itu, lalu Farhan pun menyuruh Andra untuk memesan menu andalan di restoran tersebut, Andra yang mendapat perintah dari Farhan segera turun dan masuk ke dalam restoran dengan bangunan yang mewah di hiasi lampu nan cantik.

Di mobil, hanya ada Farhan dan Aulya yang masih membisu, Aulya memalingkan wajahnya ke arah kaca mobil. Bulir bening telah jatuh membasahi pipinya akibat bentakan Farhan tadi sangat melukai hatinya ditahanya sekuat tenaga agar tangisan itu tak terdengar oleh Farhan yang masih duduk di sebelahnya namun sangat sibuk pada ponselnya. Dan tak lama ponsel itupun berdering secepat kilat Farhan langsung mengusap layar tipis ponsel itu untuk mengangkat telepon yang tak lain ialah Nadira.

"Hallo sayang?" Sapa wanita itu dari seberang telepon.

"Iya sayang, gimana kabar kamu? Udah sampai di Indonesia kan?" Balas Farhan.

"Sayang aku kangen kamu!" Ucap Nadira mesra dan dengan suara manja.

"Aku juga kangen sayang, udah enggak marah lagi kan sama aku?" Tutur Farhan yang tak kalah mesranya dari Nadira.

Sambil bertelepon Farhan melirik kearah Aulya, kemudian berlalu keluar dari mobil dan melanjutkan telponnya bersama Nadira. Aulya menyaksikan langsung kemesraan suaminya tak kuasa menahan air matanya yang benar-benar tumpah setelah kepergian Farhan, ia menangis sejadi-jadinya di dalam mobil sendirian. Dadanya begitu sesak, nafasnya kini tak beraturan kali ini Aulya tak lagi menghiraukan keadaan sekitarnya.

Andra yang baru kembali dari restoran dibuat kaget dengan suara tangisnya Aulya, aulya yang menyadari bahwa ternyata di depan pintu mobil ada asisten pribadi suaminya seketika itu juga menghapus air mata dan menghentikan tangisannya. Dan memilih bungkam dan diam seperti tak terjadi sesuatu.

Farhan yang melihat Andra mematung di depan pintu mobilnya, menegur dan mengagetkan ia dari lamunannya.

"Ndra? Ngapain kamu disitu enggak masuk mobil?" Tanyanya heran.

"Hmmm, bapak sendiri tidak masuk pak? Biar kita lanjutkan perjalanan!" Jawab Andra yang kembali bertanya.

"Kamu masuk saja dulu, saya masih teleponan sama Dira!" Ucapnya.

Andra pun masuk ke mobil setelah Farhan memunggunginya dan melangkah menjauh dari mobil itu, didalam sana Andra masih menemukan Aulya yang terdiam tanpa kata sedikit pun 

Andra mencoba mencairkan suasana dengan menawarkan air mineral kemasan botol dan menyodorkannya pada Aulya,

"Bu Lya, ini minum dulu pasti haus setelah menagis sesegukan tadi!" Ujarnya menatap ke arah mata indah Aulya.

Tanpa menjawab Andra, Aulya segera meraih botol minuman itu dari tangan Andra. Di teguknya air itu sampai menyisakan setengah isinya, membuat Andra kembali angkat suara.

"Haus banget ya bu, sampai habis setengah tuh." Godanya sambil tersenyum memperlihatkan kedua lesung pipi diwajahnya yang cukup tampan.

"Makasih banyak mas!" Balas Aulya singkat tanpa melihat Andra di depannya.

"Iya sama-sama bu." Ungkap Andra lagi.

Sementara Aulya tak lagi membalas percakapannya dengan andra ia memilih diam kembali, dan tak lama Farhan masuk ke mobil setelah puas bertelepon dengan kekasihnya Nadira. Andra yang menyadari bahwa Farhan telah berada di mobil segera menyalakan mesin dan melanjutkan perjalanan mereka menuju hotel.

Lamanya waktu membuat Aulya tertidur pulas di samping Farhan namun dengan kepala yang masih menyandar di kaca, membuat kepala Aulya terbentur beberapa kali sehingga ia kesakitan. Melihat Aulya dengan keadaan seperti itu Farhan mulai kasihan pada istrinya, membuatnya refleks menarik tubuh Aulya masuk dalam dekapannya.

Aulya yang setengah sadar kembali memejamkan mata akibat merasakan kenyamanan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
lanjut kak ,up doubel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status