BAB 162 MENGENALI LYCANMia kembali melihat cara Zontus membersihkan darahnya dari racun terkutuk. Tiba-tiba Mia merasa sedang mendapatkan momen yang tepat untuk bisa membantu Theo dan seharusnya Zontus juga tidak curiga."Aku bisa melakukannya sendiri jika kau pinjamkan belatimu."Mia yakin bisa melakukan hal serupa untuk membersihkan darah Theo, asal Zontus mau meminjamkan belatinya."Aku bisa menyayat lenganku sendiri setiap saat!" Mia berusaha meyakinkan.Zontus terlihat berhenti untuk memperhatikan gadis muda di depannya."Lebih baik kau hindari perkelahian!"Darah terkutuk di tubuh Mia tidak akan tumbuh pesat selama dia juga tidak terus terpancing mengunakan kekuatannya untuk berkelahi."Para lycan tetap menyebalkan." Mia terus beralasan sambil bergeser duduk mendekati Zontus. "Apa lagi aku tidak bisa mengenali darah mereka."Mia siap melakukan apapun untuk membujuk Zontus agar dia mau meminjamkan belatinya. Tapi tiba-tiba Zontus malah menyentuh kepala Mia."Apa yang kau lakukan
BAB 163Gerald memberi laporan hasil pekerjaannya pada Yang Mulya Serkan."Saya sudah mengatasi Presiden Smit, sekarang Anda tinggal mencari dukungan kembali.""Terimakasih." Serkan mengucapkan Terima kasih pada Gerald."Aku masih mempelajari jaringan para lycan dan akan segera menemukan siapa pimpinan mereka!"Gerald yakin masih ada pimpinan lycan yang mengendalikan Presiden Smit serta kawan elit politiknya yang lain.*****Begitu sampai di apartemennya, Mia langsung berlari ke kamar mandi untuk melepas semua pakaian dan menguyur sekujur tubuhnya dengan air deras. Aroma busuk darah lycan bisa ikut menempel di pakaian dan kulit Mia dengan sangat pekat .Perut Mia terus mual dan kepalanya pusing berdenyut-denyut."Huek!!!" Akhirnya Mia muntah di lantai shower. "Huek!!!"Aroma darah Lycan benar-benar busuk, seumur hidup Mia belum pernah merasakan bau busuk menyengat itu. Mia terus menuang sabun ke tubuhnya, menggosok berulang ulang dan terus menuang sabun lagi sampai lebih dari lima k
BAB 164 KENA BATUNYA SENDIRISampai saat ini Zontus masih belum curiga jika lycan hitam yang sedang dia buru adalah Theo, pemuda tampan yang sangat disukai oleh Mia. Zontus juga sama sekali tidak curiga bila Mia sudah berulang kali diam-diam menemui Theo. Apapun alasannya Mia tetap sudah mengkhianati Zontus.Mia sedang duduk di kelas ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi 'kling!'[Aku ingin bertemu] pesan dari Theo.Mia mengetik pesan dengan gugup. [Aku tidak bisa]Sebenarnya Mia juga ingin bertemu untuk memperingatkan Theo agar lebih waspada dan berhati-hati. Tapi masalahnya untuk sekedar membayangkan aroma tubuh Theo saja Mia sudah kembali mual.[Hari ini aku banyak jadwal kegiatan] Mia terpaksa berbohong. [Kita belum bisa bertemu][Kau masih di kampus?][Ya] Mia terlalu cepat menjawab.[Aku bisa datang ke sana!][Tidak! Jangan!] Mia kembali gugup lagi karena belum menemukan alasan.[Aku benar-benar tidak bisa, nanti aku akan menelponmu!][I love You] pesan terakhir dari Theo sebelum M
BAB 165 MENUNGGU WAKTUNYA DEWASAKarena melihat kakaknya terus diejek, Pangeran Habibi langsung melepas sendalnya untuk dia pukulkan ke wajah Pangeran Fariz. Selain memukul Habibi juga mencakar gemas ke mata Pangeran Fariz sampai dia bertriak mengangis. Suara Pangeran Fariz yang menangis kencang membuat para pelayan di istana berlarian."Husain ayo kita kabur!" Habibi menarik lengan Husain."Kita tidak boleh kabur!" Husain menolak."Kau tidak takut baba marah?"Kelakuan Pangeran Habibi sebenarnya cuma mengikuti ajaran kakaknya yang lebih besar. Karena biasanya Pangeran Husain yang suka mengajak kabur setelah membuat masalah."Kalau kau tidak mau kabur aku akan kabur sendiri!"Pangeran Habibi sudah siap berlari tapi Pangeran Husain menahan lengannya."Kau tidak boleh kabur!"Pangeran Husain terus menggenggam erat lengan Habibi gar tidak kabur, bocah laki-laki kecil itu semakin panik karena melihat pelayan serta pengawal istana yang berdatangan menghampiri mereka."Huaaaa...hahaha...h
BAB 166"Kau baru kembali?"Jhony bertanya pada Theo yang baru melangkah di pintu. Sudah lewat tengah malam hampir menjelang pagi. Sepertinya Jhony juga sengaja belum tidur untuk menunggu Theo kembali."Aku hanya berkeliling, jangan khawatir aku tidak pergi ke klub."Jhony memang sedang khawatir. Setelah beberapa kali kekacauan di klub, insting Jhony bisa merasakan jika masalah para lycan kali ini benar-benar serius."Ingat kau juga tidak boleh berubah wujud!" Jhony terus mengingatkan karena Theo masih muda, mudah terprovokasi dalam perkelahian."Aku hanya berjalan kaki mengelilingi Central Park." Theo tidak berbohong. "Aku ingin mandi."Theo juga langsung berjalan ke kamarnya. Ada dua kamar kecil di apartemen Jhony yang tidak terlalu luas. Selama tinggal di sana, Theo menempati kamar yang semula cuma Jhony gunakan sebagai gudang.Jhony terus memperhatikan punggung Theo sampai pemuda itu masuk ke dalam kamar. Meskipun Theo tidak pernah bercerita mengenai masalah pribadinya, Jhony bis
BAB 167Begitu melihat jejak peluru perak, insting Theo langsung memberitahu untuk kabur. Entah apa yang sedang terjadi tapi yang pasti kondisi mereka semua sedang tidak baik-baik saja. Jhony menghilang, mungkin sudah tertangkap atau malah sudah terbunuh. Otak Theo semakin kacau jantungnya berdentam keras dia harus kabur bersembunyi.Theo terus berlari kabur tidak punya tujuan dan tidak berani meledak. Sampai akhirnya Theo sampai di pusat kota, berdiri melihat ke sekeliling gedung pencakar langit menjulang yang semakin membuat kepalanya berputar ingin meraung berteriak sampai meledak. Sungguh Theo sangat takut jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Jhony.Setelah beberapa saat mencengkeram kepalanya di tengah keramaian, akhirnya Theo menoleh ke salah satu gedung pencakar langit tempat apartemennya. Theo kembali berlari, masuk ke lobby gedung dan naik mengunakan lift untuk sampai ke apartemen miliknya yang sudah hampir satu tahun tidak dia huni. Sepertinya Theo memang harus bers
BAB 168Jhony terluka sangat parah, berjalan menyeret kaki kirinya yang patah terseok. Darah segar masih merembas dari bahu kanan Jhony yang sudah kehilangan lengan."Apa yang terjadi, siapa yang membuatmu seperti ini?"Theo berusaha menangkap tubuh Jhony sebelum lycan coklat besar itu roboh ke lantai."Katakan siapa yang membuatmu seperti ini?"Tubuh Jhony mulai berkedut dari wujud lycan ke wujud manusia dan Theo semakin ketakutan."Kau tidak boleh mati kau harus hidup!"Lycan akan kembali ke wujud manusia ketika menjemput ajal. Theo terus menahan kepala Jhony dengan lengannya."Ada yang memburu kita!" Jhony bicara dengan napas tersendat."Siapa mereka?""Kau tidak perlu mencari tahu, kau harus bersembunyi!"Tiba-tiba Jhony memberikan sebuah cincin dari genggamannya."Pakai cincin ini di tangan kananmu, dia bisa melipat gandakan kekuatanmu untuk menghadapi lycan!"Theo baru tahu jika cincin hitam itu yang selama ini memberi Jhony kekuatan hebat hingga bisa merobek tubuh lycan hanya d
BAB 169 Setelah penyerangan terhadap Presiden Smit, pimpinan elit para lycan langsung mengeluarkan perintah untuk menyerang siapapun yang mereka curigai sebagai penyihir. Pasukan lycan juga dikerahkan untuk memburu para 'lone wolf' yang berpotensi berkhianat. Lycan yang pilih hidup menyendiri dinilai tidak mau patuh pada kawanan, karena itu mereka juga harus dibasmi, termasuk Jhony yang bernasib malang. Gerald kembali menemukan jejak peluru perak di beberapa tempat bekas perkelahian para lycan. Gerald terus memperhatikan biji peluru di tangannya, peluru perak dengan dengan simbol tiga bintang bersusun piramida. Peluru macam itu sudah pernah beberapa kali Gerald temukan sejak dia masih berada dalam kesatuan militer. Gerald adalah putra dari seorang jendral pertahanan sebuah negara besar di Utara, beberapa ajudan orang tuanya juga pernah tertembak dengan peluru serupa. Sedikit banyak Gerald tahu dari negara mana saja senjata yang banyak digunakan oleh manusia telah telah diproduks
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi