BAB 207 MIA SANGAT TAKUT Malam semakin larut, Mia semakin gelisah, samasekali tidak bisa memejamkan mata sampai lupa meskipun kelopak matanya berusaha terpejam. Mia terus memikirkan Zontus yang pergi untuk menangkap penyihir wanita. Penyihir wanita yang telah berabad-abad berada di tanah keluarga Clark. Rasanya masih sangat mengerikan untuk Mia yang lahir dan tumbuh besar di tanah peternakan tapi tidak pernah tahu jika mereka sedang dikelilingi sihir. Mia memeluk gulingnya karena tiba-tiba merasa dingin, Mia menarik selimut sampai melampaui kepala untuk mengusir segala pikiran mengerikan yang terus berpura-pura dalam otaknya, membayangkan seluruh keluarganya telah berpuluh-puluh tahun hidup dengan menghirup atmosfer sihir yang bahkan tidak pernah disadari oleh Pangeran Husain, Anelies, maupun Gerald. Bisa Mia bayangkan setua dan sehebat apa kemapuan sihir yang dimiliki oleh penyihir wanita itu hingga cuma Zontus yang dapat menyadarinya. Walaupun Mia berkeyakinan Zontus pasti baka
BAB 208 TIDAK MAU KALAHBeruntung seting pesan di ponsel Mia akan otomatis terhapus setelah pesan dibaca. Tapi sialnya ada beberapa pesan yang terakhir dikirim oleh Zontus tadi malam dan masih belum terbaca karena ponsel Mia masih dalam kondisi padam.Jared langsung melotot terkejut membaca pesan di ponsel Mia. Jared juga langsung tahu siapa pelakunya. Saat itu juga langsung pergi mengetuk kamar Zontus untuk menantangnya bertanding."Kalahkan aku dulu baru kau boleh bicara seperti ini pada putriku!" Jared juga menunjukkan pesan terakhir yang baru dia baca dari ponsel Mia.Jared dan Zontus berakhir dalam ketegangan keras tanpa ada yang mau mengalah karena mereka sama-sama memiliki ego yang sangat tinggi sebagai laki-laki. Tidak akan ada yang mau kalah atau bersedia mengalah."Gawat!" Mia buru-buru berlari ke teras samping untuk menghampiri Jared dan Zontus. Mia melihat seolah ada sengatan listrik di antaran tatapan mereka berdua yang bisa menjadi bencana."Apa yang kalian lakukan?" na
BAB 209 TERUS DI INTAI OLEH HELENASetelah tidak sengaja melihat sosok berjubah berkelebat di tepi hutan, Lana kembali memekikkan tertawa renyah yang nyaring."Whahahahaaaa..." Lana mengejek Mia sambil masih berlindung di balik lengan besar Zontus."Ayo Mia tangkap aku!"Mia mengejar dan sialnya Zontus juga mengencangkan lari kudanya agar dikejar."Kalian curang!" Mia berteriak."Wahahahaaaa.....!" Lana semakin tertawa dengan tubuh kecilnya yang ikut terlunjak-lunjak di atas punggung kuda. Lengan kecil Lana melingkari pinggang Zontus untuk bepegangan kencang agar tidak terlempar."Mia ...!" pekik Lana terus mengejek. "Weweweweweeee....!!!!"Tidak tahu kenapa anak-anak suka sekali menjulurkan lidah sambil melambaikan tangan di daun telinga, benar-benar menye alkan. Tepat ketika Lana sedang luput tidak berpegangan, Zontus sengaja menyentak kekang kudanya degan kencang."Ao!" seketika Lana memekik dan terpental dari dada Zontus.Tepat sebelum Lana jatuh terpelanting ke tanah, Zontus ke
BAB 210 BAHAYA Kuda saja dapat merasakan kedatangan rajanya, mereka semua langsung diam senyap begitu sosok Zontus melangkah masuk dari pintu istal. "Urusan kita belum selesai!" Nampaknya Jared tetap belum terima jika putrinya dijadikan mainan oleh pemuda ingusan sok kaya. "Pertandingan apa lagi?" Zontus yang paling jarang bersuara berjalan menghampiri Jared dengan sikap tenang. "Tunjukkan seberapa banyak pengetahuanmu tentang kuda!" Jared memberi tantangan pada mahluk yang bahkan bisa menghitung tiap helai bulu di kudanya. "Aku cuma sekedar suka berkuda, tidak terlalu paham dengan jenis kuda peranakan." Kali ini Zontus sudah bisa di nilai sedikit mengalah, tapi Jared malah langsung memanggil Gerik. "Gerik kemari!" Gerik juga langsung buru-buru menghampiri Jared. "Ada yang bisa kubantu?" "Ajari pemuda ini cara mengikat kuda dengan benar, jika sudah berhasil bawa dia padaku!" Jared memberi perintah pada Gerik dengan nada muak kemudian langsung berjalan pergi. Zontus ditingalk
BAB 211 MENANGKAP PENYIHIRJika Lana bisa melihat sosok penyihir wanita berambut merah, seharusnya mahluk itu bisa mereka tangkap. Walaupun usil dan nakal, tapi Lana sangat bisa di andalkan dalam berburu monster dan mahluk sihir. Markas lycan pun bisa Lana hancurkan dengan enteng apa lagi cuma untuk menangkap seorang penyihir. Mia cuma tinggal membujuk keponakannya yang banyak ulah itu untuk bisa dia ajak bekerja sama.Membayangkan Mia dan Lana bekerja sama memang agak mengkhawatirkan. Kedua bocah ceroboh banyak ulah akan berburu penyihir di tengah hutan."Ingat, jika nanti aku mengejar, kau harus menghadangnya dari berlawanan arah!"Mia ingat jika menurut Zontus penyihir wanita itu hanya terus mengelilingi tanah keluarga Clark. Lana terus menyimak rencana Mia sambil mereka menunggu semua orang tidur."Perhatikan baik-baik suara lolongan serigala!" Mia terus bicara. "Serigala bermusuhan dengan penyihir, jika mereka melolong berarti mereka melihat keberadaan musuh yang mengancam!"Sek
BAB 212 HELENATawa Lana dibekukan di tengah gumpalan kabut hitam pekat. Tubuh Mia Zontus jerat kencang dalam terkaman."Kenapa kalian berkeliaran di hutan?" Suara Zontus sama kaku dengan cengkeramannya."Lepaskan aku!" Mia berontak. "Aku harus mengejarnya!""Kau tidak boleh berkeliaran di hutan!" Zontus tetap menekan dengan marah."Aku sudah hampir menangkap penyihir, kau malah membiarkan dia kabur!" Mia semakin berteriak."Lepaskan aku!"Zontus juga tidak mau melepaskan Mia, gadis itu terus dia jerat kencang. Darah Mia mendidih panas dengan perasan bergolak membingungkan. Saat itu juga lutut Mia menendang ke perut Zontus."Apa kau menyelamatkan penyihir itu karena dia cantik?" Mia melotot marah.Helena memang sangat cantik, entah bagaimana tiba-tiba Mia bisa sangat cemburu meskipun Zontus sedang mendekap tubuhnya."Lepaskan aku!" Mia tidak mau ditatap oleh Zontus.Zontus merendah untuk mencium bibir Mia, tapi gadis itu langsung berpaling kasar dengan marah."Jangan cium bibirku! Jan
BAB 213 KECEMBURUAN HEBATMia melihat Zontus memeluk tubuh Helena dengan lengannya untuk dia lindungi. Sungguh Mia sangat marah melihat Zontus pilih menyelamatkan Helena. Sebuah kemarahan yang sulit untuk digambarkan dengan perasaan manusia. Mia sangat cemburu meskipun dia belum tahu mengenai masalalu Zontus bersama Helena."Brengsek kalian!" Mia berteriak murka.Sebuah batang pohon besar Mia cabut hingga ke akar-akarnya dengan sangat enteng, entah kekuatan dari mana hingga Mia bisa melakukan hal seperti itu. Mia langsung melempar batang besar itu dengan hantaman keras ke arah Zontus. Zontus membawa tubuh Helena meloncat tinggi untuk menghindar."Terkutuk kau!"Sungguh Mia bukan hanya ingin berteriak, dia ingin menagis sakit hati sekaligus meledak murka."Jangan pikir kalian bisa kambur!"Mia kembali mencabut batang pohon yang lain untuk kembali dia lempar dengan suara ledakan keras. Mia terus melempar apa saja yang dapat dia cabut dari tanah tapi Zontus terus berhasil menghindar dan
BAB 214 ANAK PALING NAKALZontus bicara sambil menyapu bibir bawah Mia menggunakan ibu jari "Hanya kau yang dapat membunuhku tanpa perlu senjata, racun, atau mantra!"Bahkan pada Putri Eluise pun mulut Zontus tidak pernah bicara seromantis itu. Zontus merunduk untuk meraih bibir Mia yang masih berbaring."Jangan cium bibirku, jangan sentuh tubuhku, aku tidak mau!"Mia mendorong dada Zontus agar menjauh. Tapi Zontus malah mendekap tubuh basah Mia lebih erat. Saat itu Mia sudah mulai pulih dari lemas, dia berusaha berontak dari pelukan Zontus."Aku tidak mau kau peluk denga lengan yang juga kau gunakan untuk memeluk wanita lain!"Mia jijik, dia tidak suka disentuh lagi oleh Zontus. Tapi Zontus tetap mencium bibir Mia dengan paksa, lumatannya keras dan kasar. Mia benar-benar tidak suka dengan kekasih yang tidak setia."Histt!" Mia menggigit bibir Zontus untuk berhasil lepas."Pasti kau juga sudah mencium penyihir wanita itu!" Mia melotot marah padahal sampai di sini Mia masih belum ta
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi