BAB 177Langit sedang sempurna gelap tanpa cahaya bulan. Latuza terus berjalan menyebrangi halaman rumput dari sebuah mansion megah yang sebagian lantainya sedang terang benderang. Sebuah pesta pertemuan yang dihadiri oleh banyak petinggi penting dari berbagai perusahaan besar.Dengan tubuhnya yang masih telanjang berbalut lumpur hitam Latuza memanjat ke sisi bangunan dan memecahkan dinding kaca di lantai empat yang gelap gulita untuk masuk ke sebuah kamar. Ada sebuah bak marmer besar untuk berendam, Latuza masuk ke dalam bak dan seketika air di dalamnya ikut berubah keruh hitam.Salah seorang sekuriti di lantai tiga mendengar suara pecahan kaca dan langsung berlari naik ke lantai empat untuk memeriksa. Sebenarnya lantai empat yang gelap gulita itu tidak pernah digunakan, seluruh pekerjaan juga dilarang untuk naik ke lantai teratas tersebut.Tapi karena mendengar suara pecahan kaca yang cukup nyaring, sekuriti harus memeriksa. Sebuah dinding kaca yang menghadap ke halaman samping ter
BAB 178Walaupun Anelies telah memohon agar Yang Mulya Serkan tidak datang dan mengingatkan semua keluarganya, tapi Yang Mulya Serkan tetap tidak kehabisan akal. Yang Mulya Serkan mengutus Gerald untuk menyelinap sebagai mata-matanya di acara para Lycan. Tidak ada yang lebih lihai dari Gerald dalam urusan menyelinap, bahkan para lycan dan penyihir pun tidak akan pernah bisa mencium jejaknya. Gerald ikut mengawasi semua lycan yang datang terutama salah satu pimpinan mereka yang tampil mencolok dengan setelan jas putih. Gerald melihat Batista pergi peningalkan para tamunya, Gerald segera melesat seperti kilat untuk mengejar. Batista beserta anak buahnya tidak pernah sadar jika di balik bayangan tubuh mereka sedang ada mahluk yang terus mengikuti. Gerald berhenti terkejut ketika merasakan keberadaan lycan lain, seekor lycan yang juga ikut mengendap-endap masuk ke lorong gelap seperti penyelinap. Garald langsung kembali melesat untuk menangkap lycan bodoh itu dengan cekikan keras agar ti
BAB 179 BERDAMAI Gerald melempar Theo ke tebing tepi sungai di pinggiran kota, memukulnya dengan sangat keras sampai pemuda itu meraung dan meledak ke wujud Lycan. Seekor Lican berbulu hitam pekat dengan ukuran sangat besar. "Grrrrr...!!!" Geraman Theo terdengar murka. Theo balas menerjang dengan lompatan berdebum tapi cuma dengan satu tinju dari lengan Gerald, tubuh Theo langsung terpelanting jauh dengan tulang nyaris remuk. Beruntung lycan cukup cepat untuk memulihkan diri. Theo sudah kembali bangkit berdiri, meloncat terpelanting siap menggunakan cakar untuk merobek tubuh Gerald tapi sekali lagi Gerald yang lebih dulu membanting tubuhnya. Theo terus memekik dengan rasa remuk. Gerald sengaja menghajar pemuda ingusan itu agar dia paham musuh seperti apa yang sedang dia hadapi. "Hrrrmmm...!" Theo merangkak bangkit dengan napas berat tersengal. "Hrmmm....!" Theo benar-benar tidak tahu mahluk apa di hadapannya, mustahil untuk disentuh dan darahnya tidak busuk seperti lycan.
BAB 180 MELAWAN SIHIRGerald sudah berdiri tepat didepan moncong serigala hitam besar bergigi tajam."Ikuti caraku jika kau ingin mengalahkan mereka!"Ternyata Theo diberi tawaran damai. Saat itu Theo benar-benar masih belum tahu mahluk apa yang sedang berdiri di hadapannya, tapi Theo mengangguk."Cakar tajam dan taringmu tidak akan berguna untuk menghadapi sihir!" Gerald terus bicara. "Kau harus lebih cerdik dari mereka jika ingin menang!"Theo terus menyimak semua rencana Gerald untuknya. Mahluk itu bukan cuma sangat hebat dan tangguh, ternyata dia juga sangat cerdik dan cerdas. Theo terus dibuat takjub dengan segala kemampuan Gerald."Kau benar-benar hanya akan mati sia-sia jika tidak mengikuti aturanku!" Gerald terus mempertegas peringatannya. "Aku juga tidak akan perduli jika kau menjadi bangkai anjing tidak berguna!"Gerald sama sekali tidak seperti Jhony. Gerald tetap akan menghajar Theo terlebih dulu meskipun niatnya sama-sama baik.*****Setelah hampir satu jam berendam berd
BAB 181 KETAKUTAN MIAMia berteriak histeris hingga burung-burung kecil yang sedang hinggap di sekitar halaman terbang terkejut berhamburan."Tidak mungkin!" Mia memeriksa tubuhnya di dalam selimut.Mia yakin masih virgin tapi semua pakaian yang terakhir dia pakai sudah berceceran di lantai. Mia buru-buru melompat turun dari ranjang untuk memungut pakaian."Sial!"Mia memungut tali bra-nya yang sudah putus."Oh, tidak!"Mia semakin pening melihat satu-satunya pakaian dalam yang dia punya juga sudah jadi kain perca. Tanpa memiliki pilihan, Mia segera menyambar kemeja untuk dia pakai tanpa pakaian dalam dan bra.Mia keluar dari kamar untuk mencari Zontus dan terus merinding ketika melihat lukisan di sepanjang lorong. Anehnya Mia tidak melihat Zontus di manapun. Mia sudah turun di lantai bawah, tapi Zontus tetap tidak ada."Zontus!" Mia berteriak memanggil. "Zontus!"Bahkan Mia tidak melihat Drako."Zontus, di mana kau?"Mia yang semula ingin mengamuk mendadak merinding karena membayangk
BAB 182 HARUS BISA PULANG"Oh, tidak ... tidak ... tidak!" Mia menggeleng cepat, tidak mau melihat Zontus."Sampai kapan kau tidak mau melihatku!" Sebenarnya mereka juga juga sudah sering telanjang berdua."Sial!" Mia langsung mengumpat.Zontus benar-benar membiarkan Mia melihat sekujur urat tegangnya yang sedang mencuat keras hingga hampir menyentuh pusar."Tolong buat aku lupa ingatan!"Walaupun pernah berada di bilik shower dan satu bak bersama, tapi Mia memang tidak pernah mau memperhatikan Zontus sampai ke bawah pusar. Tubuh Zontus penuh taburan bulu maskulin kasar, coklat liat dengan banyak otot keras berurat tebal."Kau membuatku takut!" Mia mengatakan takut tapi masih fokus memperhatikan.Zontus langsung mendorong kepala Mia sampai terpental di atas bantal untuk dia terkam."Kau boleh minta berhenti jika tidak suka!"Ingat, saat itu Mia cuma memakai kemeja milik Zontus tanpa pakaian dalam atau bra. Zontus tinggal menyingsingkan ujung kemeja Mia untuk membuat gadis muda itu po
BAB 183 GAWATGerald menjelaskan pada Emillie jika dia memiliki rencana baru untuk menghadapi para lycan yang telah bekerjasama dengan penyihir wanita."Para lycan bekerja sama dengan ular wanita yang memiliki sihir sangat pekat!"Gerald mendeskripsikan jenis kabut sihir yang pernah dia lihat di lorong. Gerald dapat mencium aroma anyir dari penyihir ular. Sayangnya Gerald sama sekali belum pernah tahu mengenai kisah Latuza."Kau juga harus waspada menjaga Anelies karena ular wanita itu sepertinya juga ikut mengendalikan para lycan dan penyihir!"Gerald memang tidak akan tahu jika sebelumnya Latuza adalah pemimpin dari semua mahluk sihir di hutan terlarang, termasuk pemimpin para lycan. Latuza selalu bermimpi untuk dijadikan ratu oleh raja dari negeri Utara. Latuza tidak pernah berhasil dengan King Alzov, apa lagi dengan Zontus yang paling keras dan kasar. Latuza juga tidak pernah tahu jika raja negeri Utara masih memiliki keturunan yang lain."Kau juga harus berhati-hati!" Emillie men
BAB 184 MENGURUS ANAK-ANAK Rasanya seperti mimpi buruk bagi Mia karena harus mengurus anak nakal seperti Lana untuk satu bulan lagi."Seenaknya saja kau meninggalkan anak di apartemenku hanya dengan satu koper pakaian!" Mia juga gemas dengan Emillie, karena tanpa minta persetujuan tiba-tiba meninggalkan Lana di tempat tinggalnya cuma dengan menyelipkan selembar kertas memo."Aku harus menjaga Anelies, semua ini sangat mendadak." Emillie berusaha menjelaskan kenapa dia tidak bisa membawa Lana ke Istana Zubair. "Aku tidak mau Lana mengacau di istana.""Jadi kau tidak pernah khawatir jika dia mengacaukan tempat tinggal ku!" Mia masih kesal."Aku ingin bicara dengan Lana." Emillie minta Mia untuk memberikan ponselnya pada Lana."Hai, Mom!" Lana melambai ceria sambil menggigit pizza."Ingat kau tidak boleh nakal di tempat Mia!" Emillie langsung mengingatkan semua peraturan yang harus dipatuhi oleh putrinya."Yes, Mon!" Lana juga terus mengangguk sangat manis."Jika kau pintar nanti kita a
BAB 63 BERTEMU KEMBALIDua bulan pasca perang berakhir, ketegangan politik dunia berangsur mereda perekonomian global kembali tumbuh berkembang. Tapi bagi beberapa negara korban perang mereka masih harus kembali membangun negara mereka dari kehancuran. Mereka bukan bukan cuma harus membangun infrastruktur, tapi juga membangun pemerintahan, memulihkan ekonomi dan lingkungan sosial. Semua tugas yang tidak mungkin selesai dalam satu atau dua dekade.Warga sipil korban bencana perang bukan cuma kehilangan rumah dan keluarga, mereka juga masih mengalami trauma, terutama anak-anak. Yang Mulya Serkan serta Raja Khaleed mendirikan yayasan sosial untuk membantu anak-anak korban perang. Sebelumnya Yang Mulya Serkan juga telah memiliki yayasan serupa yang didanai langsung oleh Istana Zubair, tapi kali ini Istana Tamir juga akan ikut serta menjadi penyokong dana utama dan membuat yayasan yang lebih besar.Masih dengan misi tujuan yang sama, yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Yang Mulya Serka
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi