BAB 80 SALING BERJANJI Semua anak buah yang Mike kirim ke utara lenyap tanpa ada kabar berita dan tak satupun alat komunikasi mereka yang dapat dihubungi. Padahal mustahil Gerald bisa lolos meskipun dia seorang mutan. Anak buah Mike Lukin telah dibekali persenjataan rudal dan peluru pelumpuh mutan. Mike Lukin memang tidak sedang main-main, dia akan mengerahkan semua kekuatannya untuk memburu Gerald lebih dulu sebelum mutan terkutuk itu kembali mendatanginya. Mike kembali mengirim beberapa personil ke utara untuk melakukan penyelidikan dan justru mereka pulang dengan sebuah laporan mengejutkan. "Kami hanya menemukan sisa puing-puing." Mereka menunjukkan rekaman foto serta video yang diambil dari lokasi. Bangkai helikopter yang sudah meledak hancur, sisa tubuh para tentara bayaran Mike Lukin yang dibantai sadis seperti binatang. "Sepertinya mereka juga diserang dengan brutal." "Mustahil!" "Tidak ada tanda-tanda kehidupan, kami tidak menemukan sisa jasad Gerald atau wanitanya."
BAB 81 KABUR BERDUAPerban di wajah Mike Lukin sudah dilepas, dia juga telah kembali mendapatkan gigi baru. Setelah beberapa operasi rekonstruksi wajah, akhirnya Mike Lukin bisa kembali mendapatkan wajah tampan sombongnya dengan bangga.Kali ini Mike Lukin sedang berdiri di depan cermin besar yang merefleksikan pantulan tubuhnya. Dia siap membalas perbuatan mutan terkutuk Gerald."Ada yang ingin bertemu dengan Anda, Tuan Muda," Patrick datang memberitahu."Suruh dia masuk!" Mike berpaling pada asistennya."Ijinkan dia masuk!" Patrick mengulang perintah pada pengawal di pintu masuk melalui alat komunikasi kecil yang selalu terpasang di sisi telinganya.Tidak berapa lama seorang pemuda kurus masuk menghadap Mike Lukin."Apa hasil yang kau dapatkan?""Sepertinya Jared Landon tidak terlibat dengan penyerangan di utara. Emillie Landon sama sekali belum terlihat kembali ke peternakan. Nampaknya Jared Landon juga masih mencarinya."Mike Lukin sempat curiga jika Jared Landon dan para mutan te
BAB 82 KEJUTAN Sejak Ludwik masih hidup, Daraya memang selalu di istimewakan. Ludwik mempersiapkan anak gadis tercantiknya itu hanya untuk Gerald. Tentu saja diam-diam Ludwik tahu jika Gerald bukan pemuda berdarah sembarangan, selain istimewa dia juga memiliki kekayaan tak terhingga. Untuk menjaga Daraya, Ludwik tidak mengijinkan Daraya didekati oleh siapapun dan tidak pernah dibolehkan bergaul sembarangan. Karena itu selama ini kesan angkuh dan sombong sudah sangat melekat pada diri Daraya, jadi tidak heran bila banyak gadis muda di perkampungan yang tidak menyukainya. Sekarang mereka semua sedang bergosip mengenai kehamilan Daraya. Seperti yang sudah diketahui jika penduduk perkampungan menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sangat sakral. Meski jaman sudah moderen dan banyak masyarakat liberal, tapi selama ini belum pernah ada gadis di perkampungan yang hamil tanpa pernikahan. "Perhatikan perutnya semakin membesar!" Sekumpulan gadis yang sedang menyulam di teras terus berg
BAB 83 KELUARGA GERALD"Kita akan pergi ke rumah orang tuamu!""Ya!" Emillie terus mengangguk dan terharu. "Aku ingin pulang bersamamu."Setelah melalui cukup waktu bersama tanpa keributan, Emillie yakin Gerald tidak akan membuat masalah dengan keluarganya."Aku akan meminta maaf pada mereka seperti yang kau inginkan!" Gerald terus berjanji sambil menangkup wajah lembut Emillie. "Aku tidak akan melawan jika papamu masih ingin memukulku!"Emillie suka dengan manik mata Gerland yang berwarna biru terang, teduh, dan penuh keyakinan. Saat itu juga Emillie langsung mendesakkan tubuhnya ke pelukan Gerald."Terimakasih ...."Mereka saling berpelukan cukup erat dengan rasa utuh dan damai. Rasanya apapun akan bisa mereka atasi asal terus bersama."Tapi sebelumnya aku ingin memperlihatkanmu sesuatu!"Tiba-tiba Gerald melonggarkan pelukannya untuk menatap Emillie."Apa masih ada kejutan lagi?" Emillie penasaran.Gerald belum menjawab tapi dia menarik tangan Emillie untuk dia ajak berdiri dari
BAB 84 KEPUTUSAN GERALDKedatangan Anelies bersama suami serta anak-anaknya untuk menghabiskan musim gugur di peternakan benar-benar membuat Mara bahagia. Sebuah kejutan yang tidak disangka-sangka, bila Yang Mulya Serkan akan bersedia membawa anelies pulang.Diam-diam Mara terus memperhatikan Anelies yang sedang menyusui bayinya. Mara akan selalu bangga tiap kali melihat Anelies, dia masih sangat muda tapi telah berhasil menjadi sosok ibu yang hebat. Sungguh tidak ada yang membuat Mara menyesal untuk menjadi ibu dari anak-anak Jared meski hatinya akan kembali risau bila teringat Emillie."Percayalah Mom, Ems akan pulang!"Anelies menatap Mara, dia tahu apa yang sedang dipikirkan ibunya."Aku tetap tidak bisa berhenti mencemaskan adikmu." Mara semakin tidak bisa membohongi dirinya sendiri, apa lagi jika teringat bagaimana dulu dia juga pernah kehilangan Anellies."Bisa saja dia pulang hari ini, besok atau mungkin sepuluh tahun lagi." Kadang Mara juga merasa putus asa. "Sudah beberapa b
BAB 85 GERALD AKAN BERTANGGUNG JAWABGerald sudah berjanji akan membawa Emillie pulang untuk menemui keluarganya, sementara Daraya terus terisak menangis, memainkan dramanya dengan sempurna."Tolong selamatkan bayi laki-lakiku."Daraya juga sengaja memberi tahu jika dia sedang mengandung bayi laki-laki agar hati Gerald luluh."Dengar!" tegas Gerald saat itu juga, "Aku bersumpah tidak akan ada yang berani mengusirmu dari perkampungan!"Apapun yang terjadi, Gerald tetap akan bertanggung jawab atas Daraya dan keluarganya. Sayangnya Gerald tidak sadar jika Daraya telah dimanfaatkan Mike Lukin untuk menjebaknya.*****"Geh! Geh!"Jared sudah mengangkat Husain dari dalam air tapi dia tetap bicara seperti itu."Geh! Geh!"Sebenarnya Husain berniat untuk memberitahu mengenai Gerald tapi tidak akan ada yang paham bahasanya kecuali Yang Mulya Serkan."Geh! Geh!""Apa kau kedinginan?"Jared buru-buru melepas kemeja flanelnya untuk membungkus tubuh Husain sekaligus mengerjakannya."Geh! Geh! Ale
BAB 86 PULANG "Ugh!" Daraya langsung melempar ponselnya ke atas ranjang dengan wajah terbakar murka. Daraya sangat kesal karena Gerald tidak mau datang, Gerald justru menelpon Luthof. Padahal Daraya berharap Gerald akan luluh jika mengetahui kehamilannya. Daraya juga yakin Gerald akan langsung tahu jika bayi yang sedang dia kandung adalah darah dagignya. Sambil meraba permukaan perutnya yang makin membesar, tangan Daraya yang lain mencengkram tepi ranjang sampai gemetar. "Semua karena wanita terkutuk itu!" Daraya makin membenci Emillie. "Di harus lenyap!" Rongga dada Daraya seperti terbakar tiap kali membayangkan Gerald yang masih saja memilih Emillie meskipun tahu dia juga sedang hamil bayi laki-laki dari benihnya. Daraya sudah sangat menjaga diri, haya pernah menyerahkan tubuhnya pada Gerald. Kecemburuan buta wanita memang bisa jauh lebih berbahaya dari senjata nuklir pemusnah masal. Saat itu juga Daraya menyambar ponselnya untuk menelpon seseorang. "Aku ingin bertemu dengan
BAB 87 KETEGANGANMereka semua sedang sama-sama tegang seolah gesekan sedikit saja siap membuat situasi meledak. Meski Gerald sudah berusaha bersikap tenang untuk terlihat manusiawi dan lebih penyabar, tapi auranya tetap sangat dominan. Dingin, kaku, dan keras, samasekali tidak cocok berada di antara mereka. Cuma Pangeran Husain yang tetap terlihat nyaman di gendongan Gerald."Bagaimana jika kita makan siang dulu?" Mara berinisiatif untuk memecah ketegangan.Belum juga ada yang bergerak terutama Jared Landon."Ems, ajak dia masuk." Mara menatap Emillie dan Gerald bergantian kemudian mencekal lengan Jared agar tidak mengacau.Setelah meminta Gerald untuk mengembalikan Pangeran Husain pada Yang Mulya Serkan, Emillie mengajak Gerald masuk ke dalam rumah mereka. Saat itu juga Mara langsung melotot tegas pada Jared."Tahan dirimu! yang terpenting putri kita sudah pulang!"Sepertinya memang tidak akan mudah membuat mereka bisa duduk tenang dalam satu meja makan."Maaf, Yang Mulya ...." Anel
BAB 62 BERSABAR DALAM PENANTIANSiapa yang tidak menginginkan Putri Sofia. Putri Sofia bukan cuma sekedar gadis cantik jelita yang dikagumi oleh banyak pria. Putri Sofia adalah seorang Putri raja terhormat dari kerajaan kaya raya. Putri Sofia memiliki kualitas kecantikan sempurna, status sosial, serta keturunannya tidak diragukan lagi. Karena itu Putri Sofia harus bersama pria yang sepadan, pria setara yang dapat meletakkan mahkota paling mulia di kepalanya.Sebagai seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh besar di lingkungan istana. Putri Sofia juga sangat terjaga. Sungguh beruntung bagi pria yang kelak mendapatkannya. Tapi seistimewa apapun Yang Mulya Serkan telah menjaga putri cantiknya. Sejatinya Putri Sofia tetap seperti gadis muda pada umumnya, kadang juga ingin rewel dan kesal."Kau jelek dan menyebalkan!"Kali ini Putri Sofia masih sangat kesal dengan adik laki-laki Zahra yang juga sering menyebutnya jelek dan rewel. Putri Sofia mengomel sendiri di depa cermin, sesekali merab
BAB 61Sebenarnya FX-99 dapat menembak target dari jarak jauh, tapi untuk meminimalisir dampak ledakan nuklir, Faaz harus meledakkan target dari jarak dekat. Faaz bukan cuma harus mengambil keputusan sulit, dia juga sangat berani. Faaz menabrakkan FX-99 dengan kecepatan penuh ke sisi lambung kapal induk, meledakkan pulau baja terapung itu dari bawah permukaan laut.Suara berdentum membentuk gelombang dahsyat di bawah permukaan laut, membawa sambaran api ke permukaan dengan bentangan luas. Seketika seluruh konstruksi kapal induk runtuh hingga hancur lebur tak bersisa. Tidak ada satupun yang dapat selamat, seluruh persenjataan dan tentara mereka lenyap tenggelam. Radar peringatan bahaya sampai ke pelabuhan, mereka mendeteksi ledakan nuklir serta jangkauan radiasi yang tidak aman untuk didekati.Tubuh Faaz ikut tengelam dalam, telinganya sudah tidak mendengar suara dentuman di permukaan. Faaz sudah tidak berdaya untuk menyelamatkan diri tapi pemuda itu samasekali tidak menyesal karena ta
BAB 60 PERANG BERAKHIRSeluruh media pemberitaan dunia seketika heboh dengan aksi bunuh diri dari jet tempur FX-99 untuk meledakkan kapal induk lawan dan menghentikan invasi militer. Seketika kekuatan lawan lumpuh total, kapal induk, persenjataan, serta ribuan tentara ikut tengelam bersama bom nuklir mereka sendiri. Pasukan lawan sudah tidak berdaya dengan kerugian besar yang belum tentu pulih untuk mereka bangun kembali dalam sepuluh dekade.Selanjutnya seluruh sisa pasukan lawan berhasil dipukul mundur oleh para tentara relawan bersama kapal induk bantuan dari Istana Tamir. Berbagai kejahatan pihak lawan ikut terbongkar di mata dunia, termasuk aksi kejahatan mereka menyalahgunakan laboratorium sebagai praktik pencucian otak. Seluruh data korban juga Gerald serahkan pada pihak intelijen.Sayangnya sampai FX-99 ikut meledak sama sekali tidak ada yang tahu jika pilot didalamnya adalah Faaz. Faaz adalah pahlawan yang sesungguhnya, aksi heroiknya telah berhasil menghentikan pertempuran
BAB 59 AKSI TERAKHIR Bias langit jingga terlihat memantul dari cakrawala, permukaan samudra yang sedang hening serempak berkilau seperti lautan api. Sama sekali tidak ada yang sadar akan datangnya bencana dahyat. Dengan tatapan tegas tajam tanpa sedikitpun keraguan, Faaz berangkat melaksanakan tugasnya yang paling berbahaya. Tugas paling berbahaya karena bakal ikut menentukan masa depan dunia. Ingat tentang sedikit percikan yang bakal mengobarkan api besar? Sekarang Faaz sedang memegang pemantik apinya. Mungkin ini akan menjadi tugas terakhir bagi Faaza tapi sebagai seorang prajurit dia tidak boleh gentar, matipun dia rela demi menjalankan tugasnya. Deru mesin jet berdesis keras dari sisi ekor belakang, sebuah pendorong mekanik ikut melontarkan jet tempur meluncur ke langit hanya dengan landasan pendek. Untuk sekejap, cakrawala seperti ikut terbelah oleh suara desingan super sonic. Faaz membawa sebuah bom dahsyat melesat bersama dirinya. Kolonel Bravin ikut menyaksikan sendiri
BAB 58 KEBOHONGAN YUSUFKetika sedang bertugas menyalurkan bantuan pangan, ketiga helikopter milik tim relawan diserang sebuah jet tempur di atas perbukitan. Ketiga badan helikopter ditemukan sudah meledak hancur, termasuk helikopter yang sedang dikendarai oleh Pangeran Yusuf. Evaluasi serta pencarian korban segera dikerahkan. Dua orang pilot ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi sangat mengenaskan. Tapi Pangeran Yusuf tidak ditemukan.Helikopter yang di kendarai oleh Pangeran Yusuf juga jatuh agak terpisah di lembah bukit. Proses evakuasi dan pencarian jadi agak sulit karena kendala Medan yang terjal. Kemungkinan Pangeran Yusuf juga sudah tidak selamat, tapi Pangeran Albani bersikeras harus menemukan tubuh putranya.Setelah hampir dua puluh empat jam pencarian akhirnya Pangeran Yusuf ditemukan di tebing lereng. Pemuda itu ditemukan dalam kondisi tubuh lemas pingsan tapi ajaibnya masih hidup. Nyaris tidak masuk akal karena Pangeran Yusuf juga cuma mendapat luka ringan benturan
BAB 57 PERGI KE MEDAN PERTEMPURAN BERSAMA GERALD"Aku ingin ikut berangkat bersama tentara kita untuk menghentikan agresi militer.""Tidak!" Serkan langsung menolak tegas permintaan putranya untuk ikut berangkat ke medan perang. "Kau tetep akan berada di sini!""Yusuf akan pergi." Hamdan membandingkan dirinya dengan Yusuf. "Kenapa aku tidak bisa?""Perjuanganmu bukan di tengah medan pertempuran dengan senjata."Serkan tidak memberitahu jika dia telah mengutus Gerald bersama pasukannya. Putra mahkota tetap harus mereka jaga."Aku akan pulang untukmu Baba." Hamdan masih memohon kerelaan Yang Mulya Serkan agar memberi ijin."Aku tidak akan mengambil resiko untuk putra mahkotaku!" Serkan menatap tegas. "Bahkan seandainya negara kita yang sedang diserang, aku sendiri yang akan melindungi mu di tengah benteng yang paling tebal!"Serkan terus menatap tajam ke manik mata Pangeran Hamdan."Bukan karena kau putraku, tapi karena darahmu terlahir untuk sebuah tujuan yang lebih besar bagi rakyat k
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel