BAB 90 HARI SIAL DAISYSiang harinya Lily mengajak Daisy keluar rumah karena dia butuh teman untuk membeli hadiah."Apa kau mau menemaniku berbelanja?""Ya, tetu." Daisy tersenyum sangat manis untuk menutupi segala masalahnya yang genting.Ternyata Lily mengajak Daisy pergi membeli mainan untuk anak-anak. Sungguh Daisy benar-benar jijik. Jika bukan karena terpaksa untuk meraih simpati keluarga Lington, Daisy tidak akan mau ikut serta.Lily berniat untuk meminta maaf pada keluarga Yang Mulya Serkan karena kemarin Pangeran Habibi telah menangis dirumahnya. Dalam pikiran Daisy, 'Lengannya yang digigit oleh bocah nakal itu, kenapa harus dia juga yang minta maaf?'"Kira-kira mana yang lebih bagus, puzzle atau mainan robot?" Lily minta pendapat Daisy."Puzzle akan merangsang anak berinovasi. Robot canggih cenderung menumbuhkan sifat konsumtif.""Ya, kau benar!" Lily setuju dengan pendapat Daisy, tak ubahnya ponsel pintar yang sekarang banyak menjadikan anak pemalas.Daisy juga membantu pi
BAB 91 HARUMI NAKATATim detektif kepolisian menemukan sidik jari di lokasi kejadian, mereka sudah mencocokkan sidik jari tersebut dengan bank data nasional tapi tidak ada yang cocok. Karena itu mereka kembali mewawancarai keluarga Walker.Mula-mula detektif kepolisian menunjukkan foto beberapa sudut toko setelah kejadian kepada Mr. Walker."Apa masih sama seperti ini ketika kalian terakhir meninggalkan toko?""Ya, karena pembeli menginginkan toko kami beserta isinya."Kembali terdengar aneh, kenapa seseorang mau membeli toko bunga beserta isinya dengan harga fantastis."Jadi kalian tidak memindahkan barang apapun dari toko?""Kami tidak membawa apapun." Mr. Walker menjawab dengan sangat tegas."Oke, seharusnya kau tau apa saja yang ada di dalam toko!""Kami juga langsung sibuk mempersiapkan restoran yang ingin kami buka, kami tidak sempat mengurusi barang kami di toko bunga." Mr. Walker cemas jika keluarganya sampai dicurigai."Kami menemukan sidik jari di sekitar laci meja kasir. K
BAB 92 KABURInspektur Connor bertanya pada Mr. Walker mengenai keberadaan gadis Asia yang pernah bekerja sebagai karyawannya di toko bunga."Di mana gadis itu sekarang?"Ternyata Mr. Walker juga tidak tahu selama ini Ami tinggal di mana."Putraku yang sering datang ke tempat tinggalnya."Akhirnya tim detektif kepolisian yang dipimpin oleh Inspektur Connor membawa Andreas Walker untuk mendatangi flat tempat tingga Harumi."Dia sudah kabur!"Inspektur Connor menemukan flat kecil itu sudah kosong, semua barang-barang Harumi sudah tidak ada yang tertinggal. Andreas juga terkejut bila Ami telah pergi tanpa memberitahunya."Mungkin dia pindah bersama sepupunya." Andreas memberitahu."Dia punya sepupu?" Inspektur Connor mengernyitkan alis pada pemuda di hadapannya."Aku melihat mereka tinggal bersama selama beberapa minggu terakhir ini.""Kau juga mengenal sepupunya?""Tidak." Andreas terus bicara jujur. "Aku hanya melihatnya saat menjemput Ami bekerja."Sebenarnya Andreas juga tidak mau
BAB 93 TIDAK TERDUGASetelah gagal dengan sidik jari tersangka, kali ini Tim detektif kepolisian mulai mencocokkan DNA dari helaian rambut yang mereka temukan di kamar mandi ke dalam Sistem Index DNA. Sistem yang semakin canggih dapat mencocokan ratusan juta profil DNA dari seluruh dunia dalam waktu singkat."DNA-nya tidak ada yang cocok dengan basis data manapun!" anak buah Inspektur Connor melaporkan hasil pelacakan mereka."Ulang sekali lagi!" Inspektur Connor trus dibuat terkejut dan sekali lagi Harumi selamat dari pelacakan.Sistem Index DNA menyimpan lebih dari tujuh puluh persen basis data DNA penduduk resmi dari banyak sumber termasuk dari para pelaku kejahatan yang pernah terjaring oleh pihak kepolisian. Artinya masih ada sekitar tiga puluh persen yang DNA nya belum terdata."Lacak semua tangkapan kamera CCTV di area sekitar!" Inspektur Connor juga terus memberi perintah tegas."Kami sudah memeriksa semua kamera jalan dan dari beberapa pertokoan.""Mustahil!" Inspektur Conn
BAB 94 BERHADAPANAkhirnya Henry Loghan benar-benar bisa duduk berhadapan dengan Dominic Rodriguez, pria tinggi besar dengan bekas sayatan melintang di sisi pelipis wajahnya, terlihat mengerikan tapi tetap sangat karismatik. Dominik Rodriguez juga memiliki tatapan yang sangat jeli ketika memperhatikan pemuda tampan di hadapannya."Aku curiga keluarga Barker sengaja mendekati keluarga Lington untuk sebuah tujuan kotor!" Henry mulai menyampaikan informasi dengan hati-hati seperti pesan Harumi. Dom terlihat menyimak dengan tenang sampai kemudian Henry mulai menyebut nama keluarga Nakata."Aku juga curiga keluarga Barker bekerja untuk keluarga Nakata!""Dari man kau mendapat informasi itu?" Dom terkejut."Aku mendengar rumor keluarga Barker pernah terlibat bisnis kotor dengan komplotan gangster dari Jepang."Henry harus berbohong karena Dom tidak boleh tahu jika dia sedang menyembunyikan Harumi Nakata."Aku hanya ingin memperingatkan, karena aku tahu seperti apa kalian semua telah berus
BAB 95 PERSAINGAN SENGITJacob sedang tertancap kencang, terus bermain keluar masuk sampai panas menjalar ke lutut dan jari-jari kaki. Semakin tenggorokannya mengerang, pinggulnya juga bergerak semakin kuat dan handal sebagai pejantan. Jacob benar-benar sedang bersemangat ingin membuat banyak bayi di dalam rahim Harumi agar gadis itu tidak berani kabur lagi."Oh Tuhan! Apa yang kalian lakukan!"Henry melotot syok dengan pemandangan gila Jacob Lington yang sedang menunggangi pinggul Ami, gadis itu Jacob jepit telanjang di atas sofa sampai tidak bisa bergerak.Begitu melihat mata melotot Henry, Jacob langsung menyambar kemejanya untuk membungkus tubuh Harumi. Jacob yang masih telanjang juga langsung berdiri untuk memungut celana di lantai.Jacob sama sekali tidak terganggu ketika Henry melihatnya masih mencuat kaku belum usai. Jacob Lington juga memakai celananya di hadapan Henry Loghan tanpa sedikitpun merasa bersalah atau malu."Apa yang kau lakukan di sini?" Henry langsung melempar pe
BAB 96 BERBAGAI KEJUTAN"Kau tetap harus segera membereskan masalah di Edinburgh!" Henry memberi tugas tersebut pada Jacob. "Ami harus bisa bebas muncul di publik."Henry benar, Harumi tidak akan bisa muncul di publik sebagai menantu keluarga Lington jika dia masih menjadi buronan. Artinya Jacob harus menyelesaikan urusan di Edinburgh terlebih dahulu sebelum menjalankan rencana Henry."Sementara itu, Ami tetap harus bersembunyi. Jangan sampai ada yang tahu dia berada di apartemenku!""Ami akan tinggal bersamaku!" Jacob yang menyerobot bicara, tentu dia tidak mau wanitanya terus tinggal di tempat Henry."Kau akan tinggal di apartemenku!" Jacob bicara tegas pada Harumi."Tapi ingat, jangan sampai Daisy Barker tahu kau adalah Harumi Nakata!" Henry lagi yang mengingatkan.Harumi mengangguk tegas untuk meyakinkan Henry."Oke! kita hanya tinggal menunggu momen yang tepat untuk membuat kejutan!"******"Dimana anak-anak?" Yang Mulya Serkan menanyakan kedua putranya."Pangeran kecil masih me
BAB 97 MENYEMBUNYIKAN RENCANA"Pelayan istana Zubair baru memberi tahu jika Pangeran Husain sudah bangun."Serkan sedang mengunjungi kandang elang ketika diberitahu oleh Omar."Suruh pengawal untuk membawa putraku kemari." Serkan memberi perintah."Baik Yang Mulya." Omar mengangguk hormat kemudian berjalan menghampiri salah seorang pengawal yang berdiri di pintu untuk berbisik.Tak berapa lama salah seorang pengawal datang dengan mengendong Pangeran Husain yang baru bangun dan masih agak lesu."Ayo kemari!" Serkan memanggil putranya untuk ganti dia gendong.Sebelum bertanya Serkan mengecup ujung hidung dan pipi Husain terlebih dahulu."Sikumu tergores, apa kemarin kau jatuh?" Serkan bertanya pelan-pelan.Husain menggeleng pelan dengan kelopak mata redup, sebenarnya Husain juga tidak adar ketika sikunya tergores."Lihat ini!" Serkan menunjukkan siku Husain pada anak itu sendiri."Tidak sakit." Husain masih bicara lesu kemudian menempelkan kepala ke bahu Serkan untuk bersandar malas.Se