Share

10

Author: ANGELA HIKARU
last update Last Updated: 2021-05-20 18:30:55

 “Toko furniture, buat apa?” tanya Jack dengan bodohnya.

“Mom mau meminta Leila memilih perabotan untuk rumah kalian nanti. Setelah acara pernikahan selesai, Mom minta kalian berdua pindah ke rumah di berapa block dari rumah ini. Jadi Mom bisa mengawasi kalian sewaktu-waktu,” jelas Maria dengan santainya.

“Kenapa harus tinggal serumah sih Mom, siapa tahu kita akan bercerai mendadak besoknya?”

“Enak aja cerai, ini bukan pernikahan main-main dan pernikahan hanya satu kali seumur hidup dan sebagai pasangan yang sudah menikah. Kalian harus tinggal bersama dan lepas dari orang tua, lalu mana nomornya?” cercah Maria yang sebel dengan perkataan anaknya.

Dengan gaya malas, Jack mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor Leila untuk di kirim ke nomor whatsap ibunya. Karena ia sudah malas berdebat dengan ibunya saat ini.

Maria pergi dengan hati senang dan hanya berpamit kepada Andre yang ia anggap sebagai anak sendiri.

Setelah Maria pergi, Andre melihat ke arah Jack.

“Kenapa lue mukanya kusut banget sih?” tanya Andre yang masih penasaran.

“Kelar deh hidupku,” balas Jack yang cerita pajang lebar.

Andre yang mendengarkan cerita Jack sampai tercengang. Ia tidak tahu harus mengatakan selamat atau mengucapkan kata prihatin kepada Jack yang di paksa menikah oleh Maria.

***

Di apertemen Ciputra World Jakarta.

“Baik Mom, saya akan segera ke sana dalam berapa menit lagi.” Leila menutup panggilan teleponnya.

“Cieeeyyyyaaaa…”Mama mertua ya?” goda Miura yang mencolek pipi Leila yang merona bahagia. Karena semalam ia menginap di apertemen kontrakkan Leila. gara-gara di di buat pusing oleh Maria yang membahas ini itu. membuat kepalanya pusing tujuh keliling dan ia malas pulang ke kontrakannya.

"Kayaknya kau happy banget, aku iri deh."

Suara seorang wanita menyadarkan kedua wanita yang sedang bermalas-malasan di atas ranjang.

Leila dan Miura melihat ke arah Lara yang merupakan partner kerja Leila maupun Miura dan sekaligus sahabat keduanya.

"He he he... Sabar, nanti giliran mu akan datang dan aku akan jadi bridesmaidnya," ucap Leila yang menarik Lara untuk ke atas ranjang.  Sehingga ketiga sahabat kini bermalas-malasan di atas ranjang yang kecil.

"Kenapa dirimu yang duluan nikah sih, padahal mau aku jodohkan dirimu sama Andre," protes Lara dengan bibir manyunnya.

"Ini namanya jodoh atau tepatnya tuhan berpihak padaku," balas Leila senyum.

"Iya deh, aku bahagia. Liat dirimu happy dan bisa bersama cinta pertama."

"Jangan pasang wajah sedih saat mulut berkata lain. Aku Baik-baik saja, jika ada masalah aku pasti cerita dan tempat aku pulang pasti di tempat kalian berdua," jelas Leila yang mengusap wajah Lara untuk memperbaiki berapa make up yang luntur.

"Maka aku harus giat bekerja, siapa tahu lagi ampes dia bertengkar dengan Jack. Ehh kabur ke tempat aku dengan keandaan bunting dan aku jadi kepala keluarga mendadak," canda Miura yang tidak ada garingnya.

"Benar juga, kita harus kerja keras nih. Buat biayai dua orang secara mendadak," timpal Lara terkekeh.

"Ieeehh... kalian ini," balas Leila yang sebel dengan kelakuan kedua temannya.

"Daripada mengurusi kami berdua, lebih baik dirimu sana mandi. kata mau keluar dengan ibu Mertua," ucap Miura yang mendorong Leila menjauh dari atas ranjang.

"Mendingan mandi sana, kita mau leha-leha dulu. badan mau patah nih," timpal Lara yang mengusir Leila.

"Ck kalian ini," decak Leila yang kesal dan masuk ke dalam kamar mandi.

Miura dan Lara hanya terkikih dengan sikap Leila. bagi mereka berdua, sikap Leila seperti itu sudah biasa.

Saat Leila sudah selesai mandi, ia melihat kedua sahabatnya yang katanya mau berleha-leha di atas ranjang. kini sudah tiada di dalam kamar lagi.

"Dasar," gumam Leila yang melihat kertas tang tertempel di lemari pakaian dengan tulisan. Cieee ciee.

Leila mengeringkan rambutnya dengan cepat dan ia menatapi pakaian yang akan di kenakan hari ini.

"Sepertinya kedepannya, aku harus beli banyak baju lagi." gumam Leila yang mengambil salah satu dress polos dan mengenakan ke tubuhnya. kemudian menyisir rambut dan memakai make up tipis.

***

Kini, Leila berdiri mematung di depan pintu rumah keluarga Mikaela. dengan perasaan bahagia dan mempersiapkan diri untuk menyapa Jack. jika tetiba yang membuka adalah Jack.

"Lo Lei," sapa Maria yang membuka pintu rumah dan mendapatin Leila berdiri mematung. dalam hati Maria mengumpat kesal kepada Jack. bukannya di bukakan pintu untuk Leila tapi malah bermain game bersama dengan Andre.

"Ayo kita keluar sekarang," ajak Maria yang mengandengn tangan Leila dan di balik jendela. Jack melihat kedua wanita yang akrab. ia langsung mendengus kesal. Andre yang ikutan mengintip hanya terkekeh. pasalnya, ia mengenal siapa Leila dan tidak menyangka si Jack masih belum sadar siapa Leila sebenarnya.

"Ini tidak lucu," protes Jack dengan berkacak pingang.

"Mau gimana lagi, kau mau kena pecat ya silahkan. aku sih masa bodoh dengan kalian berdua," balas Andre dengan tawa terkekehnya.

Jack kembali menatapi sahabatnya dengan tatapan sebel.

Andre masih saja terkekeh, ia tidak perduli dengan kemarahan Jack dan tidak sabar melihat apa yang akan terjadi selanjutnya di kehidupan rumah tangga Jack dengan Leila.

Di tempat yang menjual kebaya, Leila melihat Maria yang bersibuk mencocokkan ukuran kebaya ke tubunya. tepatnya semua di atur oleh Maria dan Leila hanya menerima hasil jadinya.

"Ayo kita ketempat furniture," ajak Maria kepada Leila. setelah puas mendapatkan apa yang ia mau.

Leila tidak akan bertanya untuk apa ketempat furniture, karena ia sudah bisa menebaknya. kalau ia dan Jack akan tinggal di luar. setelah mereka berdua selesai menikah dan lagi-lagi semuanya di pilihkan oleh Maria sampai ke desain meja makan. tepatnya semuanya di pilihkan oleh Maria dan Leila hanya melihat saja. mau menolak juga percuma, karena Maria tipe yang tidak suka di tolak dengan apa yang ia inginkan.

Leila memijit keningnya, memikirkan awal undangan pernikahan yang 5.000 orang. tapi di protes oleh Jack dan Miura. kini menjadi 7.000 orang, sampai ke tamu-tamu yang loyal mengunakan jasa tour Sakura. juga di undang oleh Maria tanpa terlewatkan sedikitpun. membayangkan tamu sebanyak itu dari jam 10 samapi malam. Leila merasa ia sudah pusing dan sakit pinggang karena pasti akan jarang duduk dan banyak berdiri.

"Semuanya di antar ke alamat ini?" perintah Maria kepada salah satu petugas toko furniture.

"Baik Bu," balas si pelayan. 

Maria tersenyum sumringah ketika melihat Leila yang kaget  sampai melongo melihat banyaknya peralatan furniture yang di beli.

"Semua ini Mom beli?" ucap Leila yang selesai dari kagetnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ME AND YOU   207

    "Aku harus minta maaf padanya," batin Alponso yang membulatkan tekatnya untuk menemui Miura Diamentri yang kini sedang belanja bersama Lala di salah satu mall. sebenarnya Alponso ingin juga menemui Leila di kediaman keluarga Mikaela. tetapi ia tidak berani pergi kesana, karena penjagaan yang luar biasa ketat sekali.Tidak ingin berlama-lama, Alponso segera pergi ke mall yang di kasih tahu oleh Lala.Kehadiran Alponso di sambut biasa saja oleh Miura Diamentri yang kini sudah tidak ada rasa lagi kepada Alponso."Kita cari tempat duduk," tawar Lala yang tidak ingin situasi tegang antara Miura Diamentri dengan Alponso.Keduanya langsung setuju dengan ide Lala.Ketiganya memasuki salah satu kafe yang menyediahkan makanan siap saji. Miura Diamentri hanya mengoder soda dan kentang goreng."Kenapa makannya sedikit?" tanya Alponso yang mengkritik makanan yang di oder oleh Miura Diamentri.Miura Diamentri yang sadar diri dengan berat tubu

  • ME AND YOU   206

    Senruhan Miura Diamentri membangunkan Jim yang sedang tertidur lelap."Ura,"ujar Jim yang terbangun dari mimpi buruknya."Ya," balas Miura Diamentri dengan senyuman lembutnya. yang berusaha menyembunyikan wajah lelahnya dari Jim.Jim yang seperti anak kecil, memeluk Miura Diamentri dengan tangisan meraung-ranung. karena ia sungguh cemas dengan keandaan Miura Diamentri selama berhari-hari tidak sadarkan diri."Di mana anak kita?" tanya Miura Diamentri yang ingin melihat anaknya."Ada di rumah, Lala dan Leila yang merawat Loki. aku di sini menjagamu," balas Jim jujur."Aku ingin melihat anak kita," ucap Miura Diametri yang tidak sabaran."Aku akan memberitaukan kepada Leila dan Lala," balas Jim yang berusaha menghibur Miura Diamentri untuk tidak cemas atau berpikiran negatif.Mendengar apa yang di katakan oleh Jim, hati Miura mulai tenang. ia sempat berpikir bayinya sudah meninggal saat di lahirkan."Aku sudah berapa hari

  • ME AND YOU   205

    "Tidak perlu Syock, Jim orangnya baik dan romantis banget. hanya saja expresi wajahnya itu menyevalkan. dulu pertama kali melihatnya saja pegen aku cakar dengan kedua tangan ini," timpal Miura Diamentri yang ingat masa lalu.Jack terkekeh renyah, ia mendudukkan Leo dan Rosa di atas pahanya."Benci jadi cintakan," balas Jack yang mengoda Miur Diamentri yang di balas dengan tatapan marah oleh Miura Diamentri dengan wajah kesalnya.Acara makan bersama-sama di mulai dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga Mikaela.Kyo Mikaela dan Maria Mikaela yang pulang dari acara melihat ke arah belakang rumah. keduanya tersenyum bahagia. karena rumah yang sebesar ini akhirnya di huni oleh para anak-anak kandung dan angkat.***Menjelang kelahiran Miura Diamentri, Jim memutuskan libur sehari. ia ingin menjaga istrinya di dalam ruangan bersalin.Di luar ruangan, sudah berkumpul satu keluarga besar yang merupakan keluarga Mikaela yang sedari w

  • ME AND YOU   204

    Sepanjang perjalanan ke rumah keluarga Mikaela. Andre masih saja kepo dengan istri dari Jim. ia sungguh penasaran sekali."Jangan penasaran melulu, tidak baik buat jantung. lagian kau pasti kenal siapa istrinya," balas Jack yang masih duduk dengan santainya di dalam mobil.Mobil yang di kemudikan oleh Jim memasuki pakiran mobil di keluarga Mikaela. Andre keluar duluan. baru di susul oleh Jack."Tuan," saut Jim yang hendak membantu Jack untuk berjalan."Aku baik-baik saja, tidak perlu cemas. Jangan memanjakan aku!" perintah Jack kepada Jim."Baik," balas Jim yang melepaskan tangannya dari Jack."Jim, ini punyamu.""Oh iya," balas Jim yang mengambil salah satu kantong kresek dari tangan Jack. lalu menekan bel tanda bunyi.Bodyguard yang di dalam ruangan segera membuka pintu dan mempersilahkan ketiga pria masuk ke dalam."Daddy," sahut Leo yang berlari ke arah Jack."Daddy sudah pulang, mana Mom?" tanya Jack yang ber

  • ME AND YOU   203

    Andre masuk ke dalam mobil dengan perasaan masih tidak tenang, lalu di susul oleh Jack."Jim, kita langsung pulang ke rumah atau kau ingin mampir ke suatu tempat lagi?" tanya Jack yang melihat jam di pergelangan tangannya."Tuan, apa anda tahu di mana tempat jual soto dan rujak?" tanya Jim yang tanpa menoleh ke arah belakang."Ya, kau mau makan di sana?" tanya Jack yang kaget, karena selama ini ia tidak pernah melihat Jim memakan jenis makanan tersebut."Tidak, istri mau makan. jadi saya harus beli untuknya," balas Jim yang mulai menjalankan mobilnya."ikuti saja gps ini," ucap Jack yang menyerahkan ponselnya kepada Jim.Jim segera menerima ponsel Jack dan menatapi gerakan Gps sembari menyetir mobil mewah.Andre menatapi Jack dengan tatapan kaget, karena ia baru tahu Jim bisa bahasa Indonesia. karena semalam Jim memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris."Jim bisa mengunakan berapa bahasa," balas Jack dengan menahan tawa. ia ti

  • ME AND YOU   202

    "Apakah ini perbuatan David?" ujar Cindy masih dengan wajah terkejut. "Ya, maka dari itu aku tidak bisa mengemudikan mobil. selalu memakai supir pribadi," balas Jack jujur. Cindy yang percaya, segera masuk ke dalam mobil dan bersamaan berapa pria lain juga masuk ke dalam. "Jack," pekik Cindy terkejut. Jack tersenyum lebar dan melambaikan tangan kepada Cindy. "Aku juga terpaksa melakukan ini padamu, aku juga di ancam oleh David. jadi kalian berdua selesaikan dulu," ucap Jack yang berjalan masuk ke dalam kafe. Jim segera menjalankan mobilnya, Cindy yang di himpit oleh kedua pria di sisi kanan dan kiri. tidak bisa melakukan apapun. termasuk melawan, ia hanya melototi kedua matanya kepada supir yang menjalankan mobil. Jim mengemudikan mobilnya kembali ke villa yang di mana ada David di sana. "Aku tidak mau kembali ke sana," pekik Cindy yang masih mencoba melepaskan diri. Jim menulikan telinganya, ia masih mengemudik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status