Share

Bab 11 - Licik.

"Apa benar ini dengan kediaman rumah Ibu Astrid Anandia?" laki-laki berbadan tegap bertanya dengan wajah serius.

"Iya saya sendiri," jawabku.

"Kami dari pihak kepolisian, mendapat tugas untuk membawa Ibu kekantor. Dengan tuduhan penganiayaan atas nama pelapor saudara Ronald dan Ibu Sekar," ucapnya tegas.

Sendiku lemas seketika, badanku bergetar dengan lidah kelu tak dapat mengungkapkan kata. Bik Ijah membekap mulutnya, dengan tatapan tak percaya.

"Ibu ..." Bik Ijah meringsekan tubuh memegangi lenganku.

"Bisa ikut kami segera, Ibu ..." ujar laki-laki bertubuh gempal dengan nama Wisnu ditanda pengenalnya.

"Ma-mana mungkin. Bapak salah orang se-pertinya," ucapku terbata, saat ini aku benar-benar gugup luar biasa.

Mana mungkin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
bukan mentung lagi ,ingin ku tendang muka nya yg menyebal kan itu.
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
ronal laki2 binatang gak perlu dipertahankan !!!
goodnovel comment avatar
Sri Lestari
wkwkwkk... akal bulus liciknta ronal tampak jels... keraguan astrd jg menyembul.... kuatkn hati n tenangkn fikiran y trid....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status