Share

Bab 76 - Terkejud.

Ada uang disayang, tak ada uang dicemberutin.

Nasib ....

***Ofd

"Mas berangkat dulu," aku mengulurkan tangan, membiarkan Sekar mencium punggung tanganku.

"Hati-hati," ucapnya sambil melempar senyum. Aku menganggukkan kepala, lalu mengusap lembut wajah Mutia dengan lembut.

"Ayah kerja dulu ya," bisikku ditelinga bayi berusia satu bulan itu.

Aku langsung keluar rumah, melajukan kendaraan roda dua menuju tempat kerja.

Butuh waktu empat puluh menit untuk sampai dirumah Setyo, aku lihat Boss Setyo sudah duduk dikursi teras rumah sambil menyeruput kopi hitamnya.

"Ngopi, Boss?" tanyaku setelah memarkirkan motor dihalaman luas milik Laras. Ya setahuku begitu, rumah dan usaha yang digeluti Setyo adalah warisan dari mertuanya yang berarti punya Laras.

"Hmm ..." Setyo hanya bergumam, sambil mengangkat cangkir kopi dan kembali menyeruputnya.

"Ngirim barang kemana har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
makanya Jang maen gila rod
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status