Share

41. It's Better This Way

Suasana di meja makan masih diliputi kehangatan. Keceriaan Keenan dan Kirana membuat kekakuan di antara kami semakin melebur. Canda dan tawa mulai terdengar karena tinggah lucu mereka. Belum lagi ocehan Kai, keponakan bungsuku yang masih bayi, begitu menggemaskan. Aku tak akan meminta lebih dari semua keindahan ini.

"Mulai sekarang, kalian semua saling akur, ya. Hanya itu yang ibu minta jika kalian ingin melihat ibu bahagia," ujar ibu setelah kami semua selesai makan.

Aku mengangguk tersenyum seraya menggenggam tangan ibu.

Usai membereskan meja makan, aku mengajak ibu dan Regina melihat sisa stok kain tenun ikat yang kubawa, sedangkan Ruben dan Dikta mengobrol di teras. Kukeluarkan beberapa motif kain tenun ikat itu dari koper dan menunjukkannya pada ibu dan kakak iparku. Mereka mengagumi kehalusan bahan produk jualanku.

Bahan kain tenun ikat yang kupilih memang berkualitas bagus sehingga bisa dijual dengan harga mahal dan pembelinya p
khairunnisastuff

Hayooo, siapa yang awalnya ngira Abelia bakalan ikut Arsya balik ke Jakarta? Stay tuned, ya. Masih ada plot twist lagi nanti. *tertawa devil*

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status