Share

Bab 13

Kami pergi meninggalkan rumah yang terasa penuh duri ini. Semoga besok lusa, kehidupan kami lebih menyenangkan dan penuh dengan keberkahan. Biar besok saja kuberi tahu tentang komisi yang akan cair. Malam ini, biarlah Mas Hafid hanya tahu jika kami akan menumpang tidur di rumah Mbak Nindi.

Mbak Winda, aku akan membuktikan jika aku yang selalu kau hina akan segera menemui sukses dengan jalanku ini.

Menjelang Isya, kami tiba di sebuah perumahan. Ini alamat yang Mbak Nindi berikan waktu itu. Dengan menebalkan muka, akhirnya kuketuk pintu rumah minimalis dua lantai miliknya.

“Assalamu’alaikum, Mbak!”

Tidak berapa lama terdengar daun pintu yang terbuka. Wanita cantik berkacamata itu menatapku sambil menjawab salam. Dia mengerutkan dahi karena memang inilah pertama kalinya kami bertatap muka. Selama ini kami hanya bersua lewat virtual saja.

“Mbak, ini Mia!” Aku tersenyum.

“Ya ampuuun! Beda banget kamu Mia. Beda banget kalau pas video meeting. Cantikan aslinya!” kekehnya sambil membukakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status