Share

14. STEFANI KE SEKOLAH UMAR

14. STEFANI KE SEKOLAH UMAR

Dadaku bergemuruh. Kali ini kesalahannya benar-benar tak bisa termaafkan. Tak ada lagi pintu maaf untuknya.

“Ayah, aku tegaskan kali ini. Aku sudah tidak mencintai lagi arya wiguna. Tekadku sudah bulat ntuk bercerai darinya. Saat ini aku akan menganggap dia sebagai orang lain supaya tak terikat lagi dengan sumpah pernikahan dan baktiku kepadanya. Arya wiguna, aku membencimu!” teriakku dengan keras. Kemarahan berbalut kesedihan kembali meluruhkan airmata.

“Baiklah, ayah akan membantumu. Jangan menyesal kalau nanti Ayah membunuhnya!”

“Tidak, ayah! Kematian bukanlah cara yang terbaik. Aku ingin pria penghianat itu merasakan apa yang aku rasakan. Sakit hati, kesal, marah, kecewa dan semua rasa kesedihan. Aku akan membuatnya miskin dan meratapi perceraian kami. Dia akan meratapi menjadi duda miskin dan ditinggalkan oleh istri mudanya. Aku akan membuatnya menyesal seumur hidupnya.. Itulah sumpahku!&rdquo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status