"Kring". Bunyi ponsel Dini tanda panggilan masuk. Bahagianya Dini sa'at tahu kalau itu adalah panggilan masuk dari Candra. Buru-buru Dini Mengangkatnya,
Dini: "Hallo... assalamualaikum?"
Candra: (menjawab dengan kecupan mesra) emuuuach... walikumsaalam sayang ku. Masih sibuk ngga?"Dini: (tersenyum malu, ingin rasanya membalas kecupan itu, tapi Chery bawel masih kumpul). Masih. Sebentar lagi kegiatan rutin lantai tiga akan segera dimulai. Kenapa emang??"Candra: "ngga apa-apa, cuma tanya aja barang kali ganggu. Aku pamit yah, ini mau siap-siap balik ke Karawang. Jangan rindu, jaga hati yah sayang ku."Dini: "kok cepet banget mudiknya". (Dini protes dengan nada memelas dan sedih).Candra: "ia soalnya hari senin masuk shift pagi jam enam. Jadi malam ini harus cepet pulang. Ngga boleh sedih ya, aku janji tiap waktu bakalan ngabarin. Biar kamu selalu ngerasa deket aku."Dini: "ya udah ia. Kamu semangat ya kerjanya."Candra: " ia sayang. Love yoSampai sekolah. Dini cerita juga kepada Candra. Candra ingin sekali mewujudkan apapun, semua keinginan pujaan hatinya. Dalam benaknya sangat sesak dan menggerutu. Seandainya saja Candra terlahir jadi orang kaya yang banyak uang, pasti apapun akan dia beri untuk Dini. Candra hanya bisa mengelus kepala Dini. Sambil berfikir, bagaimana caranya dapetin uang banyak untuk bonding rambut Dini. Keesokan harinya, Candra membawakan uang dua ratus ribu untuk Dini. Dini heran, Candra dapet uang sebanyak itu dari mana? dari siapa? bukannya dia anak orang tidak mampu?Rupanya, Candra menjual gitar merah maroon kesayangannya itu. Demi membahagiakan Dini. Candra meminta Dini untuk tersenyum dan jangan bersedih lagi. Sebab bahagiamu adalah bahagiaku. Dan sedihmu adalah sedihku. Dini bahgia sekali akhirnya dia punya uang untuk bonding rambutnya yang keribo itu. Padahal tanpa harus di bonding pun, Candra tetep mencintainya dan selalu mencintai apa adanya. Setulus hati.***Setelah a
Mawar si pemilik kamar kos ini, sudah seperti ibu nya chery bawel. Karena selain sifat nya yang bisa memimpin dan keibuan. Mawar pun selalu bisa memfasilitasi chery bawel dalam hal apapun, persis seorang ibu kepada anak-anaknya. Mawar memfasilitasi tempat berlindung. Kalau tidak ada kos an Mawar. Kawan-kawan mau lontang-lantung kemana? Sementara anak kuliahan itu, tidak seindah di sinetron. Tidak senikmat siswa SMA yang punya kelas dan jadwal tetap. Masuk jam tujuh pulang jam dua belas. Anak kuliah jam pertama masuk jam tujuh. Jam kedua bisa jadi masuk jam dua siang. Tergantung dosen. Kebayang kalau Dini harus balik dulu ke rumah. Kan jauh. Untung ada kos an Mawar. Tempat berlindung dari teriknya panas dan derasnya hujan. Serta derpaan badai gelombang. Fasilitas lainnya yang Mawar sediakan. Makan, minum dan jajan gratis dari para gebetan-gebetan Mawar.Sifat berani dan kepemimpinanya. Membuat personil chery bawel merasa terlindungi. Sa'at di pondok Mawar ikut beladiri silat.
Berhasil. Kelas Bahasa Inggris D menjadi buah bibir para dosen. Mendapat sertifikat penghargaan dan pujian dari para dosen-dosen karen telah menjadi kelas yang terbaik, teraktif dan terkompak. Ini rahasia, jangan sampai bocor ke kelas tetangga.Sialnya. Bocor juga. Karena Rahma embom pacarnya satu jurusan. Kelas Bahasa Inggris C. Entah bagaimana ceritanya, Rahma embom keceplosan cerita rahasia besar ini kepacarnya. Satu kelas sangat geram kepadanya. Tapi justru karena kejadian ini, kelas Bahasa Inggris C dan D malah jadi akrab dan sering tukeran jawaban tugas.Misal hari senin dosen killer itu masuk ke kelas C. Dan hari selasa barulah masuk ke kelas D. Sebelum dosen killer masuk kelas D, abang kosma nyuruh Rahma embom tanya kepacarnya minta bocoran materi. Jadi pas dosen killer jelasin materi, mahasiswa kelas D bakalan nyambung. Karena uda dapet bocoran materi dari kelas C. Dan terbukti, sa'at dosen lemparin pertanyaan. Mahasiswa jadi terlihat aktif dan pintar-pintar.
Yang dirindukan akhirnya nelpon juga. Jantung Dini berdegup kencang, kali ini berdegub bukan karena berbunga-bunga, melainkan karena takut di marahin mothernya. Mother pasti ngamuk kalau tahu Dini deket sama cowok. Apalagi sampai sayang-sayangan. Dini belum bilang pada Candra tentang aturan pacarannya. Jadi Candra berani telpon Dini dimanapun dan kapanpun.***Hari ini Dini pulang kerumah, karena Mahasiswa lain sibuk kemping, hadirin acara pelantikan UKMnya masing-masing. Sampai rumah, ternyata sedang ada sodaranya yang bernama Mpeb. Sekarang Mpeb sudah kelas lima sekolah dasar. Mpeb sedang asik bermain dengan Sultan. Untuk melepas penat, akhirnya Dini pun ikut bermain. Mpeb anak yang pintar, dari kelas satu dia selalu dapat ranking satu. Jadi mother suka nyuruh Mpeb main kerumah, suruh ngajarin Sultan belajar. Tampak Sultan yang sedang merebut tempat pensil Mpeb. Sultan membuka tempat pensil itu dan melihat ada tiga butir kelereng. Sultan sangat senang dan langsung meng
Mother nyium aura aneh pada gerak gerik anak gadisnya itu, tidak seperti biasanya yang selalu betah lama-lama bermain dengan Sultan. Kepulangannya kali ini, Dini lebih suka menyendiri dan banyakin waktu dikamarnya. Dini sibuk dengan ponselnya. Mother mulai menyelidiki. Akhirnya, waktu Dini mandi, mother masuk kamar dan ngecek ponsel Dini. Ternyata benar, Anak gadisnya telah dibuat berubah oleh laki-laki. Hati mother sangat terluka dan kecewa. Air mata mother mulai menetes. Dia merasa telah gagal menjaga anak gadisnya itu. Mother pikir, kalau saja fathernya dekat pasti akan ada yang jaga Dini dan Dini tidak akan berani pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Tapi mother harus kuat jalani ujian ini. Mother yakin pasti bisa, dan semua akan baik-baik saja. Mother menghapus air matanya sendiri dengan telapak tangannya. Dan menghirup udara berulang kali dan membuangnya perlahan agar tenang.Setelah Dini kelar mandi, Dini kaget lantaran mother ada dikamarnya dan pegang ponsel Dini. Denga
"Stop pak" Dini mengakhiri lamunannya, dan segera turun dari angkutan umum. Segera Dini lari menuju kos an Mawar dan berharap Mawar ada di sana. Kenapa Dini tidak langsung Ke Ma'had? Karena Mawar pernah bilang, tidak mau tidur di Ma'had kalau Dini tidak ada. Jadi Dini berjalan menuju lorong kosan Mawar. Dini mengetuk pintu dan mengucap salam. Beruntung, Mawar segera membukakan pintunya. Dini langsung memeluk Mawar dan air mata mulai beruraian membasahi pipinya. Disela-sela tangisannya, Dini bertanya, "ko bisa ada di kosan? Bukannya lagi sibuk pelantikan UKM pramuka yah?" Kata Mawar, "Khusus untuk UKM Pramuka, kempingnya di lapangan kampus. Tuh tendanya keliatan dari sini." Sambil nunjuk ke arah luar jendela. Dini yang lagi nangis tiba-tiba tertawa. Melihat tingkah lucu Mawar, yang membuat informasi gadungan di grup BBM kelas dan tingkah lucu yang seenaknya sendiri, bukannya berkemah malah tidur di kosan. "Terimakasih sahabat terbaik".Belum juga membuka pembicaraan, Maw
Suapan terakhir dan sarapan pun selesai. Candra mengeluarkan dompetnya. Menyiapkan uang untuk membayar makananya. Dini tidak sengaja melihat ada foto dalam dompetnya. Candra, menunjukan foto itu pada Dini. Sambil bilang,"lihat ... ini foto kamu waktu masih SMP. Aku masih simpen baik-baik, sampe dilaminating biar awet dan ngga rusak. Hehe" Candra tertawa kecil.Dini mengambil foto itu dan melihatnya dari dekat. Merasa malu karena dirinya masih culun dan kriwil rambutnya. Belum di bonding. Cndra bilang, lebih suka lihat rambut kamu seperti ini, alami. Daripada harus pake obat pelurus dan di setrika di salon. Mereka berdua kompak tertawa. Seperti sedang bernostalgia waktu SMP insiden rambut bondingan Dini. Pikir Candra kalau rambutnya begitu, kaya cewek nakal. Jadi Candra kurang suka. Syukuri saja ciptaan Tuhan, jangan seneko-neko. Dini iseng lihat isi dompet Candra, sambil bilang "katanya mau beliin HP? Kok ngga ada uangnya?" Candra Jawab, " Abis makan nanti kita ke ATM
Filem bioskop selesai, lampu mulai nyala kembali. Tiap-tiap pasangan sibuk beres-beres baju dan rambut mereka yang berantakan karena diguwes-guwes kekasihnya masing-masing. Dini malah sibuk mungutin sampah bekas makannya. Dan melihat sekitar banyak sampah yang berserakan. Kaget. Pikirnya, waktu awal masuk bersih sekali, pas filem selesai kok jadi kaya tempat pembuangan sampah. Candra ngasih tahu Dini, kalau sampahnya tidak perlu dipunguti dan dibawa keluar. Nanti juga ada bagian kebersihannya. Candra mengelus kepala Dini merasa gemes melihat kelakuan konyolnya. Dan bertanya, "habis ini mau kemana lagi?" Dini langsung semangat jawabnya dan memberi tahu kalau Dini ingin sekali mencetak foto yang tadi. Foto mereka berdua yang terbaru untuk didompet Candra dan Dini. Serta Dini ingin membuat gantungan Tas yang ada foto mereka. Biar Dini selalu ingat Candra dan selalu dibawa keman-mana gantungannya. Candra menyambutnya dengan penuh semangat, dan segera mewujudkan keinginan Dini.Ti