Share

Part 17

Bang Malik seolah baru sadar dari keterkejutannya. Segera ia mendorong tubuhku hingga terhempas ke sandaran sofa. Dia bangkit dengan mata melotot dan wajah memerah.

Kurasa dia benar-benar marah kali ini. Dia mundur sejenak tuk menenangkan diri, lalu kembali menghampiri, sambil mengibas-ngibaskan jari telunjuknya ke arah mukaku. 

"Si..si siapa yang ngajarin kamu seperti ini?" Bang Malik bertanya dengan suara gagap. 

Aku diam, tak berani menjawab. Dipukulnya ubun-ubunku dengan jari tengah yang setengah ditekuk seperti sedang mengepal. 

"Aww... sakit, Bang!" Aku menggosok kepalaku bekas pukulannya. Lumayan juga rasa sakitnya. 

Mendengar suaraku yang seperti tanpa penyesalan, ia menarik daun telingaku. Hingga mau tak mau aku meninggikan sedikit tubuhku untuk mengikuti gerakan.

"Ampun, Bang, sakit." Aku mengaduh dan menyerah. Menyingkirkan tangannya, dan  kembali mengusap telinga yang pasti sudah memerah. 

"Ay

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status