Share

45. LANGKAH SELANJUTNYA

"Mau pergi kemana kamu, buru-buru sekali?" tanya Alexander Guan penasaran, ketika melihat Arsenio menuruni anak-anak tangga dengan langkah tergesa-gesa.

Pakaiannya pun sangat rapi, seakan ada acara penting yang harus dihadiri. Namun, saat berada di ujung anak tangga, Arsenio bungkam dan gelagapan. Bola matanya bergerak cepat ke kiri dan kanan. Seolah sedang berusaha menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa diam? Sebenarnya kamu mau pergi kemana? Di mana Bastian? Mengapa tidak bersama kamu?" cecar Alexander Guan meradang, lantaran tidak ada sepatah katapun yang terucap dari mulut putra semata wayangnya itu.

Bastian yang selalu menempel di sisi Arsenio, memang tidak menunjukkan batang hidungnya. Alexander Guan, mempertanyakan hal tersebut.

"Saya di sini, Tuan." Bastian datang dari arah belakang. Langkahnya terhenti satu meter dari Arsenio dan yang lainnya.

Sebelum Arsenio bisa menjawab, Bastian sudah lebih dulu berkata. Pembawa Bastian yang tenang, tidak memudahkan seseorang untuk bisa meneb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status