Share

Wei You Flom?

"Bagaimana keadaannya?”

“Kondisinya membaik tapi ia belum ingin makan banyak. Aku malah sekarang balik memikirkan dirimu.”

“Hidungku?”

“Ya.”

“Nggak apa-apa. Obat antiseptik yang tadi aku beli sudah cukup. Kamu sendiri bagaimana?””

Rania mengerutkan kening. “Aku nggak paham maksud pertanyaanmu.”

“Obat yang kamu pakai untuk mengurut aku, akan jadi dipakai kan?”

Rania tertawa keras. Verdi menyusul dalam rentang waktu sedetik kemudian. Suasana sepi malam hari di lobby yang mereka lintasi membuat tawa mereka terdengar begitu keras.

“Maaf kalau aku membanting pintu keras sampai hidungmu terluka.”

Verdi merapatkan jaket yang memang ia kenakan sejak tadi. “Boleh percaya boleh nggak, aku nggak keberatan hidungku harus terluka lagi kalau harus melihatimu dulu dengan keadaan seperti tadi.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status