Share

bab 20. Difitnah Open BO

Wajah Laila memucat. 'Duh, kenapa Bapak ada di depan pintu? Jangan-jangan bapak marah karena aku pulang terlalu malam?

Padahal kan biasanya aku tidak pernah pulang semalam ini?' gumam Laila dalam hati.

Laila merasakan jantungnya semakin berdebar lebih kencang. Saat berjalan dengan dokter Marzuki saja degup jantungnya sudah tidak karuan, sekarang dia harus menghadapi bapaknya yang tengah berdiri dengan wajah sangar.

'Duh, mana sih ibu dan Rama? Kan tadi ibu yang nitip martabak dan Rama nitip batagor. Kenapa nggak nunggu kedatanganku di luar rumah? Malah bapak yang lagi nungguin. Mana wajahnya serem. Duh!'

Langkah Laila dan dokter Marzuki semakin dekat dengan pak Jaka.

"Assalamualaikum pak Jaka, maaf sekali kalau saya terlalu malam untuk mengantarkan Laila pulang." Dokter Marzuki mengulurkan tangannya ke arah Pak Jaka.

Pak Jaka hanya tersenyum sedikit dan mengangguk. Pandangan nya melunak saat melihat Yasmin yang tengah tertidur.

"Anak dokter sudah tidur rupanya. Apa anak saya mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status