Share

20. Makhluk Tak Bersahabat

Belum sempat memperbaiki posisi jantung, lelaki pencipta debar itu keluar dengan menggendong Azmi, sementara Nailah mengikutinya. Mata kami sempat bersirobok sejenak sebelum dia meletakkan Azmi di kursi dekatnya, lantas dia pun duduk.

Sekarang kami berhadapan, terasa sangat canggung luar biasa, bahkan Reta sempat tersedak. Mungkinkah karena kehadiran lelaki pemilik wajah dan postur tubuh nyaris sempurna itu? Huft ... Sebenarnya tak ingin menerka-nerka, tapi keadaan memaksa melakukannya.

Kami memulai makan tanpa bersuara, tepatnya aku pribadi tak ingin mengeluarkan suara, Reta pun ikut-ikutan melakukan hal sama, hanya Nailah dan Azmi yang terdengar heboh.

Ah, aku benci suasana kaku begini, Reta terlihat lebih banyak menunduk dan sekali-kali mencuri pandang pada lelaki di seberang meja, padahal aslinya dialah pemimpin barisan kehebohan Nailah dan Azmi yang sebenarnya selama ini.

"Mbah hari ini ceritanya sukuran, karena Nailah dan abinya akan resmi menemani Simbah di sini." Mbah Halim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status