Share

Bab 44

Kedua netra Rinai terasa basah. Ada haru yang menyentuh hatinya. Gerakan mulut Wira dan seluruh ucapannya berputar dalam ingatan membuat lengkung indah pada kedua sudut bibirnya merekah. Namun nuansa romantic itu tak berlangsung lama. Derit pintu mengalihkan perhatian mereka. Kedua pasang mata Rinai dan Wira menatap sosok yang datang. Wira bangkit dan berjalan tenang dengan sorot mata yang tajam. 

“Ada perlu apa Om ke sini?” tanyanya dengan suara dingin.

Om Steven menarik napas panjang. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan sebelum memulai ucapannya.

“Om mau ketemu putri Om, Wira!” 

Kedua alis Wira saling bertaut, dia mencari kejujuran dari kedua bola bening Om Steven. Lelaki paruh baya itu mengangguk dengan yakin. Satu per satu langkahnya mengayun m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
aku suka ceritanya....kisah wira nay memang sweet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status