Share

SATU JAM LEBIH

Rui mencubit pinggang kekar Zyan, karena ketika sudah merengkuhnya malah ingin menambah porsi, "ish kau ini," ujar Rui.

"Jangan salahKAN aku, salahkan mengapa kau begitu menggemaskan," ungkap Zyan sambil mencium kilat pipi Rui dan pergi ke kamar mandi di kamar utama mereka.

"Hish," ujar Rui seraya memegangi pipinya yang baru saja dicium oleh Zyan.

Dirinya tak pernah menyangka jika sekarang telah menjadi seperti cinderala dan pangerannya, padahal dulu mereka adalah pasangan yang seperti kucing dan tikus, bermusuhan dan saling berkejaran, dan sekaranga malah saling menunjukkan rasa cinta pada belahan jiwa. Rui tertegun sesaat seraya mengusap perutnya dengan lembut, meski sudah memaafkan namun ingatan tentang kehilangan bayi tidak bisa hilang begitu saja dari ingatannya. Zyan yang baru saja keluar dari kamar mandi, melihat Rui sedang menunduk dan mengusap-usap perutnya.

Zyan pun segera menghampiri dan bersimpuh di depan Rui, lalu menciumi perut Rui dengan le

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status