Home / Romansa / MENIKAHI BILLIONAIRE / WANITA YANG TERPILIH

Share

WANITA YANG TERPILIH

Author: Catatan Ayra
last update Last Updated: 2021-06-01 15:38:43

Mu Tian Rui, menundukan kepalanya memberi hormat kepada Kakek Liu. Meski gadis desa namun Tuan Mu mendidik Mu Tian Rui dengan etika sopan santun yang ketat. 

"Gadis ini terlihat polos dan sopan," pikir Kakek Liu. 

"Apa kau sedang menangkap ikan?" tanya Kakek Liu. 

"Ya, aku akan memasaknya untuk menu makan siang," jawab Rui. 

"Siapa namamu?" tanya Kakek Liu. 

"Mu Tian Rui?" Jawabnya. 

"Ikan itu terlihat sangat segar, bolehkah aku juga mencicipinya!" pinta Kakek Liu. 

Demi menghormati yang lebih tua, Rui tidak berani menolak, meski jika Kakek Liu ikut makan siang dengan mereka itu artinya tidak ada lauk untuk makan malam. 

"Dengan senang hati, aku Mu Tian Rui mengundang Tuan Besar untuk makan siang di rumahku," jawab sopan Rui. 

Kakek Liu memperhatikan etika sopan santun Rui, meski gadis desa namun sikap dan tutur kata kepada yang lebih tua sangat baik. 

Kakek Liu memandang kepada Asisten Chen, agar tidak mengikutinya. Asisten Chen puh mengangguk. 

"Tunggulah di kediaman Nyonya Song!" Perintah Kakek Liu. 

"Baik Tuan," jawab Asisten Chen. 

Rui berjalan agak dibelakang Kakek Liu, menjaga jika seandainya Kakek Liu jatuh, maka dia akan segera menangkapnya. Kakek Liu menyadari hal ini lalu mencoba mengujinya dengan berpura-pura akan terjatuh. 

Rui dengan cepat melempar semua benda yang dia pegang di tangannya, lalu segera menangkap Kakek Liu. 

"Tuan besar, apa baik-baik saja?" tanya Rui. 

"Ya aku baik-baik saja," jawab Kakek Liu dengan tersenyum senang. 

Sesampainya di rumah, Rui dengan segera membukakan pintu gerbang kayu rumahnya. Rumah Rui berarsitektur rumah tua jaman kuno Tiongkok dengan ukiran kayu yang kental. Meski tidak besar dan rumah tua namum Rui merawatnya dengan baik karena bagi Rui ini seperti melestarikan sebuah budaya.

Kakek Liu sangat menyukai rumah tua Rui ini. Ini seperti kembali ke jaman-jaman kerajaan. Begitu indah dan menenangkan. 

"Silahkan masuk Tuan," ujar Rui. 

"Ayah, hari ini kita kedatangan tamu istimewa," ujar Rui yang melihat Ayahnya tengah menunggu di depan pintu rumah mereka. 

"Ah sungguh suatu kehormatan kami bisa menjamu Tuan Besar," ujar Tuan Mu dengan hati senang. 

Sudah sangat-sangat lama tidak ada yang bertamu ke rumah mereka, terkecuali Nyonya dan Tuan Gu yang kerap datang membawakan beras untuk mereka. 

"Tuan Besar silahkan masuk, aku akan segera memasak untuk makan siang," ujar Rui. 

Kakek Liu pun masuk den melihat diatas meja ada xiangqi, catur tiongkok yang sarat dengan strategi. 

Bentuk bidak-bidaknya sederhana. Kayu bulat besar dengan aksara Mandarin. Warna bidaknya serupa. Yang membedakan adalah warna huruf yang terukir di atasnya, hitam dan merah.

"Apakah kau bermain Xiangqi?" tanya Kakek Liu. 

"Ya putriku terkadang menemani ku bermain," jawab Tuan Mu. 

"Ini sungguh langka, jaman kini sedikit sekali yang berminat pada permainan catur ini," pikir Kakek Liu. 

"Apa kau mengetahui tentang sejarah catur ini?" tanya Kakek Liu menguji. 

Rui membawa teh yang baru saja diseduhnya dan mendengar pertanyaan Kakek Liu lalu segera saja menjawabnya. 

"Penciptanya adalah jenderal dari pasukan Han, Han Xin," jawab Rui.

Kakek Liu tersenyum mendengar jawaban Rui, "Lalu apalagi yang kau ketahui?" tanya Kakek Liu. 

"Meski agak sombong, menurut para petinggi dan pasukan saat itu, dia adalah orang cerdas. Terutama dalam strategi perang. Han Xin dikenal mahir dalam perang gerilya," jawan Rui.

"Xiangqi awalnya dibuat menjadi hiburan bagi para tentara ketika sedang menganggur. Namun, karena mengandalkan otak, secara tidak langsung permainan itu membuat tentaranya semakin terlatih dalam menjalankan strategi. Secara tak langsung, xiangqi menjadi alat untuk menyusun strategi perang, "Jelas Rui. 

"Dulunya xiangqi ini hanya ada di kalangan tentara dan orang elite. Tapi, kemudian menyebar ke masyarakat luas,” Rui menambahkan penjelasannya. 

"Gadis pintar," jawab Kakek Liu. 

"Maukah bermain denganku, Tuan Mu?" tanya Kakek Liu. 

"Tentu tuan dengan senang hati," jawab Tuan Mu.  

Permainan mereka terhenti ketika Rui memanggil mereka untuk makan siang. Rui memhuat makanan tradisional berupa ikan kuah acar. Hidangan berkuah ini berisi ikan dengan sayur sawi asin. Ikan diiris dengan tipis dan di lengkapi dengan irisan cabai merah. Rasanya seperti sup ikan, asam, pedas, gurih. 

Kakek Liu terlihat Antusias dengan menu makanan yang  Rui masak meski hanya nasi dan satu lauk. 

Kakek Liu merasa puas dengan karamah tamahan Rui dan ayahnya, padahal mereka tidak mengetahui siapa sebenarnya dirinya, namun mereka sudah menjamunya dengan sangat baik. Bagi Kakek Liu nilai-nilai kesopanan dan ketulusan seperti ini sungguh sangat langka dimiliki oleh orang-orang jaman kini. 

"Tuan aku akan mengantarkan Tuan kembali," ujar Rui. 

"Ya itu akan menjadi sangat baik, jawab Kakek Liu dengan senang hati. 

Rui menuntun Kakek Liu menuju ke rumah Tante Song. Rui tentu saja mengenali rumah tante Song. Asisten Chen yang melihat Tuan Besarnya telah datang segera menghampiri. 

"Tuan, mereka telah menunggu Tuan sedari siang tadi,"  ujar asisten Chen. 

"Itu sudah tidak diperlukan lagi, aku sudah menemukan orangnya," jawab Kakek Liu. 

Asisten Chen melihat kearah Rui, "bukankah ini gadis tombak di sungai tadi," pikir asisten Chen. 

Kakek Liu mengajak Rui masuk, semua melihat ke arah Rui yang berjalan bersama Kakek Liu masuk ke ruang tamu Tante Song. 

Sementara asisten Chen mengatakan kepada Tante Song, bahwa Tuannya sudah menemukan calon menantu untuk keluarga Liu dan memintanya agar para gadis yang hadir disini untuk pulang ke rumah mereka. 

Setelah Tante Song memulangkan para gadis yang telah lulus seleksi, Tante Song menuju ruang tamu menemui Kakek Liu. 

"Tuan Liu," sapa Tante Song. 

Tante Song melihat ke arah Rui, "gadis ini …" gumam Tante Song. 

"Tuan aku dengar, Tuan Liu sudah membuat keputusan," ujar Tante Song. 

"Ya aku memilih gadis ini," ujar Kakek Liu. 

Rui masih belum memahami situasinya. Tante Song memandangi Rui, "bagaimana gadis ini mengenal Tuan Besar Liu," pikir Tante Song. 

"Tuan! gadis ini bahkan tidak ikut dalam seleksi," ujar Tante Song. 

"Aku sendiri yang menyeleksinya dan dia lulus seleksi," jawab Kakek Liu. 

Tante Song "…"

Rui "…" 

Kakek Liu berdiri, "Gadis pintar, sampai bertemu lagi nanti," ujar Kakek Liu dan bergegas pergi meninggalkan kediaman Tante Song. 

Rui memandangi Tante Song dengan kebingungan, "Ini …. sebenarnya ada apa?" tanya Rui. 

"Kau …" Tante Song sedikit meragu. 

"Kau baru saja terpilih menjadi menantu keluarga Liu," jawab Tante Song. 

Rui sungguh terkejut, hanya membawa seorang Kakek asing ke kediamanmya lalu tiba-tiba dirinya telah dipilih menjadi seorang menantu. 

"Tapi …" ujar Rui masih dalam kelimbungan. 

"Bersiaplah, keluarga Liu akan datang melamarmu nanti," ujar Tante Song. 

Rui "…"


Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nova Silvia
shiuh shiuh shiuh
goodnovel comment avatar
Yangmihuge
tidak tahu siapa nanti penjahat lho ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   AKHIR YANG BAHAGIA

    Su Lin dan Helen langsung saja menemani kesayangan mereka itu, menghibur dan menguatkannya agar tidak terkena baby blues, suatu sindrom yang megarah kepada rasa rendah diri yang bisa ibu hamil alami.Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan.seperti merasa gundah dan sedih yang berlebihan. Kondisi ini menyebabkan Bunda menjadi mudah marah, sedih, menangis, dan kelelahan tanpa penyebab jelasKondisi ini cenderung muncul pada hari ke-2 atau ke-3 pascapersalinan. Umumnya, baby blues akan berlangsung selama beberapa hari dan paling lama hingga dua minggu. Zyan pun berencana membuat ruang Nicu sendiri di rumahnya, karena memikirkan perasaan istrinya itu.Zyan tidak ingin nanti ketika Rui sudah bisa kembali pulang ke rumah tapi harus sebentar-sebentar ke rumah sakit untuk mejenguk bayi mereka.pada akhirnya dia pun membuartkan satu ruangan lengkap sama persis seperti ruang Nicu, dan memperkerjakan dokter anak terbaik dan peraw

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   SEDIKIT KEBAIKAN

    Fu He dan Fu Chen saling menatap, berbicara melalui binar mata mereka, berbicara dengan bahasa yang hanya di mengerti oleh mereka berdua. Mereka mengangguk pelan, memahami jika saat ini mereka harus membuat kesempatan untuk melarikan diri secepat mungkin.jika saat pelatuk ditarik, hampir tidak mungkin untuk menghidari tembakan. Peluru terlalu cepat untuk dihindari manusia. Namun, ada cara untuk melepaskan diri dari situasi seperti itu. Dengan cara memecah perhatian si penembak.Fu He dan Fu Chen menilai jika mereka memiliki kesempatan itu, kesempatan untuk melarikan diri yang cukup baik. Memunggungi si penembak membuat mereka akan lebih mudah untuk diserang. Jadi mereka berlari dengan pola zig-zag. ketika mereka melarikan diri seperti ini makah langkah ini membuat mereka lebih sulit untuk tertembak.Fu He memberi tanda kepada Fu Chen, lalu dia melihat sebuah Alat pemadam kebakaran api ringan, APAR ini bisa bertahan hingga tiga tahun jika disimpan di tempat yang kering. Jadi sungguh sa

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   MENUNTASKAN SEGALANYA [1]

    Fuchen telah menunggu di lobi Liu Corporation, begitu Fu He meminta bantuannya dia langsung saja meninggalkan kampusnya dan melesat ke sini dengan cepat. Ini adalah kakak rasa ayah kandung. Baginya Fu He adalah sosok pengganti Ayah yang terbaik.Fu He telah merawat Fuchen dengan telaten semenjak dia masih bayi, karena inilah mereka berdua sangat dekat. Begitu melihat kakak sepupunya itu keluar dari lift langsung saja dia menghampirinya, "Jadi Kak, siapa yang harus aku pukul untukmu?" tanya Fuchen."Simpan saja tenagamu," ujar Fu He."Ada hal-hal yang hanya bisa diselesaikan dengan ini," ujar Fu He seraya menunjuk kepalanya."he he he ," ujar Fuchen terkekeh."Jika tidak apa-apa, maka jangan bertindak gegabah!" ujar Fu He."Siap Kak!" jawab Fuchen sekaligus memberi hormat.Fu He berjalan seraya tersenyum samar. Mereka pun melajukan mobil mereka menuju tempat yang disepekati untuk bertemu dengan Reinhart. Tempat yang di pilih oleh Reinhart adalah sebuah komplek mewah yang sudah beru

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   TIDAK ADA KECANGGUNGAN

    Setelah kejadian intim diantara keduanya, maka sudah tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka. Fu He dan Helen sudah bisa saling terbuka antara satu sama lainnya. Mereka berdua makan malam dengan romantisnya meski dengan tempat yang keromantisannya hanya sekadarnya saja. Namun, jika kau sedang jatuh cinta maka semua akan nampak terlihat indah di pandangan mata. Setelah makan malam, mereka sedikit bersantai. Fu He duduk di sofa. Sementara helen merebahkan diri dan meletakan kepalanya di kedua paha Fu he, "jadi apakah semua baik-baik saja?" tanya Helen sembari memainkan jari jemari tangan assiten Fu. "Tenang saja, semua akan baik-baik saja," jawab Fu He. "Jika begitu maka aku bisa tenang," ujar Helen melega. Di kediaman Liu, nampak Rui. sedang berlatih pernapasan, dia ingin agar bisa melahirkan secara normal. Karena itulah dia mengikuti kelas prenatal atau dikenal juga sebagai kelas antenatal adalah kelas yang diikuti oleh calon orang tua sebelum melahirkan. Melalui kelas-kelas

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   BERCINTA

    Karena keadaan ini, maka Zyan mengurangi pekerjaan Fu He, agar dia dapat segera kembali pulang, di sana telah di tempatkan penjaga untuknya. Sementara itu, Fu He sendiri enggan berlama-lama di rumah, karena terbiasa menghabiskan waktu diluar, berkativitas. ketika di minta diam di rumah, maka itu seperti mengalami kehidupan di jaman purbakala. Fu He berkali-kali berpindah-pindah duduk dari satu sofa ke sofa yang lain. Memainkan ponselnya, sebuah game menyusun balok-balok, "Haisssh," gumamnya sembri telungkup ketika sudah merasa bosan. Ponselnya berdering, tertera nama Helen di layar ponselnya, "Halo," jawab senang Fu He. "Aku di lobi bawah, bisakah kau menjemputku!" pinta Helen. "Di bawah ... ah iya ... tunggu aku ... akan segera turun," jawab Fu He bersemangat. Di bawah nampak Helen datang sambil membawa kotak bekal makanan, Fu He langsung saja menghampiri dan menggambil kotak makan itu dari tangan Helen, "Apa ini untukku?" "Iya,

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   API BAHAYA

    Setelah agak lama mengobrol, maka Feng Chen pun pamit untuk pulang, "Beristirahatlah, esok aku akan menjemputmu.""Kau berhati-hatilah," ujar Su Lin.Feng Chen mencium kening Su Lin, lalu melangkahkan kaki panjangnya meninggalkan kediaman Liu. Su Lin kembali masuk ke kamar. Melihat jika Rui dan Helen sepertinya sedang serius membicarakan sesuatu, "Kalian sedang membicarakan apa?""Ah ini ... aku sedang memberitahu Hellen tentang kejadian sebenarnya," jawab Rui."Kejadian tentang Ellina dan Fu He," jelas Rui lagi."Ada apa ... ceritakan lagi kepadaku!" pinta Su Lin.Rui pun menceritakan sama persis seperti yang Zayn katakan kepada dirinya tadi, Su Lin mengangguk-angguk tanda memahami isi cerita Rui, lalu Su Lin berkata "Itu bukan salah Fu He, takdir langit tidak ada yang bisa mengubah,""Itu bukan salah Fu He," ujar Su Lin sekali lagi."Dan kau harus berhati-hati dengan Reinhart ... aku lihat dia ada niat tidak baik

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   SEPERTI BUAH APEL

    90.Dalam mobil, nampak Helen terlihat limbung, Su Lin melajukan mobil dengan sedikit lebih santai. Sementara Rui, mencoba menghibur Helen dengan menepuk-nepuk lembut tangan Helen. Merek pun tiba di rumah utama keluarga Liu.Rui memandangi Helen, lalu mencoba membujuknya, "Malam ini menginap di sini saja ya!"Rui menoleh kepada Su Lin, dan memberi tanda agar membantunya untuk membujuk Helen juga. Su Lin langsung menggandeng tangan Helen, "Ya kita sudah lama lho! Tidak bergosip," tukas Su Lin membantu Rui."Hiish kalian …" jawab Helen sambil memaksakam senyumannya."Ya,ya baiklah," akhirnya Helen pun bersedia menginap."Bagus sekali!" jawab Rui senang.

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   TIBA-TIBA MENANGIS

    Di rumah utama keluarga Ou, nampak Reinhart sedang menghancurkan segala macam pajangan yang ada di rumah itu, tidak terima dengan keputusan tuan besar Ou, tiba-tiba saja Reinhart merasa jika asisten Fu ini seperti sebuah parasit yang mengganggunya, merasa jika asisten Fu selalu ingin memiliki apa yang dia inginkan dan selalu saja merebutnya."Tidak! untuk kali ini aku akan benaran menghabisimu," ancam Reinhart.Sementara itu, di Liu Corporaton nampak Zyan dan asisten Fu tengah berdiskusi serius tentang hal ini, "itu bukanlah bagian yang kecil, pikirkanlah baik-baik!" nasehat Zyan kepada asisten Fu.Malam ini akan ada perjamuan makan malam acara amal, Rui datang ke Liu Corporation. Sederet gaun malam khusus wanita hamil pun telah tersusun rapi. Asisten Fu keluar dari ruangan kerja Zyan ke

  • MENIKAHI BILLIONAIRE   50%

    Assisten Fu, memutuskan untuk menjaga jarak dulu dengan Helen. Memberikan waktu untuk diri mereka sendiri dulu. Asisten Fu benar-benar berhasil mengembalikan kefokusannya, kejadian di malam itu ketika Helen mengantarnya pulang ketika mabuk. Sudah cukup untuk menjadi pil penyemangat bagi asisten Fu. Sementara itu, melihat ketidakbersamaan Helen dan Asisten Fu, maka Reinhart benar-benar mengambil kesempatan dengan terus mendekati Helen. Sementara Helen yang masih dalam limbung, merasa tak enak untuk menolak. Dan pula dirinya benar-benar butuh pengalihan pikiran."Majukan pertemuan hari ini lebih awal!" perintah Liu.Hari ini Zyan akan menemui seseorang. namun kali ini Asisten Fu tidak mengetahui apa yang sedang di kerjakan oleh Direktur Liu. Kali ini Asisten Fu hanya menjadwalkan pertemuan-pertemuan saja. Namun, tidak pernah diminta untuk mengurus berkas-berkas tentang pertemuan ini. Dan di setiap pertemuan maka Zyan akan meminta asisten Fu menunggu dil

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status