Share

BAB 17. Thinking of You

“Secepat itu kamu move on dari aku ya, Bee?” gumam Sakha setelah menghabiskan dua batang rokok dan segelas kopi hitam yang rasanya tidak enak.

Setibanya di Washington DC dan melakukan check in hotel, meski dalam keadaan lelah dan mengantuk, Sakha tetap memaksakan dirinya turun dari kamar hotelnya untuk mencari toko terdekat dan membeli rokok serta kopi. Ia harus merogoh kocek sebanyak delapan dolar hanya untuk sebungkus rokok. Atau jika dirupiahkan dengan kurs hari itu maka bernilai sekitar 112 ribu rupiah. Lumayan mahal untuk satu bungkus rokok saja. Tetapi Sakha tetap membelinya karena ia membutuhkan itu sebagai distraksi agar kepalanya tidak terus-terusan membayangkan wajah cantik Tabitha. Ya, sejak belasan jam yang lalu setelah obrolan memusingkannya dengan Albert tentang Tabitha, Sakha tidak bisa berhenti memikirkan mantan istrinya itu.

Nyatanya, usaha Sakha sia-sia. Rokok dan kopi yang telah menjadi teman setia Sakha itu seolah sedang ingin mendorong Sakha agar semakin sering me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status