Share

BAB 16. Tertinggal Selangkah

“Kok bisa sih lo perginya dadakan banget?” protes Albert untuk yang ke sekian kalinya, yang hari ini menawarkan diri untuk mengantar Sakha ke bandara Soekarno-Hatta.

Sementara Alex tak bisa ikut mengantar karena harus lembur dan berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk di kantor.

“Salahnya bos gue yang ngasih tahunya juga dadakan,” balas Sakha enteng.

“Bos lo kasih tahu dua hari yang lalu. Lo baru kasih tahu gue sama Alex semalem!” Albert kembali menyemburkannya protes. Laki-laki yang duduk di belakang kemudi itu menoleh sekilas ke Sakha yang duduk di sampingnya.

“Sorry, my bad. Gue lupa.”

Albert mendengkus sebab Sakha tampak tidak benar-benar menyesal saat mengucapkan maaf. “Lo… beneran cuma beberapa bulan doang kan perginya?”

“Sampai proyek kelar. Paling lama enam bulan sih.”

Albert manggut-manggut. “Gue kira lo mau kabur, terus nggak balik lagi.”

“Kenapa gue harus kabur?”

Albert sudah membuka mulut untuk membalas, tetapi tak jadi. Laki-laki itu hanya mengendikkan bahu.

Mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status