Akhirnya... setelah perjalanan panjang, kisah Tabitha dan Sakha harus diakhiri sampai di siniš„²š„² Aku cukup lega dan bahagia karena berhasil menamatkan satu cerita lagi di GoodNovel setelah banyak drama males update & cerita jadi mangkrak TAPI AKHIRNYA TAMAT JUGA INI HAHAHAHA *usap ingus* Semoga ke depannya aku bisa menghadirkan cerita baru yang lebih menarik dan fresh. Sampai bertemu di cerita-ceritaku yang lain yaaa Salam sayang, naftaā¤ļø
[November 2020]"Kita cerai aja, Kha. Aku nggak bisa melakukan ini lagi. Aku nggak bisa ngelanjutin pernikahan kita."Setelah seharian tidak terlihat di rumah, tidak bisa dihubungiāentah sengaja mematikan ponsel atau kebetulan baterai ponselnya habisāTabitha akhirnya pulang, menerobos ruang kerja Sakha dan tiba-tiba mengatakan hal yang tak masuk di akal.Sakha berbalik untuk menghadap sang istri yang menatapnya garang."Kamu bicara apa, sih, Bee? Kamu abis dari mana aja? Aku hubungin berkali-kali dari tadi tapi hape kamu nggak aktif."Dan Sakha masih bisa menanggapinya dengan santai. Karena sehari-hari hidup bersama Tabitha, istrinya itu memang sering mengucapkan hal-hal yang tak masuk akal. Meski kali ini rasanya terlalu ganjal.Tanpa menunggu jawaban Tabitha, Sakha memutar kursinya untuk kembali menghadap laptop yang menampilkan folder berisi foto-foto liburan dadakannya dengan Tabitha bulan lalu."Sini deh, Bee, aku kasih lihat sesuatu," lanjut Sakha tanpa menoleh ke arah Tabitha.
[Desember, 2020]?Jikalau kau cintaBenar-benar cintaJangan katakanKamu tidak cinta?Lirik lagu yang terlantun dari radio itu seperti tengah menyindir Tabitha yang beberapa saat lalu baru saja keluar dari ruang sidang. Ruang eksekusi yang nantinya akan mengantarkan Tabitha pada gerbang perpisahan yang sesungguhnya.Berat. Rasanya sangat berat harus melewati proses yang baru saja dimulai itu. Tadi, saat melangkahkan kaki ke parkiran, Tabitha tiba-tiba terhuyung dan nyaris ambruk. Ia sudah akan tersungkur jika tidak refleks berpegangan pada tembok. Hari ini adalah sidang pertama yang akan membebaskan wanita itu dari status menikah menjadi jandaāstatus yang sesungguhnya sangat ia benciāyang hanya dihadirinya seorang diri. Sakha, yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya itu, tidak hadir ke persidangan. Tidak pernah sama sekali bahkan sejak proses mediasi. Tabitha tidak tahu di mana Sakha berada sekarang. Tabitha juga tidak tahu kabarnya sama sekali. Laki-laki itu meninggalkan ru
[Maret 2021]āLo kenapa belum siap-siap, Kha?ā tanya Alex saat muncul di rumah Sakha saat hari masih cukup pagi. Matahari bahkan masih malu-malu menampakkan diri.āLo jam segini ngapain ke sini?āDari tempatnya duduk, Sakha balik bertanya seraya sedikit mendongak untuk menatap Alex, sahabat sekaligus pengacara yang mengurus perceraiannya dengan Tabitha. Tatapan laki-laki itu kosong, seolah tidak pernah ada kehidupan yang menyenangkan selama tiga puluh tahun ia hidup di dunia. Sebelum pertanyaannya terjawab ia sudah kembali berpaling ke layar TV yang sedang menayangkan iklan.āLo mandi, gih. Biar kita nggak telat,ā ucap Alex lagi.Sahabat Sakha yang hari ini mengenakan setelan jas necis itu tampak tidak terganggu dengan sambutan dingin sahabatnya. Sebab, Alex sudah cukup terbiasa menghadapi Sakha yang bersikap cuek dan tidak peduli terhadap sekitarnya selama beberapa bulan terakhir. āKe mana?āSakha kembali mengajukan pertanyaan. Kali ini tanpa menatap Alex.Meski Sakha sudah tahu ke
[September 2021]Berteman dengan sepi menjadi hobi Sakha sejak enam bulan resmi bercerai dari Tabitha. Tidak ada lagi kegiatan menyenangkan dalam hidup yang bisa membuatnya bergairah. Semangatnya dalam menjalani hidup menguap bersamaan dengan perginya Tabitha dari hidupnya. Jika biasanya Sakha sangat menikmati pekerjaannya sebagai fotograferāia bekerja untuk National Geographic yang berkantor pusat di daerah Kebon Jerukākali ini tidak lagi. Ia masih tetap bekerja karena hanya itu satu-satunya yang membuat dirinya tetap hidupātidak hanya mengurung diri di kamar yang pengap karena jendela kamarnya jarang dibuka dan berbau asap rokok yang menempel di mana-mana.Dulu, sebelum mengenal Tabitha, Sakha adalah perokok berat. Ia tak bisa menjalani hari tanpa rokok. Setiap pagi, sarapannya adalah secangkir kopi hitam pekat dan sebatang rokok. Tanpa rokok, ia tidak akan bisa bekerja. Dan rata-rata Sakha akan menghabiskan satu bungkus rokok setiap harinya. Seiring berjalannya waktu, saat ia mulai
[Oktober 2021] Rupanya, ibunya tidak main-main saat mengatakan bahwa Sakha harus mulai menjalin hubungan serius dengan wanita baru. Meski Sakha sudah menolak, ibunya tetap memaksa Sakha agar ikut wanita berusia enam puluh tahun itu untuk ikut ke rumah teman arisannya hari ini. āBu, aku dan Bitha bahkan belum setahun berpisah. Aku nggak mau buru-buru,ā kata Sakha saat mobil yang ia setiri keluar dari area perumahan dan bergabung dengan kendaraan-kendaraan lain di jalanan kota Jakarta pagi tiu. Ibunda Sakha itu berkali-kali mematut diri di cermin kecil yang selalu wanita itu bawa-bawa ke mana pun ia pergi. Seraya merapikan kerudungnya, Ibu menjawab, āCuma kenalan saja, Kha. Daripada kamu mengurung diri terus di rumah. Ibu sedih melihat anak Ibu nggak punya semangat. Ibu rindu anak Ibu yang dulu.ā āMenjodoh-jodohkan aku dengan anak teman Ibu juga nggak akan lantas membuat aku kembali menjadi seperti dulu, Bu,ā balas Sakha. Laki-laki itu menambahkan dalam hati, āKecuali aku kembali b
[Oktober 2021] Juda adalah teman mengobrol yang menyenangkan. Itu adalah kesan pertama yang Sakha dapatkan setelah satu jam mengobrol dengan wanita itu. Mereka berdua bekerja di bidang yang berbeda. Sakha adalah fotografer profesional yang bekerja di NatGeo, sementara Juda adalah seorang akuntan yang bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta. Namun, obrolan di antara mereka bisa mengalir lancar. Sakha bahkan tertawa beberapa kaliāselama setahun terakhir Sakha nyaris lupa caranya tersenyum dan tertawa lepasākarena lelucon yang dibuat oleh Juda. Bahkan saat Juda mengucapkan kata-kata sarkas pun Sakha bisa terhibur. Selama mengobrol sama sekali tidak ada pembahasan tentang ke mana arah hubungan mereka ke depannya, sebab sejak mereka berkenalan di awal Juda menegaskan bahwa pertemuan itu murni karena permintaan orang tua. Sakha pun tidak mempermasalahkan itu karena ia pun tidak menaruh ekspektasi tinggi pada pertemuannya dengan wanita yang dijodohkan dengannya itu. Juda baru mula
[Maret 2022] Tabitha menatap dua tanaman kaktus yang ia beri nama Kha dan Bee dengan tatapan kosong. Meski kaktus-kaktus itu mengingatkannya pada Sakhaāmantan suami Tabitha yang menghadiahkan tanaman itu saat anniversary pernikahan mereka yang keduaādan selalu menyebabkan rasa sakit di dada, Tabitha tak tega membuang dua tanaman yang masih tumbuh dengan subur itu. Sehingga sampai hari ini, kedua tanaman itu masih Tabitha rawat dengan sepenuh hati meski harus menahan rasa sakit setiap kali bayangan tentang Sakha terlintas di kepalanya. Pernah suatu hari Tabitha menyerahkan dua kaktus itu kepada ibunya untuk dirawat di rumahābeberapa minggu setelah resmi bercerai dari Sakha. Namun, selang dua minggu, mendadak ibunya mengabari jika kaktus-kaktus Tabitha nyaris mati. Tabitha langsung datang ke rumah ibunya untuk mengambil kembali dua kaktus ituāTabitha bawa ke tempat kerjanyaādan ajaibnya mereka bisa kembali tumbuh dengan baik setelah satu bulan Tabitha mati-matian merawatnya. Kejadian
Tabitha tersenyum miris. Bukannya memakan bekal yang ia bawa dari rumah, Tabitha malah meraih ponselnya yang sejak tadi tergeletak di meja kerjanya dan membuka salah satu akun sosial medianya. Selama ini, Tabitha hanya memanfaatkan sosial media untuk mengikuti trend terkini yang berhubungan dengan pekerjaannya di bidang kreatif itu. Namun, dalam beberapa minggu terakhir ini Tabitha mendadak semakin sering membuka second account yang sengaja ia buat untuk kepentingan pribadi. Hal itu bermula sejak Tabitha tak sengaja melihat mantan suaminya mengunggah sebuah foto di suatu tempat yang ingin wanita itu datangi tetapi belum kesampaian. Sakha mengunggah foto pemandangan kota Yunani ketika senja. Saat matahari sudah nyaris tenggelam sepenuhnya di peraduan. Foto yang diunggah Sakha itu tidak bisa Tabitha abaikan begitu saja. Sebab, caption di unggahan itu langsung menarik perhatian Tabitha. Sakha menuliskan sepenggal lirik lagu milik Secondhand Serenade yang berjudul Your Call. . šµAnd Iā