Share

BAB 32. Bermalam Bersama

Terbangun setelah entah berapa jam tertidur, badan Tabitha rasanya sakit semua.

Bukan Mama yang pertama Tabitha lihat saat sudah berhasil menyesuaikan pandangannya dengan cahaya yang masuk ke mata, tetapi punggung seorang laki-laki yang sedang menempelkan ponsel di telinga.

Tabitha butuh waktu beberapa detik untuk tahu siapa sosok itu. Sakha. Ternyata, lagi-lagi laki-laki itu mengingkari ucapannya sendiri.

“Saya lagi ada urusan keluarga yang penting., Bos. Saya ke kantor besok atau lusa, atau kapan-kapan lagi kalau urusan saya sudah beres,” kata Sakha dengan nada agak kesal.

Tabitha nyaris mendengus. Urusan keluarga katanya? Bukankah Sakha sudah berjanji akan segera enyah dari hadapan Tabitha begitu wanita itu selesai dioperasi? Tetapi kenapa Sakha masih ada di sini dan malah membuat alasan tak masuk akal begitu saat bicara dengan bosnya? Atau sesungguhnya ada acara keluarga lain yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Tabitha?

Sakha mendesah dan berkata lagi, “Ada kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status