Share

BAB 32

"Tolong ke sini, Ma."

"Naya sudah sadar?"

"Mama cepat ke sini."

"Iya, iya, mama akan segera ke sana. Lagi kasih Gathan susu ini."

"Kasih ke Mbok Rum."

"Iyaa."

Telepon bersama mama kumatikan. Mengusap wajah gusar sesudahnya. Naya bersama perawat sedang ditenangkan di dalam. Dia menjerit dan marah-marah. Sama sekali tidak mau kudekati.

"Enggaa. Bajingan. Biadab. Pergi kamuu!" Dia mengusirku saat mengajaknya ke luar dari kamar mandi. Melemparkan apa yang ada di dekatnya.

Aku terpaksa membiarkannya dulu. Memanggil perawat melalui interkom yang ada. Tidak lama perawat perempuan datang menghampiri Naya membujuknya. Sedangkan aku diperintahkan ke luar dulu.

Aku hanya diam di luar tidak berani masuk juga tidak ingin pergi.

"Kenapa, Sen?"

"Ma." Aku lekas berdiri setelah menunggunya cukup lama.

"Naya sudah sadar?"

"Iya, sudah lumayan lama."

"Kok baru kasih tau mama."

"Maaf."

"Kok kamu gak menemani, kenapa dibiarkan sendiri?"

"Naya gak mau kutemani. Dia marah tau apa yang kulakukan padany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status