Share

BAB 33

"Aku gak ngapa-ngapain kamu."

"Pergi!"

"Tenang, Naya."

Dia terus menggeleng-geleng sambil mempertahankan selimut menutupi dadanya.

"Pergi, kamu." Dia melempar bantal. Dada yang tertutup melorot lagi.

Aku memungut benda itu di lantai setelah mengenaiku. Meletakkan kembali di kasur. Naya beranjak turun membawa selimut.

"Kamu mau ke mana, jangan pergi, Nay!"

"Enggaa!" Dia berjalan tergesa menuju pintu. Aku mengejar. Dia keburu sudah membukanya.

Tertegun saat didapatinya mama berdiri di depan.

"Ada apa?" Mama bertanya panik.

Naya terisak.

"Kenapa Naya?"

"Dia mau memperkosaku ...." Tangannya menunjuk ke belakang. Ke arahku.

Mama seketika melotot padaku. Aku menggeleng tersudut. Istriku menyusut duduk di lantai. Selimutnya sedikit melorot menampakan separuh dada. Mama melihat itu.

"Sendy." Mama bergumam geram. "Sudah mama peringatkan kenapa begitu lagi?!"

"Salah paham, Ma."

"Salah paham apa? Pasti kamu yang sudah buka bajunya, iya?!"

"Engga, Ma."

"Tidak ada gunanya menyangkal."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status