Share

Chapter 1.2

Pukul 13.00

Masih di dalam

Kelas 8-IPA.

👤 Anak-anak hari ini ibu akan menjelaskan tentang sistem reproduksi pada manusia. 

Ucap seorang guru yang tengah mengajarkan mata pelajaran Biologi kepada murid-muridnya.

"Menyebalkan..."Gerutuku. 

"Heii, bukankah sebentar lagi kita akan menghadapi ujian.Setidaknya berusahalah  fokus Arin!"

"Diamlah."

Arza hanya bisa tersenyum melihat kelakuan kekanak-kanakan saudaranya. 'Dasar tukang tidur'

Arza yang tak tega mengusik Arin memutuskan untuk tak mengganggu tidur siangnya dan lebih memilih mencatat beberapa lembar buku untuk diberikan kepada saudarinya. 

Dua jam berlalu Arin masih saja tertidur pulas dimeja kesayangannya.Wajahnya yang lurus menghadap kearah jendela serta rambut merahnya yang tergerai menutupi pipi kananya, dan sentuhan tiupan angin yang masuk kedalam ruangan membuat wajahnya terlihat semakin cantik walau ia tengah menutup kedua matanya. 

(Saat ini Arza tengah mencoba mengamati lekuk wajah Arin.)

Kini ia tidak bisa mengalihkan pandangan saat bibir merah Arin mengalirkan banyak  cairan bening yang menetes seperti air terjun yang mengarah kedagu kecilnya.

Arza tersipu dan tanpa disadari ibu jarinya langsung menyeka air liurnya yang nampak menghalangi kecantikan kakaknya ini. Sungguh pemandangan yang begitu indah. 

Entah sejak kapan  Arza yang sekarang begitu tertarik dan terpesona melihat kecantikan kakaknya. 'Lucu dan Manis ' mungkin perkataan itu yang  terus meracau hingga cukup cocok bila digambarkan kepada Arin.

'Imut dan Manis', mungkin menjadi kata-kata yang pas untuk diberikan kepada Arin.

"Bulu mata lentik, hidung dan bibir mungil..?" Arza terhenti tak bisa melanjutkan dialognya. Jantungnya berdegup kencang dan kecepatan aliran darahnya langsung melonjak, sesak dan sesak di rongga paru-parunya yang membuat seluruh anggota tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa. Entah sejak kapan hormon testosteron dalam tubuhnya terus mempengaruhi cara berpikirnya.

Penglihatannya tampak kabur dan seketika tertuju ke bibir merahnya. "Ada apa denganku?"

Terasa kencang dan kencang hingga keringat dingin itu mengalir di pori-pori kulitnya. 'Mungkinkah ini?! '

Arza kemudian mencoba mengalihkan pandangannya dan mencoba fokus pada buku pelajaran. 

 👤 Sistem reproduksi manusia termasuk dalam kategori reproduksi seksual. Yang artinya, reproduksi terjadi melalui proses pertemuan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (Ovum) untuk membentuk individu baru yang disebut pembuahan. Hasil pembuahan atau fertilisasi adalah terbentuknya zigot.

Arza hanya bisa menggigit jarinya bagaimana mungkin dia bisa berkonsentrasi jika pelajaran yang sedang dibahas saat ini adalah tentang kelakuan mesumnya.

 "Cih..Sial....Ini tidak akan pernah berhasil."

"Kenapa harus sekarang ..." Dia menggerutu untuk kedua kalinya.

Pikiran kotornya terus membanjiri dirinya, mungkin karena posisi duduk mereka yang paling belakang dan terhalang oleh banyak siswa membuatnya berpikir jika apa yang dia lakukan tidak akan diketahui oleh banyak siswa ataupun guru yang sedang menjelaskan isi buku. 

'Kurasa tidak apa-apa jika aku mencium bibirnya' keluh Arza.

"Tidak - tidak bicara apa kau ini Arza, ingat dia saudaramu. "(Menggelengkan kepalanya)

Di sisi lain, seorang siswa perempuan mengarahkan jari telunjuknya ke guru wanita.

 

"Bu, apa ciri-ciri seseorang jika jatuh cinta pada kita?" dia berteriak dengan sangat keras. 

Mey Lili adalah salah satu siswa yang diam-diam menyukai Arza. Sebenarnya, gadis itu ingin memastikan apakah perasaannya terhadap Arza adalah cinta murni atau hanya kekaguman. Apalagi Mey ingin tampil di depan banyak siswa sehingga Arza akan terkesima melihatnya.

 "Mungkin salah satu dari mereka akan sering melamun dan membayangkan lawan jenis yang mereka sukai." Jawab ibu Mayang tegas.

Semua siswa bersorak riuh bahkan menggoda Mey hingga gadis itu sangat malu, tak bisa dipungkiri lagi kalau Mey ternyata memendam perasaan kepada siswa terpandai dan paling tampan di kelas 8-IPA.

"Ayo, Mey cepat beritahu Arza!" teriak beberapa siswa.

Gadis itu merasa malu bahkan terus menutupi wajahnya seakan lega jika selama ini perasaan yang ia pendam benar-benar cinta bukan kekaguman sesaat. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status