Share

Part 14

Aku terperanjat bangun ke posisi duduk dengan napas terengah. Bahkan, rasa sakit itu masih terasa begitu nyata di dalam sini. Air mata pun masih ada jejaknya di pipi.

"Kenapa mimpinya begitu terasa nyata?" gumamku sembari mengusap air mata. "Apa maksudnya mimpi tadi? Apa Karin baik-baik saja?"

Aku menggeleng cepat, berupaya mengenyahkan segala pikiran buruk yang melintas.

Aku harus bisa melupakan Karin, tapi kenapa di sini sangat terasa sakit? Seolah Karin tidak akan pernah kembali. Lalu, siapa anak yang dituntunnya tadi? Apa itu anak dari selingkuhannya itu?"

"Aaargh!"

Aku Mengacak-acak rambut frustasi, lalu beranjak turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi. Membasuh wajah dan tertegun menatap diri di cermin besar.

Tiba-tiba saja seolah aku melihat bayanganku yang pernah menggoda Karin di kamar mandi ini. Tanpa sadar, kedua sudut bibir ini terangkat naik mendengar tawa r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu emang hrs selidikin itu mamamu dn juga Ayu ..kmu jangan terlalu kemah jadi laki2 Malik .jangan terlalu percaya dgn mama mu dn kmu hrs peka dgn ke adaan d rmh itu nanti kmu menyesal sendiri ...
goodnovel comment avatar
Sarkol Fanni
Ko bonus harus berbayar, gimana sih?. namanya bonus harus gratis dong.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status