Share

BERAKHIR

Jelita menoleh sambil tersenyum begitu canggung. Matanya menatap ke arah empat cowok yang tengah berjalan mendekat.

“Lo ngapain di sini, Ta?” tanya Rizal.

“Gue—“

“Nguping lo, ya,” tuding Rendi tepat sasaran.

“Ih, jangan nuduh sembarangan lo, Ren,” sangkal Jelita cepat.

“Ta, tumben naik ke rooftop? Ada perlu apa?” tanya Bagus begitu lembut.

Matheo hanya diam memperhatikan makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah itu dengan sudut bibir terangkat sebelah. Kalau dipikir-pikir melihat Jelita gugup seperti ini sangat begitu lucu. Apalagi bibirnya yang tipis manyun ke depan bikin pikiran nakal Matheo meronta.

Jelita langsung menyingkir ke samping saat Rizal berjalan menuju ke arah pintu. Matanya membola sempurna ketika melihat Rizal dengan gampang membuka pintu. Mulutnya melongo tanpa disadarinya.

“Kenapa, Ta?” tanya Bagus.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status