Share

TOLERANSI

Satu bulan kemudian.

Matheo benar-benar pusing dengan sikap Jelita yang benar-benar sangat berubah. Apalagi setiap dirinya mengajak pergi ke kafe dengan cepat Jelita menolak dengan berbagai alasan. Setiap ditanya kenapa selalu menjawab dengan kata sakral, “Gapapa.” Semua itu membuat Matheo kesal sendiri. Bahkan dalam pelajaran matematika pun Jelita memilih minta diajari oleh Bagus bukan dirinya lagi. Semua itu membuat Matheo bertanya-tanya dalam hati.

“Kak,” tegur Shelka yang kini duduk di depan Matheo.

“Apa?”

“Kak Matheo kenapa? Kok terlihat gelisah?” tanya Shelka penasaran.

“Gapapa kok.”

“Lagi ada masalah sama Kak Lita?”

“Nggak ada kok.”

“Tapi—“

“Cepetan habisin makannya, habis itu kita pulang.”

Shelka langsung mengangguk patuh, ia segera menghabiskan makanan yang sudah dipesannya. Mereka berdua kini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status