Pada tahun 1998 di sebuah kampung kecil terdapat satu keluarga kecil yang mengalami kesengsaraan. Ditambah lagi keluarga tersebut memiliki hutang yang menumpuk pada rentenir. Keluarga itu tak lain adalah keluarga pak ilham.
Sore itu, dikala gerimis mendatang dan diiringi oleh lantunan lagu lama yang terdengar dari radio rumah keluarga pak ilham. Terdengar suara ocehan dari seorang wanita yang merupakan istri dari pak ilham.
“pak, ini gimana toh, hutang-hutang kita sudah menumpuk, penghasilan pas-pasan, gak lama lagi juga para rentenir dateng”. Ucap istri pak ilham dengan nada agak tinggi.
Pak ilham yang hanya diam saja mendengar ocehan dari istrinya yang hampir tiap hari mengatakan kalimat serupa. Pak ilham hanyalah seorang buruh bangunan dan juga hansip disaat malam hari. Sementara istrinya, berjualan kue keliling kampung untuk menghidupi anaknya yang masih kecil. Mereka berdua berusaha dan bekerja keras untuk bertahan hidup dan melunasi hutang-hutangnya, ditambah lagi untuk biaya sekolah anaknya.
Tak lama kemudian, benar seperti apa yang dikatakan oleh istri pak ilham. Para rentenir penagih hutang itu datang kerumah pak ilham.
“heyy pak tua, mana janji lu, lu bilang mau bayar semua hutang-hutang lu hari ini!!!”. Ucap rentenir dengan nada kasar.
Rentenir itu masuk kerumah pak ilham tanpa sopan santun dan langsung mengobrak abrik barang milik pak ilham untuk mencari uang.
“mas, beri kami sedikit waktu lagi, tolongg...” rintih istri pak ilham memohon kepada rentenir.
Istri pak ilham sampai mengemis bahkan bersujud pada rentenir itu agar mendapat waktu untuk melunasi hutangnya.
“mau berapa lama lagii?? Haah??!! Gua udah kasi banyak waktu buat kalian, tapi mana, janji-janji kalian ga bisa ditepatin!!!”. Ucap rentenir itu dengan kasarnya lalu menendang istri pak ilham.
Pak ilham yang tidak berdaya hanya bisa menolong istrinya tanpa melawan rentenir itu. Pak ilham, istri dan anaknya menangis.
“okeeee,, gua kasih kalian waktu 4 hari dari sekarang, kalo gua kesini lagi tuh duit belum ada, gua bakal ambil seluruh isi rumah kalian, dasar orang tua tidak tahu diri!!!”. Ucap rentenir itu
Rentenir tersebut langsung pergi meninggalkan rumah pak ilham dengan jalan seperti preman. Rumah pak ilham pun jadi berantakan dan banyak barang yang pecah akibat rentenir tersebut. Hanya gemuruh petir dan suara radio klasik yang terdengar saat itu. Sungguh keadaan yang sangat berat. Pak ilham sebagai kepala keluarga sangat pusing memikirkan hal ini, terkadang pak ilham terbesit untuk meminta pertolongan pada makhluk-makhluk ghaib seperti yang dibicarakan oleh penduduk setempat.
Suara adzan magrib pun terdengar dari mushola yang terletak tak jauh dari rumah. Pak ilham mengajak keluarganya untuk sholat berjama’ah.
“Lidya, sholat dulu yuk nak”. Ajak pak ilham kepada anak perempuannya
“iya pak, lidya wudhu dulu”. Jawab lidya
Usai sholat magrib, istri dari pak ilham pun menyiapkan makan malam untuk keluarganya dan mengajak pak ilham dan anaknya untuk makan malam meski dengan lauk seadanya.
“makan tempe lagi bu?”. Tanya lidya dengan polosnya
“iyaa nak, tempe kan banyak proteinnya loh, kalo kita banyak makan tempe nanti tubuh kita jadi kuat”. Jawab pak ilham untuk menghibur anaknya
Lidya dan istri pak ilham hanya tersenyum. Sebenarnya dibalik senyuman istri pak ilham, dia merasa sangat sedih karena belum bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Makan malam pun selesai lalu tak lama kemudian terdengar suara adzan sholat isya. Keluarga pak ilham pun segera menunaikan ibadah sholat isya berjama’ah.
Usai sholat isya, pak ilham bersiap untuk menjalankan pekerjaan rutinnya sebagai hansip di kampung.
“bu, bapak pamit dulu ya, mau ngeronda”. Ujar pak ilham kepada istrinya
Pak ilham berjalan menuju pos ronda di kampungnya. Biasanya terdapat 4-5 orang yang sering meronda bersama pak ilham, terkadang juga mereka hanya menemani pak ilham dengan bermain kartu atau gaplek atau sekedar mengobrol dan minum kopi di pos ronda hingga tengah malam.
Sesampainya di pos ronda, ternyata sudah ada teman-temannya pak ilham yaitu pak hendra dan pak yanto. Keduanya sudah menunggu di pos menggunakan pakaian santai dan sarung sambil meminum kopi. Sebenarnya masih ada dua orang lagi yang sering meronda yaitu pak herman dan pak dadang. Namun, mereka belum datang, mungkin saja masih makan malam.
“gimana bos? Aman?”. Tanya pak yanto kepada pak ilham
“yaa aman gak aman, biasaa ada tukang duit tuh dateng, pusing saya”. Jawab pak ilham
“yahhhh itumah biasaa, mending ngopi dulu ngopi”. Ajak pak hendra sambil tertawa dan merangkul pak ilham
Malam ini sangat indah terlebih lagi bulan purnama yang begitu bulat sempurna dan terang. Namun, hati pak ilham dan keluarganya tidak seterang rembulan dimalam ini.
“heeee, jangan melamun terus ah, nanti kesambet baru tau rasa lo”. Senggol pak yanto kepada pak ilham
“halahhh, mana ada yang begituan sekarang”. Jawab pak ilham seolah tidak percaya.
“yaudah aku keliling dulu ya”. Ujar pak ilham kepada teman-temannya
“awass, ada.........”. canda pak hendra sambil tertawa
Pak ilham pun berjalan meninggalkan pos rondanya ditemani dengan senternya. Biasanya pak ilham ngeronda mengelilingi kampung itu untuk mengecek keadaan kampung setiap 4 jam sekali.
Sunyi. Tak ada satu orang pun yang keluar rumah atau bahkan orang berjalan kaki. Kampung ini memang sangat sepi jika sudah diatas pukul 20.00 WIB. Karena penduduk setempat masih percaya dengan hal-hal yang menurut pak ilham takhayul.
Saat sedang berjalan menyusuri kampung dengan diselimuti asap yang lumayan tebal tiba-tiba saja pak ilham dikejutkan oleh seekor kucing hitam yang membuat kakinya tersandung.
“duh apaan ini”. Celoteh pak ilham
Pak ilham yang tidak menghiraukannya langsung kembali berjalan menuju pos ronda. Dari kejauhan pak ilham sudah melihat bahwa semua teman-temannya sudah berkumpul di pos ronda. Susasana di pos ronda sangat ramai hingga malam yang dingin terselimuti oleh keramaian disini.
“eehh pak bos udah pulang ngeronda nih”. Canda pak dadang
“iyaaa ngapain lama-lama wee keliling kampung ga ada orang juga”. Jawab pak ilham
Pak ilham pun langsung duduk di pos ronda yang sudah ber alaskan tikar.
“geh diminum kopinya, ntar keburu dingin tuh”. Ucap pak herman sambil menyodorkan secangkir kopi kepada pak ilham
Pak ilham langsung mengambil cangkir berisi kopi tersebut lalu meminumnya dengan perlahan.
“eh dang, ada info kerjaan lagi gak?, butuh kerja tambahan nih , biasaa utang udah ditagih mulu”. Ucap pak ilham dengan nada rendah dan memelas
“duhh kalo sekarang-sekarang sih susah am, apalagi mepet gini waktunya”. Jawab pak dadang
Pak ilham hanya diam dan meminum kembali kopinya. Suasana hening sejenak. Lalu pak herman mengajak untuk bermain gaplek.
“main dulu lahhh, ngilangin stresss, mikirin utang mulu, bisa mati bediri ntar, main aja dulu”. Ajak pak herman sambil tertawa bercanda
“hayukk lah yuk yuk”. ajak pak yanto dengan semangat
Pak ilham hanya mengikuti saja, karena apa yang dia pikirkan memanglah sangat rumit dan butuh refreshing bersama teman-temannya. Pak ilham langsung mengambil posisi duduk untuk bermain gaplek bersama teman-temannya.
Suasana sedikit ramai oleh teman-temannya yang sangat asik bermain gaplek.
“eh kalian tahu gak?”. Tanya pak yanto kepada teman-temannya
“apaan to”. Tanya pak herman
“apaan ?”. tanya pak dadang
“apaa lagi too, bikin penasaran aja”. Tanya pak ilham
“ini nih, tadi aku denger rumor tentang hantu mister gepeng”. Jawab pak yanto
“ah ada-ada aja to, mana ada yang kaya gitu”. Jawab pak hendra
Permainan gaplek masih berlanjut namun suasana menjadi hening. Pak yanto yang menceritakan rumor mengenai mister gepeng kepada teman-temannya seolah rumor itu adalah nyata yang membuat bulu kuduk mereka merinding.
“hantu itu katanya dulu orang kaya raya, terus mati, dan katanya kalo butuh duit bisa tuh manggil hantu itu”. Ujar pak yanto.
Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh pak yanto membuat pak ilham terdiam dan berpikir. Apa mungkin makhluk yang sudah mati bisa memberi uang. Aneh.
“eh apa beneran to? Emang udah ada yang nyoba?”. Tanya pak dadang
“yaa kalo itu mah kaga tau, lu pada kalo mau nyoba yaa silahkan aja, gua mah kaga ikut ikutan yak”. Jawab pak yanto dengan sedikit bercanda
Mereka pun kembali lanjut bermain gaplek sampai larut. Waktu ngeronda pak ilham hampir selesai dan pak ilham bergegas pulang kerumahnya untuk segera istirahat karena besok pagi dia harus bekerja lagi untuk membayar hutang-hutangnya.
Sesampainya dirumah, pak ilham segera berganti pakaian dan berbaring diranjang untuk beristirahat. Sembari menunggu untuk memejamkan mata, pak ilham sempat terpikir oleh apa yang dikatakan oleh pak yanto tadi.
Apakah benar mister gepeng dapat memberi kita uang?
Apakah bisa kita memanggilnya?
Pertanyaan itu muncul dikepala pak ilham hingga pak ilham makin sulit untuk tidur. Pak ilham bingung, apa yang harus ia lakukan. Apakah mencobanya saja agar mendapatkan uang untuk membayar hutang-hutangnya. Tapi, pak ilham merupakan orang yang sulit untuk mempercayai hal yang tidak masuk akal seperti ini.
Tak lama kemudian, pak ilham tertidur hingga subuh, dan pak ilham pun bangun untuk menunaikan sholat subuh. Setelah sholat subuh, pak ilham pergi ke kamar untuk merenungkan kembali mengenai semalam. Tak ada hentinya ia memikirkan hal itu.
“mungkin aku harus mencobanya”. Ujar pak ilham
Saat mengatakan hal itu, tiba-tiba istri pak ilham mendengarnya dari luar kamar.
“mencoba apa pak?”. Tanya istri pak ilham
.....................................
TO BE CONTINUED
HAI Teman" terimakasih sudah membaca cerita horror kusemoga kalian sukaa..Happy Reading !!!Tak lama kemudian, pak ilham tertidur hingga subuh, dan pak ilham pun bangun untuk menunaikan sholat subuh. Setelah sholat subuh, pak ilham pergi ke kamar untuk merenungkan kembali mengenai semalam. Tak ada hentinya ia memikirkan hal itu.“mungkin aku harus mencobanya”. Ujar pak ilham Saat mengatakan hal itu, tiba-tiba istri pak ilham mendengarnya dari luar kamar.“mencoba apa pak?”. Tanya istri pak ilham“ini bu, kerjaan baru, semalam pak yanto ada cerita-cerita mengenai kerjaan”. Jawab pak ilham berbohong“oohh gitu toh, yaudah pak, sarapan dulu yuk”. Ajak istri pak ilham tanpa curiga sedikitpun Pak ilham pun berjalan keluar kamarnya menuju sarapan
Malam ini cukup dingin, karena cuaca yang sedang gerimis ditambah dengan sambaran petir yang sesekali mengejutkan membuat suasana sedikit menyeramkan. Pak ilham mencoba ritualnya kembali di kamar mandi. Ritual di malam ini tidak seperti sebelumnya, malam ini pak ilham membeli banyak lilin dan bunga tujuh rupa untuk diletakkan di dalam kamar mandi serta sedikit ditaburkan didalam bak mandi. Pak ilham mencoba untuk memanggilnya kembali dengan cara yang sama. Sudah ketiga kalinya pak ilham memanggil mister gepeng namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun dari hadirnya mister gepeng. Namun pak ilham tetap tidak akan menyerah, pak ilham mencobanya lagi dan tiba-tiba salah satu lilin padam. Dan terdengar suara petir yang menyambar sangat keras. Lilin yang lainnya lagi ikut mati, pak ilham memanggil-manggil mister gepeng. “mister gepeng!! Aku meminta bantuanmu!! Hadirlahhh!!” ucap pak ilham deng
Pada malam kedua ini, pak ilham kembali mencoba ritualnya dengan serius. Seperti biasa pak ilham memanggilnya dan juga berjalan maju mundur kekanan dan kekiri sembari memegang lilin ditangannya. Pak ilham memanggil mister gepeng dan pak ilham juga sampai berkata bahwa ia akan mengorbankan dirinya agar mister gepeng dapat memberikan apapun yang pak ilham inginkan yaitu uang. Pak ilham yang tiada lelahnya berkata bahwa ia akan mengorbankan diri bahkan keluarganya setelah apa yang diinginkannya terkabul.Tiba-tiba.... Ruangan kamar mandi yang tertutup, tiba-tiba terdapat angin dingin yang berhembus membuat bulu kuduk pak ilham menjadi merinding. Lilin yang semula menyala, kini semuanya padam. Barang-barang yang berada dikamar mandi berjatuhan dan kaca yang terdapat dikamar mandi retak seketika. Lampu kamar mandi pun bergoyang serta h
Pagi pun tiba, pak ilham kembali pergi bekerja dan seperti biasa, istrinya hanya seorang diri dirumah. Saat istrinya ingin ke kamar mandi tiba-tiba, istri pak ilham melihat bungkusan plastik berwarna hitam disamping bak mandi dan diatas closet. Istri pak ilham segera membuka bungkusan plastik hitam tersebut dan betapa terkejutnya ketika dia melihat terdapat uang dengan pecahan Rp100.000,- yang sangat banyak. Istri pak ilham sangat bingung harus bagaimana. Sampai-sampai istri pak ilham langsung mengambil bungkusan itu dan memindahkannya ke kamar dan menunggu pak ilham pulang untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Disisi lain, istri pak ilham senang karena bisa mendapatkan uang sebanyak itu secara cuma-cuma. Terlebih lagi, tidak mungkin ada orang yang sengaja meletakkan uang didalam kamar mandinya karena pintu rumahnya saja terkunci rapat. Saat pak ilham pulang bekerja, pak ilham bergegas menuju
Setelah apa yang di alami oleh pak ilham dan keluarganya dan kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarga tersebut. apakah yang mereka alami ada hubungannya dengan sosok ghaib? ataukah itu hanyalah rekayasa saja ? atau mungkin... bagaimana menurut kalian horrorist ?? Apakah mister gepeng benar-benar ada atau hanya cerita takhayul yang dibuat-buat oleh warga sekitar untuk mengenang kematian pak ilham saja ? ataukahhh??? . . Apakah kalian percaya dengan sosok mister gepeng? Apakah kematian pak ilham hanyalah kebetulan saja? Apakah kasus ini sudah selesai? . yuk simak lagi cerita mengenai urban legend MISTER GEPENG ini Terimakasih buat kalian yang sudah membaca sampai CHAPTER KE 7 ini aku berharap kalian terhibur dengan ceritaku happy reading
Malam ini cukup dingin, karena cuaca yang sedang gerimis ditambah dengan sambaran petir yang sesekali mengejutkan membuat suasana sedikit menyeramkan. Pak ilham mencoba ritualnya kembali di kamar mandi. Ritual di malam ini tidak seperti sebelumnya, malam ini pak ilham membeli banyak lilin dan bunga tujuh rupa untuk diletakkan di dalam kamar mandi serta sedikit ditaburkan didalam bak mandi. Pak ilham mencoba untuk memanggilnya kembali dengan cara yang sama. Sudah ketiga kalinya pak ilham memanggil mister gepeng namun hasilnya nihil. Tidak ada tanda-tanda sedikitpun dari hadirnya mister gepeng. Namun pak ilham tetap tidak akan menyerah, pak ilham mencobanya lagi dan tiba-tiba salah satu lilin padam. Dan terdengar suara petir yang menyambar sangat keras. Lilin yang lainnya lagi ikut mati, pak ilham memanggil-manggil mister gepeng. “mister gepeng!! Aku meminta bantuanmu!! Hadirlahhh!!” ucap pak ilham deng
Halo readers, Aku minta maaf untuk Chapter ketiga itu ada kesalahan dari pihak penulis yaitu saya sendiri, jadi chapter ketiga itu sama dengan BAB MALAM KE-1, So buat kalian yang mau lanjut baca dari bab "DO YOU BELIEVE?" Kalian bisa lanjut ke Chapter 4 Yahh karena aku bakal lanjutin ceritanya di CHAPTER 4 Dan mulai besok aku bakal update setiap Hari Selasa , Kamis dan Sabtu pukul 19.00 WIB yahh . Im sorry.. and i hope you can enjoy in my story guys Kalau kalian suka bisa di like, dan kalau tidak bisa dislike yahh hehe jangan lupa tinggalin komentar jugaaa karena komentar dari kalian itu pentingg bangett buat akuuuu hihihi . Thankyou So Much Guys Big LOve from SAVVANA Putri
Hari ini adalah hari senin, aku sempat lupa bahwa hari ini ada upacara bendera. Aku beranjak dari tempat tidurku, menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah. Ah, iya aku harus sarapan dulu, kalau tidak, bakal diomelin lagi sama mama.“pagi pa, ma”. Ucapku dengan semangat“pagii sayang, ceria banget hari ini”. Jawab papa ku sambil mengusapkan tangannya ke kepalaku“hehe iya pa, harus dong semangat”. Jawabku sambil tersenyum Aku mengoleskan selai coklat kesukaanku diatas roti tawar dan akupun langsung memakannya. Hampir setiap hari aku seperti ini. Gembira dan ceria. Aku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Keluarga yang memiliki segalanya. Bahkan apa yang aku inginkan juga akan dikabulkan oleh orang tuaku. Aku adalah adine candra ganendra. Anak satu-satun