Share

BAB 21. ASTRAL PROJECTION

Mentari pagi bersinar tidak rerlalu cerah, mengingat semalam terjadi badai mengerikan. Bahkan, hingga pagi ini pun masih gerimis sesekali.

Kesuraman mentari sama halnya dengan kesuraman wajah Aulia zia, Alma zia, & Ratna pagi ini. Ketiganya terlihat tidak bersemangat pergi ke sekolah. Bahkan, Alma zia memiliki kantong mata.

Dini hari tadi, sekitar pukul 3, Sinta kembali ke asrama dengan wajah datar. Dia sama sekali tidak memedulikan wajah lelah Aulia zia & Alma zia yang semalaman menunggunya pulang & Ratna terbangun dari pingsannya.

“ Kamu dari mana saja? Kenapa jam segini baru pulang? Kami menunggumu,” tegur Alma zia.

“ Bukan urusanmu. Lebih baik, urusi aja firu sendiri.”

Bahkan, jawaban yang diberikan Sinta begitu ketus & dingin, membuat Aulia zia yang tadinya ingin menginterogasi Sinta harus mengurungkan niatnya.

Beberapa saat setelah Sinta kembali ke asrama, gadis itu lalu pergi lagi dalam setengah jam setelah membersihkan diri. Ketiga teman sekamarnya ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status