Share

Part 14

“Ke rumah Pak Abraham. Sekarang juga.”

Begitu isi pesan WhatsApp dari Pak Darto, komandannya, tepat di pukul lima pagi tadi, setelah Pram baru selesai menuntaskan ibadah wajib Shubuhnya. Tentu saja bingung dan heran menyapa diri Pram setelah membaca pesan itu. Karena sejak pembicaraan satu bulan lalu, baik Pak Darto maupun Pak Abraham, boss besarnya, tidak pernah menghubunginya lagi satu kali pun. Hanya notifikasi tranferan gaji saja yang dia terima dari sekertaris Pak Abraham di tanggal satu, beberapa hari yang lalu.

Pram yakin, pasti ada sesuatu yang sangat penting hingga dirinya diminta untuk segera datang ke rumah Pak Abraham pagi ini juga.

Karena itulah kini Pram berdiri tegak di hadapan Pak Abraham dan juga Pak Darto di ruang kerja Pak Abraham. Menunggu siapa diantara kedua orang berwibawa itu membuka suara lebih dulu.

“Pramudya, Mbak Cinta kecelakaan dini hari tadi.”

Degh!

 “Astagfirullah! Bu Cinta .

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status