Share

Bertemu Jin

 

Hari ini tepat dua Minggu aku menginjak kan kakiku sebagai mahasiswa di kampus ini. Kampus kebanggaan kakak ku yang selama ini sama sekali tak pernah aku lirik dan tidak pernah ada didaftar kampus pilihanku. Tapi semuanya berubah semenjak aku tahu bahwa Mr. ice kuliah disini.

Semuanya sudah aku pastikan jika benar dia anak kampus sini. Karena selama ini aku mengintainya sepanjang waktu. Eh, bukankah itu bukan rahasia lagi? Dan kalian semua tau itu. Hihihi...

Aku berjalan menyusuri setapak demi setapak jalan menuju taman kampus. Tempat dimana aku melihat Mr. ice di kampus ini. Kepalaku tak mau diam, melihat ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan sang pujaan. Berharap bisa menemukan wajah tampan nya hari ini.

Aku hanya fokus pada pencarianku, tanpa melihat ada orang lain yang berjalan di depanku.

Brughh...

"Aw.." Aku meringis kala lututku mencium jalan setapak yang aku pijak. Aku terjatuh setelah menabrak dada  seseorang.

"Maaf." Ucap seorang pria yang tak aku kenal.

 

Seorang Pria tampan yang kelihatannya keturunan orang Korea. Mirip boy band yang terkenal dan sering wara-wiri di televisi. Tak aku sangka ia mengulurkan tangannya dan membantuku berdiri, membawaku ke sebuah bangku taman yang tak jauh dari kami. Aku meringis melihat lututku yang mengeluarkan sedikit darah. Ya cuma sedikit, tapi lumayan perih menurutku.

"Tunggu sebentar." Ujarnya lalu berlari dengan tergesa-gesa meninggalkan ku entah kemana. Aku hanya memandangi tubuhnya yang telah hilang,"Mau kemana dia?" Gumamku dengan heran.

 

Aku merasakan perih di lututku yang lecet.

"Aduh, perih banget." Tuturku seraya mengibas lutut yang cedera dengan tangan kananku. Ingin rasanya aku menangis karena ini, tapi aku menahan diri karena sudah pasti aku akan di ejek jika kedapatan menangis hanya karena luka kecil. Dasar cengeng, pekik ku pada diri sendiri.

Tak lama pria itu kembali dengan membawa kantong plastik putih. Ia mengeluarkan antiseptik dan dengan sigap ia mulai membersihkan lukaku. Pria itu berjongkok dihadapan ku. Membuatku melebarkan mata.

"Maaf ya, aku hanya membantu mu. Tahan sedikit, ini agak perih." Ujarnya.

Aku hanya mengangguk tanpa bisa berkata apa-apa ataupun menolak.

"Aw.." Ringisku kembali ketika antiseptic itu menyentuh luka. Terasa amat perih, hingga mataku berair. Dasar cengeng, kembali ku rutuki dalam hati.

"Maaf," ujar pria itu kembali.

Aku hanya mengangguk kecil, kemudian pria itu mengeluarkan plaster dan menempelkan pada lukaku dengan amat hati-hati.

"Maaf ya atas kejadian ini." Ucapnya dengan raut wajah yang penuh penyesalan.

"Iya, tidak apa-apa. Ini juga salahku yang tidak hati-hati." Aku menunduk, menyesali kecerobohanku.

"Aku juga salah. Maafkan aku." Ucapnya sekali lagi.

"Iya, santai saja." Aku melengkungkan senyum. Dengan tiba-tiba pria itu menyodorkan tangannya. Aku terpaku dan hanya bengong tanpa menerima uluran tangannya.

"Aku jin. Lee Hyun jin."

"Ahh, iya. Aku Alexa." Aku menerima uluran tangannya Setelah beberapa detik. Wow, pria setampan dia mengajak ku berkenalan. Dan siapa nama nya? Jin? jin ifrit atau jin dalam botol ya.

 

Hihihi... Aku terkikik dalam hati.

"Kenapa tersenyum?" Tanya jin yang mengagetkanku.

"Eh tidak." Ucapku seraya menarik tangan kami yang masih berjabatan tanpa aku sadari.

"Tapi senyum mu manis." Ujarnya beberapa detik kemudian. Yang seketika membuatku salah tingkah.

"Emang gula." Candaku untuk mengurangi kecanggungan yang menyergapku.

"Lebih manis dari gula. Dan aku takut nanti bisa diabetes jika terus berdekatan dengan mu."

Blusshh...

Pipiku merona. Baru kali ini aku dirayu seorang pria. Wah, dia ini Casanova atau apa?

"Aku harus pergi." Ujar diriku cepat. Tak ingin terbuai oleh gombalan nya yang akan menyesatkanku. Meski dia tampan, tapi tak bisa menggoyahkan pertahananku untuk tetap berjuang mendapatkan Mr. ice.

"Apa kaki mu baik-baik saja?" Tanya nya dengan nada khawatir.

"Iya, aku rasa kakiku baik-baik saja. Terimakasih." Ucapku seraya berdiri.

 

Kuraih tas yang ku abaikan tadi. Berjalan perlahan menuju kelas yang lumayan jauh.

"Apa kamu memerlukan bantuan?" Ia berdiri mendekatiku.

"Ah tidak terimakasih. Aku bisa sendiri." Tolak ku dengan halus. Aku tidak ingin merepotkan nya. Apalagi dia pria yang baru ku kenal. Aku berjalan dengan tertatih meninggalkan Jin yang masih berdiri diam ditempat nya.

"Apa Setelah ini kita bisa bertemu lagi?" Tanya Jin setengah berteriak karena jarak kami yang agak menjauh. Aku menghentikan kakiku dan menoleh padanya. Aku sempat bingung, tapi akhirnya aku hanya mengangguk pelan.

"Terimakasih. Aku menantikan hari itu." ujarnya seraya tersenyum manis. Aku pun ikut tersenyum dan kembali melanjutkan langkah ku yang tertunda karena ulah jin botol itu. Eh maksud ku Lee Hyun jin. hihihi...

Agak tertatih aku melangkah demi selangkah. Berjuang menahan perih yang merayap di lututku. Menyesal juga mengapa hari ini aku hanya memakai rok pendek. Coba saja tadi aku memakai celana panjang, pasti semuanya tidak akan begini jadinya. Halah sudahlah, tidak ada gunanya menyesal sekarang Alexa. Toh semua sudah menjadi bubur, sudah terlanjur. Celotehku sendiri. Mengutuk kebodohan yang aku perbuat.

Hampir saja aku sampai ke kelas saat mataku menangkap sosok seseorang yang amat aku kenal. Langkahku terhenti, jantungku terasa akan lompat. Mataku menyiratkan tatapan yang tak bisa di jelaskan. Aku terpaku, bagai tersihir oleh pesona yang selalu ia pancar kan. Hati ku berbunga, ingin rasanya aku melompat kegirangan. Tapi aku masih berada dalam kesadaran yang penuh.

Dia yang aku cari sedari tadi. Wajah itu yang selalu aku rindukan dalam setiap hariku. Dia my Mr. ice. Memakai kemeja berwarna navy dengan lengan yang digulung sebatas siku. Ditambah kacamata yang bertengger dihidung mancungnya. Dia tampan sekali. Oh my God, sungguh indah ciptaan Mu.

Aku tersihir oleh tatapannya. Dia menatapku !!! Aku hanyut dalam rasa yang tak bisa aku jelaskan. Bahagia menyelimuti hatiku. Kala tatapan hangat miliknya menembus jantungku. Ahh... biarkan waktu berhenti Tuhan. Agar aku bisa lebih lama bertatapan dengan nya. Agar lebih lama aku menikmati ciptaan Mu yang selalu membuat hatiku bergetar. Agar lebih lama aku menikmati momen yang tak pernah aku rasakan selama ini.

Dan jika aku boleh meminta satu lagi Tuhan, biarkan aku memilikinya. Merasakan hangatnya cinta darinya. Merasakan hangatnya genggaman tangannya. Merasakan damainya pelukannya. Ahh aku harus apa Tuhan agar semua itu semua terjadi. Sungguh aku rela melakukan apapun demi bisa bersamanya. Katakan Tuhan, apa yang harus aku lakukan.

Katakan Tuhan, apa yang bisa membuat ku bersamanya. Please, satu saja pintaku. Biarkan aku merasakan cintanya. Biarkan aku bersamanya. Sungguh aku mencintai nya. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Awan
ku kira ketemu jin botol beneran...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status