Namanya Mia Allura, gadis cantik yang terkenal sangat baik pada orang-orang. Namun sayang, kebaikannya itu dimanfaatkan oleh orang-orang sekitar, bahkan sahabatnya sendiri. Kemalangan terus menimpanya, seperti kematian ayahnya yang membuatnya dan ibunya harus pindah dari kota tempatnya dibesarkan. Meninggalkan semua orang-orang yang hanya bisa memanfaatkan kebaikannya. Hidupnya kembali damai, hingga sahabatnya tiba-tiba pindah ke kota yang sama dengan Allura dan mengatakan hal buruk yang bukan Allura lakukan melainkan dia lah yang melakukan hal tersebut. Apakah Allura bisa membuktikan bahwa dirinya tidak salah? Atau berakhir menjadi bahan bullyan dan melepas cap 'Good Girl' yang melekat pada diri nya? Cover by me
View MoreSudah seminggu semenjak kejadian di rooftop itu. Dan sudah selama itu juga aku bekerja mencari uang.Aku memilih menggantikan ibu untuk bekerja. Aku mau ibu hanya di ruang sakit dan menemani ayah.Aku masih berharap ada keajaiban hingga ayah bisa bangun. Aku tidak boleh patah semangat demi ayah dan ibu."Liat deh, Sayang, mantan kamu murung terus akhir-akhir ini. Palingan gara-gara belum move on dari kamu."Aku yang lewat di koridor tidak sengaja bertemu dengan Ceysa dan Sean yang terus sama-sama setiap harinya.Belum move on? Cuih! Aku sudah move on kali!Rasanya aku ingin mengatakan perkataan itu, tapi aku tidak mau membuang tenaga untuk meladeni ucapan Ceysa yang tidak penting.Tidak mau lama-lama melihat Ceysa dan Sean yang membuat aku ingin muntah, aku berjalan melewati mereka dengan santai menuju kelas.Selama di koridor, tidak ada lagi yang menyapaku. Mereka beralih m
Sean Gervino berada di hadapanku. "Lura? Kamu ngapain di luar? Nggak belajar? Itu pipi kamu juga kenapa?"Aku menatapnya sinis, "Lo peduli?"Sean memiringkan sedikit kepalanya dan tersenyum bingung, "Ma-maksud kamu apa? Jelas aku peduli. Aku pacar kamu."Sean berjalan mendekat dan menggenggam tangan kananku, "Kita ke UKS, ya? Obatin luka kamu. Takutnya terinfeksi."Hahaha, dasar sialan. Bisa-bisanya dia bertingkah sok peduli padaku padahal dia hanya mempermainkan aku.Langsung saja aku menepis tangannya dengan kasar membuatnya terkejut. Ya, Allura yang terkenal sangat baik pada orang-orang sangat jarang bertingkah kasar, bahkan aku tidak pernah memperlihatkan sisi kasarku pada mereka. Jelas saja dia terkejut."Lu-lura?""Nggak usah pegang gue," tegasku."Kamu kenapa sih? Cara ngomong kamu juga kenapa berubah gitu? Aku buat salah?"Senyum miring terbit di wajahku. "Ker
Aku menarik rambut Ceysa dengan keras. Aku sudah tidak tahan lagi dengan tingkahnya.Ceysa meringis dan tidak tinggal diam. Dia ikut menarik rambutku."Lepasin rambut gue!!" seru Ceysa."Lepas juga rambut gue!!!""Lo yang tarik rambut gue duluan!!"Tarikan Ceysa semakin keras. Dia bahkan mencakar wajahku.Aku tidak bisa bohong kalau tenaga Ceysa lebih kuat dibanding aku.Kepalaku rasanya ingin pecah karena rasa sakit yang menjalar."Ceysa lepas!!!!""Lepasin dulu rambut gue sialan!!"Aku jelas tidak mau melepas jambakanku. Aku sudah tidak bisa memaafkan kesalahannya kali ini. Dia sudah keterlaluan.Dengan bantuan Feli, Ceysa akhirnya bisa lepas dari jambakanku."Berani banget lo sama gue!""Jelas gue berani! Ngapain gue takut sama lo!" Ceysa berharap aku takut padanya? Cuih! Tidak akan!"Gue akan buat lo
Aku berjalan lesu ke kelasku. Mataku bengkak karena menangis semalaman. Bahkan rasanya susah untuk aku buka saking bengkaknya. Aku sudah mengompresnya tadi pagi dan sepertinya bengkaknya hanya berkurang sedikit saja.Banyak yang menatapku dan bertanya aku kenapa, tapi aku hanya membalas mereka dengan senyum tipis. Aku tidak mau mengatakan pada mereka hal yang menimpa ayah, mereka pastinya hanya akan mengasihaniku nantinya, atau bahkan berpura-pura mengasihaniku.Aku tau, banyak dari mereka yang mendekatiku untuk memanfaatkan kebaikanku. Ya, aku di sekolah diberi julukan 'Good Girl'. Gadis yang sangat baik dan selalu memaafkan kesalahan orang-orang.Aku tidak bodoh untuk tidak sadar kalau Rena mendekatiku untuk memoroti uangku atau Feli yang mendekatiku agar bisa selalu mendapatkan contekan tugas atau ulangan dariku. Aku hanya membiarkan mereka saja. Karena aku tau, di dunia sekarang ini, hanya segelintir orang yang tulus berteman.
"Bu? Ada apa?" tanyaku pada ibu yang duduk di sofa ruang keluarga sambil menangis. Aku berjalan mendekat dan memeluk ibu, mencoba menenangkan wanita yang paling aku sayang."Ayah, Ara ...""Ayah kenapa, Bu?" Aku mengusap punggungnya pelan."Ayah ..."Ibu terus mengulang mengatakan ayah berkali-kali membuatku bingung.Aku memegang kedua bahu ibu, "Bu, liat Ara. Cerita sama Ara, ada apa sama ayah?"Perasaanku menjadi tidak tenangm melihat ibu terus menangis. Ibu jarang menangis. Bahkan saat ayah dipecat 5 hari yang lalu pun, dia tidak menangis, mengatakan semua akan baik-baik saja.Mata merah ibu menatapku. Aku dapat melihat kesedihan di tatapannya yang selalu penuh kasih sayang.Ada apa ini? Bukannya tadi sebelum aku pergi semua baik-baik saja?Aku tadi pergi kerja kelompok. Saat aku kembali, aku s
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments