Esok harinya arka bangun pukul 05.30 pagi. Ia segera membersihkan tubuhnya dan menjalankan rutinitasnya sebelum ia berangkat joging. Arka merencanakan hari ini joging keliling komplek. Karena jam kuliahnya masih nanti agak siang.
“Ma arka joging dulu ya.” Ucap arka ketika ia melihat vanya sedang berada di dapur.
“Iya kak.” Jawab vanya masih dengan berkutik dengan alat-alat dapurnya.
Arka pun langsung berjalan menuju pintu utama. Ketika ia baru saja keluar dari rumahnya arka melihat supir pribadi papanya yang sedang menyiram tanaman.
“Pagi mang.” Sapa arka.
“Pagi juga den.” Jawab supir pribadi papanya sambil tersenyum kearah arka.
Sebelum berlari keliling komplek arka pemanasan dulu didepan gerbang rumahnya. Barulah ia berlari memutari komplek. OOTD yang digunakan arka adalah sepatu putih, celana pendek warna hitam. Kaos lengan pendek warna putih. Dan tak lupa sebuah earphond yang berada ditelin
“Liv kamu kenapa sih tumben-tumbenan kamu gak semangat kerja. Biasanya aja setiap hari semangat kerjanya.” Ucap nazwa rekan kerja olive. “Hanya capek dikit, karna udah hampir sebulan aku gak ambil libur kerja.” Jawab olive sambil kembali bengong dikursinya dengan melihat customer yang berlalu lalang. “Kalau capek jangan dipaksa deh dari pada nanti jatuhnya sakit.” “Iya nanti aku izin sama bos.” “Yadah sekarang aja sana izinnya biar aku ynga jaga.” “Yaudah kalau gitu. Maaf ya wa merepotkan kamu.” “Iya gapapa sans aja kali liv.” Olive pun berjalan menuju ruang bosnya yang ada dibelakang restaurant dilantai dua. olive mengetuk pintu yang ada didepannya. “Masuk.” Ucap orang yang ada didalam ruangan. “Siang pak.” Sapa olive ketika ia baru saja masuk keruangan bosnya. “Siang live, ada apa?.” “Anu pak, saya mau izin besok libur kerja ya, karena saya udah sebulan gak libur kerja.” Ucap olive
Setelah pulang kuliah arka memutuskan untuk pergi menuju danau yang ada dipinggir kota tempat ia menenangkan fikirannya. Arka selalu pergi ketempat ini dikala banyak yang entah masalah atau apalah yangmenganggu fikirannya.Arka memarkirkan mobilnya didekat jalan setelah itu arka berjalan menuju tempat duduknya yang biasa ia singgahi. Namun ketika ia sedang berjalan ia melihat dari jauh seseorang yang sat ini sedang menundukkan kepalanya dengan bahu yang bergetar. Arka pun berjalan mendekatinya dengan pelan-pelan lalu ia duduk disebelahnya sambil menatap danau yang airnya damai.“Menangislah sepuasmu, tumpahkan semua air matamu jika itu akan membuat beban yang ada difikiranmu berkurang.” Ucap arka sambil menatap lurus kedepan. Olivia pun langsung mendongakkan kepalanya saat ia tiba-tiba mendengar adaorang disebelahnya.“Kamu siapa?. Kenapa kamu disini?.” Tanya olivia sambil menatap arka dengan tatapan tanyannya.&nbs
“Pagi ma, pagi pa, pagi adek cantikku yang cerewet.” Sapa arka ketika ia baru saja sampai dimeja makan.“Pagi kak.” Jawab mamanya yang berada disampingnya.Setelah itu mereka pun makan dengan tenang hingga makanan mereka habis.“Kamu tadi malam dari mana kak, tumben pulangnya malam?.” Tanya natta kepada anaknya.“Ngerjain tugas pa. Sekalian arka ngopi sebentar.” Jawab arka sambil makan buah apel.“Oh kirain papa kamu kencan.”Uhuk uhuk cia pun segera mengambil air dan meneguknya hingga habis.“Pelan-pelan atuh dek makannya.” Ucap vanya sambil mengelengkan kepalanya.“Maaf ma.” Jawab cia sambil menyengir.“Mana ada yang mau sama mahluk es ini pa.” Ucap cia kembali sambil menghadap papanya.“Apaan sih lu upil dugong ikut aja.” Jawab arka sambil menatap tajam adeknya.&nbs
Hari ini adalah hari kelulusan arka. Kedua orang tua arka pun bangga karena anaknya mendapat nilai yang sempurnya. Begitupun papanya yang siap mengenalkan anaknya kepada anak temannya waktu SMP jika anak laki-lakinya tidak segera mengenalkan seorang mantu untuknya. Dan untuk wisudahnya masih dilaksanakan dua minggu lagi.Hubungan arka dengan olive pun seiring berjalannya waktu semakin membaik. Mereka tak sungkan-sungkan jika satu sama lain mengajak untuk sekedar jalan-jalan menghilangkan rasa penatnya masing-masing.“Selamat ya kak. Cia nanti juga mau nilai yang sempurna seperti kakak.” Ucap adeknya ketika mereka sudah ada diperjalanan pulang.“Nilai itu tidak penting dek. Yang terpenting adalah bagaimana kita mengamalkan ilmunya, bagaimana kita mempergunakan ilmunya. Nilai itu bisa dibuat-buat.” Ucap arka sambil fokus dengan jalanan.“Iya sih ya. Tapi cia juga nanti mau seperti kakak.”&ldquo
“Liv ada orang yang cari kamu didepan.” Ucap salsa rekan kerja olive.“Siapa sa?.” Tanya olive sambil membereskan sisa makannya.“Gak tau. Pokoknya ciri-cirinya ganteng, tinggi, putih, hidungnya mancung, tampan.” Ucap salsa sambil mengingat-ingat orang tersebut dengan tersenyum samar membayangkan wajahnya.“Siapa si sal, aku gak kenal.”“Udah cepat sana kamu temui. Sapa tau ada perlu sama kamu.”“Lha tapi aku belum sholat tau.”“Yaudah cepat kamu sholat biar aku bilangin kedia. Kamu cepetan ya.”“Iya sal makasih ya.”Setelah kepergian salsa olivia pun segera berjalan mengambil air wudhu sambil mengingat-ingat ciri-ciri orang yang disebutin salsa tadi.“Alaa tau ah gak penting.” Ucap olive sebelum sholat.Setelah sholat olive pun segera berjalan. Ia berjalan sambil merapikan baju seragamnya.“Dia
Matahari sudah menyembunyikan sinarnya dari dua jam yang lalu, yang digantikan oleh gemerlap bintang dan jugarembulan yang indah dan menawan. Arka melihat jam yang saat ini melingkar ditangannya.“Udah malam, kamu mau bermalam dibogor apa balik jakarta?.” Tanya arka kepada olive.“Balik jakarta aja. Aku besok kerja pagi.” Jawab olive sambil tersenyum kearah arka.“Yaudah ayo balik kalau gitu.”Olive pun beranjak dari duduknya. Arkapun selalu mengandeng tangan olive. Setelah sampai diparkiran arka membuka kunci mobilnya.“Kamu samuk aja duluan aku mau kebelakang bentar.” Ucap arka kepada olive. Olive pun menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju pintu yang ada disebelah kemudi. Dan arka berjalan menuju belakang mobilnya lalu ia membuka bagasi mobilnya. ia mengambil sebuket bunga mawar merah kesukaan olive. Arka pun berjalan menuju mobilnya dan membuka pintu untuk dirinya masuk.“Nih buat
Pagi hari sebelum berangkat kerja olive menyiapkan sarapannya dulu untuk diriya sendiri ssebelum ia berangkat kerja. Selesai dengan urusan menyiapka sarapan olive bergegas menyiram tanaman yang ada didepan rumahnya. Barulah setelah semuanya siap olive mandi lalu sarapan pagi setelah itu berangkat kerja. Begitulah rutinitas sehari-hari olive seblum ia berangkat kesekolah.Setelah olive mandi olive merias sedikit wajahnya supaya tidak terlihat seperti mayat hidup. Ia hanya menggunakan bedak bayi dan juga lipstik berwarna pech. Ketika ia sedang menyisir rambut tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu olive.Tok tok tok“Iya bentar.” Ucap olive sambil mengembalikan letak sisir pada tempatnya dan segera bergegas membukakan pintu.“Loh kok kamu yank.” Ucap olive ketika ia melihat arka berdiri didepan pintu.“Pagi sayang.” Sapa arka sambil tersenyum tak menanggapi pertanyaan olive barusan.&
Saat ini arka sudah berada direstaurant tempat olive bekerja. Arka menunggu dimeja dekat dengan jendela sambil memainkan ponselnya. Sehabis meeting dengan client dari perusahaan yang dari bandung tadi arka langsung bergegas menuju tempat kerja olive. Saat perjalanan menuju tempat kerja olive arka melihat ada penjual bunga disebrang jalan, ara pun segera memutar balikkan mobilnya menuju toko bunga tersebut.“Siang mas ada yang bisa saya bantu?.” Tanya pegawai toko bunga tersebut saat melihat arka masuk kedalam toko.“Saya mau sebuket bunga mawar merah.”“Baik silahkan tunggu sebentar akan saya buatkan sebuket bunga mawar merah.” Jawab pegawai toko tersebut. Arka hanya menganggukkan kepalanya.Setelah bunganya jadi arka membayar dengan uang ratusan ribu sebanyak lima lembar.“Maaf mas ini kebanyakan.” Ucap pegawai toko tersebut kepada arka.“Sisanya buat kamu saja.&r