“Woy kebo bangun lo.”
“Mamenit lagi.”
“Udah jam 07.00 mau bangun jam berapa lagi lo.”
Vanyapun lansgung membuka matanya secepat kilat ia berlari menuju kekamar mandi.
Jedug!
“Ahhhh. Kenapa sih ini tembok ngalangin jalan gue aja. Gak liat orang udah kesiangan masih aja gak mau minggir.” Vanya ngedulem sambil mengelus dahinya yang baru saja mencium dinding sebelah pintu kamar mandinya sambil berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Setelah selesai vanya langsung menuju keruang makannya. Disana sudah ada mamanya yang saat ini sedang mencuci piring kotor.
“Ma vanya pinjam kunci motornya dong, pliss kali ini aja vanya mengendarai sendiri. Vanya kesiangan ini.”
“Salah sendiri sudah dibangunin dari jam 05.15 tapi kamu gak bangun bangun. Kebiasaan suka begadang kamu ya. Mama gak izinin kamu bawa motor sendiri.”
“Mama mama pliss hari ini saja vanya bawa motor sendiri. Pliss vanya sudah telat ini. Mama jangan ngomel ngomel nanti aja setelah vanya pulang sekolah ngomelnya sekarang vanya pinjam kunci motornya sebentar ya. Plisss.” Vanya terus memohon kepada mamanya agar dibolehkan bawa motor sendiri.
“Yasudah ini kuncinya. Cukup hari ini aja kamu aku izinin naik motor. Jangan ngebut ngebut.” Sambil memberikan kunci motornya.
Vanya pun langsung mengambil kunci motornya setelah itu vanya langsung berlari menuju kegarasi untuk mengambil motor scoopy keluaran terbarunya.
Vanya mengemudikan motornya dengan kecepatan diatas rata rata. Namun saat sampai dilampu merah vanya menerobosnya. Hingga menyebabkan mobil yang diserempetnya agak sedikit beset. Saat vanya mau kabur namun mobil tersebut langsung memepet vanya.menggiring vanya supaya menepi kebahu jalan. Vanya pun langsung meminggirkan motornya.
Saat pengemudinya turun dri dalam mobilnya vanya langsung mengambil sesuatu kedalam tasnya.
“Hey kamu itu gimana sih,kamu tadi liat kan kalau lampunya masih warna merah.”
“Maaf om saya buru buru. Ini kartu nama saya om silahkan saja nanti sore datang kerumah saya. Saya akan ganti semuanya. Maaf om saya buru buru.” Kata vanya sambil menhidupkan mesin motornya setelah itu vanya melanjutkan lagi perjalanannya menuju kesekolahnya.
Saat sampai didekat sekolahnya vanya melihat gerbangnya sudah ditutup. Vanya pun lansgung mengedor gedor.
“Pak tolong bukain pak, pakkk!”
“Kamu pulang saja sana sudah ketiga kalinya ya kamu telat. Kamu balik saja pulang.” Kata satpamnya yang ada di dalam lingkungan sekolah.
“Maaf dong pak saya jauh jauh kesini mau cari ilmu loh pak. Dan sampai sini bapak gak bukain gerbangnya. Pliss pak bukain tolong.”
“Tidak nanti saya yang dimarahin sama guru BK. Sudah sana kamu pulang saja.”
“Pliss pak tolong. Gimana nanti kalau istirahat saya belikan bapak bakso. Janji deh.”
“Beneran?.”
“Iya nanti akan aku bawakan bakso 2 porsi buat bapak.”
“Yaudah sekali ini saja besok besok jangan ulangin lagi. Kalau telat lagi saya gak mau bukain gerbangnya.” Sambil membuka gerbang.
“Iya pak. Yaudah ya saya kekelas dulu. Nanti istirahat saya akan belikan bakso untuk bapak.”
“Iya cepat sana kamu masuk. Jangan lupa nanti istirahat.”
Setelah itu vanya mengacungkan jempol tangannya keatas udara sebagai tanya siap. Sambil berlari menuju kelasnya.
Saat sampai didepan kelas vanya langsung membuka pintunya.
“Maaf bu saya telat. Tadi ban saya bocor dan jauh tukang tambal bannya.”
Semua yang ada di dalam kelas pun seketika sunyi saat pintu dibuka dan melihat temannya masuk dengan mendrama. Dan seketika itupun tawa teman satu kelasnya langsung pecah.
“Eh dasar murid peringkat satu bisa oon juga ya.”
“Mang lo pikir ada gurunya.”
“drama kali idup lo van.”
“Terus mau abang tambal banya sama cinta abang neng.”
Begitulah teman temannya mengatakannya dengan tawa yang sangat pecah. Hahahahhahahaaa
Saat vanya menyadari jika dikelas itu pun tidak ada guru vanya langsung melihat kearah teman temannya yang lain.
“Stop kalian jangan tertawa. Gak gue kasih contohan saat ujian lo pada.”
“Eh busyet jangan gitu lah van. Kan lo peri keberuntungan untuk kami.”
“Iya van jangan gitu lah. Nanti abang gak cinta lagi sama lo.”
“Semerdeka lo pada gue gak peduli.” Katanya sambil berjalan kebangkunya dengan muka betenya.”
“Lo kesiangan lagi?.”
“Hmmm abang gue gak bangunin gue, satpam diluar juga nyusahin gue masuk pula.”
“Kebiasaan lo. Makanya jangan begadang baca w*****d.”
“Ih seru kali, apa lagi gue baca yang terbaru di id.nya kak indah_fuadah yang RESEP RINDU uwuhhh so sweet banget tau gak. Melayang layang gue serasa terbang diangkasa.”
“Dasar bucin.”
“Biarin lah emang gue perduli.”
“Tapi lo gak normal. Gak pernah suka sama cowok didunia nyata.”
“Emang gue pikirin gitu.”
“Semerdeka lo aja vany.”
Setelah itu seorang guru masuk kedalam kelas mereka. Merekapun ahirnya mengikuti pelajaran setelah jam pertama gurunya tidak masuk karena ada keperluan.
“Baik sampai disini saja pertemuan hari ini. Selanjutnya kita bahas dipertemuan berikutnya.”
“Baik bu.” Kata mereka serempak.
“Baik selamat siang semua.”
“Siang bu.”
Vanya pun ahirnya memberaskan buku buku yang barusan digunakan.
“Fi kantin yuk. Gue janjiin pak satpam beliin bakso nih.”
“Eh bentar bentar.” Fida yang memasukkan bukunya kedalam tas pun langsung berhenti dan menghadap ke vanya. “Maksud lo, lo nyogok satpam sama bakso gitu.”
“Iya.”
“Ih dasar lo keterlaluan banget astagfirullah vanya.”
“Hehehehe. Dari pada gue gak dibukain gerbang sama satpam lah.”
“Dasar unta.”
“Biarin yang penting cantik gue.”
“Semerdeka lo.”
Setelah itu mereka berdua pun berjalan menuju kantin. Namun sebelum mereka berdua sampai dikantin ada kakak kelas yang menyiram vanya dengan air gelas.
“Ih apaan sih kalian ini main nyiram nyiram aja.”
“He loo itu yang apaan genit sama pacar orang. Lo jangan sok cantik ya sama pacar gue. Gara gara lo pacar gue gak perhatian lagi sama gue.”
“Lha emang siapa juga yang sok cantik. Kenal pacar lo aja kagak gue.”
“Hei gue itu senior lo. Jaga sikap lo. Gue peringatin ya jangan lo dekat dekat dengan pacar gue. awas aja kalau gue liat lo dekat dekat dengan pacar gue. abis lo pulang tinggal nama lo. Ingat gue gak pernah main main dengan perkataan gue.” katanya sambil berlalu pergi bersama ketiga temannya.
Vanya pun hanya geleng geleng dibuatnya.
“Siapa juga yang mau sama pacar dia. Kenal aja kagak gue. palingan juga masih gantengan bang daniel yang biasa gue baca di watty MY CEO MY HUSBAND karyanya kak INDAH_FUADAH.”
“lo mah gila sama dunia fantasi lo. Lo juga kudu hati hati. Dia itu dikenal dengan dia yang suka bully adik kelasnya. Apa lagi yang berhubungan dengan kekasihnya.”
“Gaperduli gue.”
“Dasar unta lo.”
Setelah itu pereka pun langsung menuju kekantin. Saat sudah sampai dikantin vanya dan fida langsung mengantri ke tempat penjual bakso.
“Lama betul sih keburu masuk lagi kalau gini. Kalau gak gara gara pak satpam udah gue cabut aja dari sini.” Omel vanya. Fida yang disebelahnya pun sibuk sendiri dengan ponselnya.
Saat sudah dapat vanya dan fida langsung pergi menuju kepos satpam untuk memberikan bakso yang sudah vanya janjikan tadi. Setelah itu mereka kembali menuju kelasnya untuk memakan bekalnya yang dibawa dari rumah tadi.
Saat vanya makan temannya satu kelas ada yang nyamperin mereka.
“Eh van lo tadi dicari sama most wanted sekolah ini.”
“Siapa sa?” tanyanya kepada teman satu kelasnya yang bernama salsa.
“Iyu kak ariel most wanted disekolah ini yang katanya baru putus sama kak aira. Masak lo gak kenal sih.”
“Mana perduli gue sama yang begituan. Sudah gue mau makan dulu ya keburu bel masuk ini.”
“Oke lo lanjutin aja. Gue juga mau kasih tau soal itu aja.”
Setelah itu pun vanya dan fida kembali memakan bekal yang ia bawah dari rumah tadi pagi. Karena menurut vanya masakan mamanya lebih endul dari pada masakan yang dijual biasanya. Masakan mamanya seperti masakan restoran bintang tujuh endolita banget nget nget rasanya.
“
Hari ini adalah hari yang sangat sial menurut adinata. Karena tadi pagi bangunnya kesiangan dan saat dijalan ia diserempet sama gadis SMA hingga membuat mobil kesayangannya beset.Brakk “Woyy berhenti lo. Tanggung jawab woy.” Teriak adinata saat dirasa yang menyerempet itu langsung kabur begitu saja. Adinata langsung mengejarnya dan menggiringnya menuju kebahu jalan untuk berhenti. Saat dirasa gadis itu sudah berhenti adinata langsung turun dari mobilnya.“Hey kamu itu gimana sih,kamu tadi liat kan kalau lampunya masih warna merah.” Kata ardinata sambil menunjuk nunjuk gadis itu.“Maaf om saya buru buru. Ini kartu nama saya om silahkan saja nanti sore datang kerumah saya. Saya akan ganti semuanya. Maaf om saya buru buru.” Kata gadis itu sambil menhidupkan mesin motornya.“Lha main kabur aja anak itu. Untung hari ini gue buru buru kalau gak buru buru pasti lo akan gue kejar sampai
Pulang sekolah nanti vanya berniat untuk kekantor kakaknya. Vanya mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Saat ponselnya sudah ditangannya vanya lansgung membuka aplikasi wattshap nya. Vanya mencari kontak kakaknya.-raja ttega- “Kak”“Kak kevin sayang.”“Kakak ku yang sangat aku cintai.”“Kakakku yang sangat aku sayngi.”“Kakak ku yang kadang juga sangat menyebalkan.”Kevin yang saat ini sedang menandatangani beberapa berkas sebelum dirinya meeting pun lansgung mengambil ponsel yang berada dalam saku jas mahalnya. Kevin lansgung mmbuka aplikasi wattshapnya. Dan langsung membuka chat dari vanya adiknya.-bocil kesayangan- “Kak”“Kak kevin sayang.”“Kakak ku yang sangat aku cintai.”“Kakakku yang sangat aku sayngi.”“Kakak ku yang kadang juga sangat menyeba
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
“Vanya kenalkan saya akbar caesar, dan ini istri saya nesya caessar. Dan juga ini anak saya adinata ailen caesar.” Kata laki laki paruh baya tersebut namun masih terlihat sangat tampan dan juga gagah.Vanya langsung tersenyum kearah nesya. “Malam tante nesya.” Setelah itu vanya juga tersenyum kearah adinata. “Malam.”.Setelah itu vanya hanya duduk dan mendengarkan kedua orang tuanya sedang asik berbicara.“Gimana san kalau minggu depan langsung acara pernikahannya.” Vanya hanya diam karena vanya masih tak mengrti arah pembicaraan keluarganya dengan keluargacaessar.“Lebih cepat lebih baik.” Kata papa vanya dengan semangat.“Gimana dengan kamu nata, apakah kamu setuju?.” Tanya akbar kepada nata.“Terserah kalian toh percuma saja sekeras apapun aku ngelak juga acara konyol ini akan dilanjutkan.” Kata nata sambil memutar kepalanya jengah.“Kalau kam
Sudah hampir satu minggu vanya tidak pulang kerumahnya dan sudah satu minggu pula vanya menginap diapartemen punya ariel.“Kak ariel maafin vanya ya udah ngerepotin kakak.” Kata vanya saat ariel sedang mengunjungi appartemennya yang saat ini dihuni oleh vanya. Jangan tanyakan ariel tinggal dimana. Ya pastinya ariel pulang kerumah mamanya.“Iya gapapa van, santai aja kali.” Kata ariel dengan senyum.“Gara gara vanya disini kak ariel jadi pulang kerumah orang tua kakak.” Sambil menundukkan kepalanya.“Gapapa kali van. Gimana kalau malam ini kita keluar beli ice cream?.”Vanya yang menunduk langsung mengangkatkan kepalanya. “Ha beneran kak ariel ajakin aku beli ice cream?.”Ariel yang melihat perubahan expresi vanya pun lansgung terenyum. “Iya beneran. Yukk keburu malam nanti.”“Yaudah kak yuk cepat.” Kata vanya bersemangat.“Eitts tunggu ben
Dari pintu vanya berjalan menuju kesebelah kevin dan duduk bersimpuh disebelah kevin sambil menundukkan kepalanya. ‘Kevin pun langsung mengelus punggung vanya. Memberikan ketenangan dan kekuatan untuk vanya.Papanya juga keget mengetahui vanya masuk kedalam kamarnya.namun sebisa mungkin papanya hanya diam supaya mamanya tidak menetahui keberadaan anak perempuannya yang saat ini sudah kembali kerumah.“Mama” sapa vanya kepada mamanya saat mamanya sedang menghadap ketembok.Vanya pun memanggil mamanya lagi karena yang pertama tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.“Mama ini vanya ma.”Seketika mamanya langsung menghadap kearah vanya. “Vanya ini benar kamu nak. Mama tidak sedang mimpi kan?.” Tanya mamanya saat udah melihat kearah vanya dan membelai pipi vanya.“Ini beneran vanya mama. Maafin vanya ya ma udah buat mama sakit. Vanya janji setelah ini vanya akan menuruti apa yang mama in
Saat ini nata baru saja datang dari kantornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. baru saja nata membuka pintu utama nata dikagetkan dengan keberadaan maminya yang berdiri didepan pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.“Eh ada mami, malam mi.” Kata nata sambil mencium tangan maminya.Tanpa basa basi maminya langsnung mencecar pertanyaan bukan pertanyaan melainkan pernyataan terhadap nata. “Kamu besok gak usah ngantor ya. Mami mau ajak kamu membesuk mamanya vanya yang masih sakit. Sekalian katanya vanya juga sudah pulang kerumah.”“Nata besok ada meeting mami.”“Yaudah kalau gitu batalin aja sekarang meetingnya nata.” Jawab maminya dengan nada memohon.Nata yang tidak tega melihat maminya memohon dengannya pun lagsung menuruti keinginan maminya. “Yaudah terserah mami. Nata mau kekamar dulu mau istirahat, nata capek mami.”“Yaudah sana pergi.”