Hari ini adalah hari yang sangat sial menurut adinata. Karena tadi pagi bangunnya kesiangan dan saat dijalan ia diserempet sama gadis SMA hingga membuat mobil kesayangannya beset.
Brakk
“Woyy berhenti lo. Tanggung jawab woy.” Teriak adinata saat dirasa yang menyerempet itu langsung kabur begitu saja. Adinata langsung mengejarnya dan menggiringnya menuju kebahu jalan untuk berhenti. Saat dirasa gadis itu sudah berhenti adinata langsung turun dari mobilnya.
“Hey kamu itu gimana sih,kamu tadi liat kan kalau lampunya masih warna merah.” Kata ardinata sambil menunjuk nunjuk gadis itu.
“Maaf om saya buru buru. Ini kartu nama saya om silahkan saja nanti sore datang kerumah saya. Saya akan ganti semuanya. Maaf om saya buru buru.” Kata gadis itu sambil menhidupkan mesin motornya.
“Lha main kabur aja anak itu. Untung hari ini gue buru buru kalau gak buru buru pasti lo akan gue kejar sampai kemanapun lo melangkah.” Ardinta ngedumel sambil lihat kartunamanya. Selanjutnya ardinata pun langsung melanjutkan kembali perjalanannya yang sempat tertunda.
Saat sudah samapi di lobby kantornya ardinata langsung masuk kedalam lift yang dikhususkan untuk petinggi seperti ardinata yang menjabat sebagai CEO termuda yang ada di dunia.
Karena umurnya masih sangat muda yaitu baru umur 22 tahun ia sudah bisa mengendalikan perusahaan teerbesar nomer 2 didunia.
Ardinata selalu bersikap dingin dengan bawahannya. Karena kedinginannya dan juga ketampanannya banyak orang yang menyebutnya mr. Cool CEO ada juga yang menyebutnya My handsom CEO.
Namun saat ardian sedang marah semua yang ada didekatnya selalu terkena imbasnya. Julukan mr. Cool ceo sama my handsom ceo telah sirnah saat itu juga dan tergantikan oleh my devil ceo.
Saat sampai dilantai 30 tempat ruang kerjanya ardinata lansgung berjalan memasuki ruangannya. Namun saat membuka pintunya ardinata melihat perempuan yang dulu pernah singga dihatinya. Namun dulu perlu digaris bawahi dulu kalau sekarang tidak. Ardinata yang sekarang lebih baik membeli perempuan diluaran untuk menjadi one night stand nya.
“Sayang kenapa baru datang aku sudah menunggu disini dari tadi.” Katanya sambil berjalan dan bergelayut manja ditanggan ardinata.
“Ngapain kamu disini.” Kata ardinata dengan tatapan tajamnya dan juga suara dinginnya.
“Maaf pak tadi mbaknya sudah tidak saya perbolehkan masuk tapi mbaknya ngotot mau masuk.” Kata sekertarisnya yang saat ini sedang ketakutan didepan pintu.
“Hey lo masih nyolot ya. Terus kenapa kalau aku masuk kan ini ruangan pacar gue. lo yang seharusnya tau diri dan hormat sama gue. dasar bawahan aja sok lo. Sudah sana keluar lo jangan ganggu gue dan pacar gue.” serobot kanaya.
“Sudah ris kamu keluar aja gapapa. Dan tolong buati saya kopi hitam jangan manis manis ya.”
“Iya pak. Saya permisi dulu.” Pamitnya dan langsung menutup pintunya.
“Baby aku tuh kangen dichat gak dibuka di telefon gak pernah diangkat.”
Adinata yang mendengarnya pun sangat geram. Namun sebisa mungkin ia tahan karena jika ia menyakiti wanita sama aja menyakiti mamanya.
“Kamu cepat pergi dari sini sebelum aku panggilkan security.”
“Ih kok gitu sih sayang. Aku kangen banget tau.” Katanya sambil masih bergelayut manja di bahunya.
“Kamu keluar sekarang atau aku panggilin security.”
“Gak mau pokoknya aku akan temani kamu disini.”
“Kamu sadar gak sih dengan perbuatan kamu dulu. Kamu berselingkuh dengan hendra hingga mrnghancurkan pertemanan aku. Sudah sekarang kamu pergi dari sini sebelum aku panggilin security buat seret kamu keluar dari ruangan ini.”
“Kan aku sudah minta maaf sayang. Aku beneran khilaf sama kelakuan aku yang dulu. Aku mau kita balik lagi seperti yang dulu.”
“Gak aku gak mau. Cepat kamu keluar sekarang. Dan jangan pernah datang kesini lagi.”
“Sayang.”
“KELUAR KAMU DARI RUANGAN INI” teriaknya yang sudah benar benar geram dengan mantan kekasihnya itu.
Kanaya langsung pura pura menangis saat adinata meninggikan suaranya.
“Pasti lo gak bisa ngebiarin gue nangis adinata.” Batin kanaya.
“Kamu gak usah drama didepan aku. Sekarang kamu cepat keluar dari ruangan ini kanaya putri.” Katanya sambil membukakan pintu ruangannya.
“Tapi kan aku masih kangen sayang.” Katanya masih sambil sesenggukan.
“Pak tolong seret gadis ini keluar dari ruangan saya.” Kata adinata kepada security yang ada didepan pintu lift.
“Baik pak.” Setelah itu pun sacuritynya masuk kedalam ruangan adinata.
“Ayo keluar kamu cepat.”
Kanaya yang ditarik tarik sama security pun sebisa mungkin menarik tubuhnya kembali. “Lepaskan lepaskan aku”
“Sudah kamu jangan banyak omong cepat kamu keluar dari ruangan ini.”
“Aku bisa keluar sendiri lepaskan aku dasar satpam gak tau diri.” teriaknya sambil mencoba melepaskan dirinya.
“sayang tolong aku. Sayang maafin aku. Sayangg.” Katanya disela sela tangisannya.
Saat mereka sudah diluar ruangan adinata langsung masuk kedalam ruangannya dan langsung menutuppintunya kembali.
“Huh masih pagi udah ada yang bikin emosi aja. Sial banget hari ini.” Dumelan adinata yang saat ini sudah ada dikursi kebesarannya.
Tok tok tok
“Masuk.”
Pintupun terbuka dan menampilkan riska dengan secangkir kopi hitam ditangannya.
“Taruh situ aja.”
“Baik pak.” Sambil meletakkan secangkir kopi dimejanya.
“Jadwal saya apa aja hari ini.”
“Bapak nanti makan siang ada metting dengan pak kevin dari perusahaan properti. Dan nanti setelahnya jam 3 anda juga ada metting dengan salah satu investor dari jepang. Sudah itu aja.”
“Oke baiklah. Sekarang kirimkan berkas berkas yang harus saya pelajari untuk meeting nanti.”
“Baik pak akan segera saya kirimkan lewat email.”
Setelah itu sekertarisnya pun keluar. Dan adinata lansgung membuka komputer yang ada didepannya. Adinata sedang serius mengecek berkas berkas yang kemarin sempat tertunda ia bacanya.
Kringg kringg.
“Halo.”
“Selamat siang pak. Sekarang sudah waktunya anda berangkat menuju alamat yang sudah saya kirimkan di wattshap bapak.”
“Baik.” Katanya langsung memutuskan sambungan telefonnya.
Setelah itu adinata lansgung merapikan berkas berkas yang sempat ia buka dna lansgung keluar dari ruangannya menuju ke tempat meeting yang alamatnya sudah dikirimkan sekertarisnya tadi.
Pulang sekolah nanti vanya berniat untuk kekantor kakaknya. Vanya mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Saat ponselnya sudah ditangannya vanya lansgung membuka aplikasi wattshap nya. Vanya mencari kontak kakaknya.-raja ttega- “Kak”“Kak kevin sayang.”“Kakak ku yang sangat aku cintai.”“Kakakku yang sangat aku sayngi.”“Kakak ku yang kadang juga sangat menyebalkan.”Kevin yang saat ini sedang menandatangani beberapa berkas sebelum dirinya meeting pun lansgung mengambil ponsel yang berada dalam saku jas mahalnya. Kevin lansgung mmbuka aplikasi wattshapnya. Dan langsung membuka chat dari vanya adiknya.-bocil kesayangan- “Kak”“Kak kevin sayang.”“Kakak ku yang sangat aku cintai.”“Kakakku yang sangat aku sayngi.”“Kakak ku yang kadang juga sangat menyeba
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
Saat didalam mobil vanya memainkan ponselnya sesekali tersenyum melihat ponselnya. Kevin yang sedang fokus mengemudi pun sesekali tatapannya melihat kearah adiknya yang sering tersenyum saat melihat ponselnya.“Siapa kamu tadi dek?.” Tanya kevin sambil tetap fokus mengemudi.Vanya yang merasa ditanya kevin pun langsung melihat kearah kevin. “Kakak kelas.”Kevin yang tak puas dengan jawaban adiknya pun kembali bertanya. “Bukan pacar kamu?.”“Bukan kak. Vanya gak mau pacaran lagi. Vanya masih trauma sama yang kemarin.” Kata vanya sambil tatapannya ke ponselnya lagi.“Kamu harus belajar buka hati van.”“Gak mau vanya masih fokus sama sekolah dulu aja. Enak jomblo aja kesana kesini mah bebas gak ada tambahan yang melarang. Sudah cukup papa sama kakak aja udah pusing aku dengernya kalau kalian ngomel.”“Terserah kau lah van.”Setelah sampai dicafe te
“Vanya kenalkan saya akbar caesar, dan ini istri saya nesya caessar. Dan juga ini anak saya adinata ailen caesar.” Kata laki laki paruh baya tersebut namun masih terlihat sangat tampan dan juga gagah.Vanya langsung tersenyum kearah nesya. “Malam tante nesya.” Setelah itu vanya juga tersenyum kearah adinata. “Malam.”.Setelah itu vanya hanya duduk dan mendengarkan kedua orang tuanya sedang asik berbicara.“Gimana san kalau minggu depan langsung acara pernikahannya.” Vanya hanya diam karena vanya masih tak mengrti arah pembicaraan keluarganya dengan keluargacaessar.“Lebih cepat lebih baik.” Kata papa vanya dengan semangat.“Gimana dengan kamu nata, apakah kamu setuju?.” Tanya akbar kepada nata.“Terserah kalian toh percuma saja sekeras apapun aku ngelak juga acara konyol ini akan dilanjutkan.” Kata nata sambil memutar kepalanya jengah.“Kalau kam
Sudah hampir satu minggu vanya tidak pulang kerumahnya dan sudah satu minggu pula vanya menginap diapartemen punya ariel.“Kak ariel maafin vanya ya udah ngerepotin kakak.” Kata vanya saat ariel sedang mengunjungi appartemennya yang saat ini dihuni oleh vanya. Jangan tanyakan ariel tinggal dimana. Ya pastinya ariel pulang kerumah mamanya.“Iya gapapa van, santai aja kali.” Kata ariel dengan senyum.“Gara gara vanya disini kak ariel jadi pulang kerumah orang tua kakak.” Sambil menundukkan kepalanya.“Gapapa kali van. Gimana kalau malam ini kita keluar beli ice cream?.”Vanya yang menunduk langsung mengangkatkan kepalanya. “Ha beneran kak ariel ajakin aku beli ice cream?.”Ariel yang melihat perubahan expresi vanya pun lansgung terenyum. “Iya beneran. Yukk keburu malam nanti.”“Yaudah kak yuk cepat.” Kata vanya bersemangat.“Eitts tunggu ben
Dari pintu vanya berjalan menuju kesebelah kevin dan duduk bersimpuh disebelah kevin sambil menundukkan kepalanya. ‘Kevin pun langsung mengelus punggung vanya. Memberikan ketenangan dan kekuatan untuk vanya.Papanya juga keget mengetahui vanya masuk kedalam kamarnya.namun sebisa mungkin papanya hanya diam supaya mamanya tidak menetahui keberadaan anak perempuannya yang saat ini sudah kembali kerumah.“Mama” sapa vanya kepada mamanya saat mamanya sedang menghadap ketembok.Vanya pun memanggil mamanya lagi karena yang pertama tidak ada jawaban sama sekali dari mamanya.“Mama ini vanya ma.”Seketika mamanya langsung menghadap kearah vanya. “Vanya ini benar kamu nak. Mama tidak sedang mimpi kan?.” Tanya mamanya saat udah melihat kearah vanya dan membelai pipi vanya.“Ini beneran vanya mama. Maafin vanya ya ma udah buat mama sakit. Vanya janji setelah ini vanya akan menuruti apa yang mama in
Saat ini nata baru saja datang dari kantornya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. baru saja nata membuka pintu utama nata dikagetkan dengan keberadaan maminya yang berdiri didepan pintu dengan kedua tangan disilangkan didepan dada.“Eh ada mami, malam mi.” Kata nata sambil mencium tangan maminya.Tanpa basa basi maminya langsnung mencecar pertanyaan bukan pertanyaan melainkan pernyataan terhadap nata. “Kamu besok gak usah ngantor ya. Mami mau ajak kamu membesuk mamanya vanya yang masih sakit. Sekalian katanya vanya juga sudah pulang kerumah.”“Nata besok ada meeting mami.”“Yaudah kalau gitu batalin aja sekarang meetingnya nata.” Jawab maminya dengan nada memohon.Nata yang tidak tega melihat maminya memohon dengannya pun lagsung menuruti keinginan maminya. “Yaudah terserah mami. Nata mau kekamar dulu mau istirahat, nata capek mami.”“Yaudah sana pergi.”
Tak lama dari itu vanya keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sudah fress setelah tadi sedikit mengeluarkan air matanya.“Nama kamu siapa?.” Tanya vanya yang sudah duduk dikursi sebelah angel.“Namaku angel.” Jawab angel.“Oh kamu pacarnya kak nata ya. Maaf ya gara gara kemauan orang tua ku hubungan kalian jadi seperti ini.” Kata vanya sambil menundukkan kepalanya.Angel yang menyadari jika vanya saat ini sedang menangis pun langsnu mendekatinya dan mengelus punggung vanya.“Kenapa kakak menangis. Aku bukan pacarnya kak nata aku adik kandungnya kak nata yang kuliah digerman. Sudah kakak jangan bersedih ya.”Vanya langsung menghentikan tangisannya dan lansgnung menatap kearah angel.Angel yang merasa ditatap pun ahirnya tersenyum kearah vanya.“Maaf ya aku tadi menatap sinis kearah kakak. Karena aku baru saja bertemu dengan kakak. Karena aku akan selalu bersikap beg