Setelah sampai dikamarnya vanya berjalan menuju ketempat tidur yang ada diruangan tersebut. Vanya duduk disebelah nata yang masih bergulat dengan laptopnya. Vanya sedang memikirkan bagaimana caranya ia minta antar nata kesupermarket terdekat untuk membeli kebutuhan dapurnya. Dengan keberanian dirinya dan fikirannya sudah bulat ahirnya vanya pun berkata.
“Kak, kakak sibuk ya?.” Katanya sambil memainkan jari jarinya dan melihat kearah nata yang sibuk bergulat dengan laptopnya.
Nata yang merasa ditanya pun mendongakkan kepalanya melihat kearah vanya.
“Iya emang kenapa?.”
“Tadinya mau minta anterin kesupermarket untuk beli beberapa kebutuhan dapur. karena didapur gak ada bahan yang bisa dimasak kecuali mie instan.” Kata vanya smabil bibirya manyun.
“Gak usah masak kita beli makan aja.”
“Ih gak mau kakak mah boros sekali jadi orang.”
“Uang kakak banyak. kamu makan sehari sep
Saat ini vanya sedang berada di sebuah studio musik bersama dengan fida sahabatnya. Setelah kemarin plang dari swalayan malamnya nata pergi dan membiarkan vanya dirumah sendirian. Padahal nata sudah diberitau oleh kevin kakaknya vanya jika vanya takut jika ditinggal dirumah sendirian. Namun nata tak mendengarnya.Flashback on Setelah vanya mandi sore vanya berjalan menuju kebalkon kamarnya dengan membawa secangkir capuchino panas untuk menemani dirinya santai dibalkon. Vanya sedang melamun sendirian disana. Tiba tiba nata keluar dari kamatr dan menuju kebalkon sudah rapi namun menggunakan baju santai dan juga celana jeans hitam. “Van aku keluar bentar ya!.” Vanya yang sedang melamun pun terlonjak kaget dan langsung melihat kearah nata sambil menganggukkan kepalanya. “Iya hati hati. Jangan malam malam pulangnya. Aku takut dirumah sendiri.”“Iya. Yaudah aku bera
Sudah enam bulan lamanya vanya tinggal berdua dengan nata dirumah mereka sendiri. Namun selama itu pula nata makin hari makin aneh tingkahnya. Dia seperti menjauhi vanya dan juga dengan tak sadar sifatnya mulai berubah semakin kasar.Pernah suatu hari vanya baru pulang dari sekolah nata sudah berada dirumah bersama dengan lita perempuan yang sudah mengubah nata. Vanya dimarahin dan juga beberapa kali ia dipukul didepan lita tanpa alasan yang jelas.Flashback on. Vanya baru saja sampai dirumah pukul 14.00. vanya diantar oleh fida sahabatnya karena memang rumahnya searah dengan fida dan tak seberapa jauh. Vanya langsung masuk kedalam rumah. Baru saja ia memasuki ruang tamu vanya melihat nata berciuman dengan lita. Ahirnya vanya menutup pintu dengan keras hingga membuat kedua manusia yang ada disana terlonjak kaget. Nata pun lansgung melihat vanya dengan tajam dan berjalan kearah vanya. sesampainya didekat vanya nata lansgung menampar
Sesampainya disebuah cafe yang dan ariel berjalan mencari meja kosong. Setelah menemukan meja kosong vanya dan ariel duduk saling berhadapan. Lamu mereka berdua memesan makanan. Sambil nunggu makanan datang vanya dan ariel berbincang sambil tertawa. Namun tatapan vanya tiba tiba melihat perempuan yang sangat familiar sedang makan bersama dengan laki laki sambil suap suapan.Dengan segera vanya membuka ponselnya dan memfotonya. Ariel pun segerah menoleh kearah tatapan vanya. Setelah mengetahui bahwa anya sedang memfoto pacar suaminya yang sedang berduaan dengan laki laki lain pun lansgung tersenyum samar.Jadi sejak dari vanya dibantu oleh ariel waktu ia kabur dari rumahnya hingga sekarang hubungannya dengan ariel pun baik. Bahkan ariel dan vanya sudah adik kakakan. Ariel berjanji kepada dirinya sendiri untuk melindungi dan membahagiakan vanya. karena ariel tau masalah vanya denngan suaminya. karena vanya sendiri yang menceritakannya.Setelah mengambil beberapa f
Dikamar vanya menangis sejadi jadinya setelah tadi adegan didapur setelah ia makan malam. Vanya saat ini sedang menangis dipojok sebelah tempat tidurnya.“Kenapa tuhan gak adil banget sih.”“Kenapan takdirku seperti ini.”“Kenapa apa salah aku.”“Aku ingin hidupku seperti teman teman yang lain. Tak banyak fikiran kejadian yang membuat diriku tertekan dengan sebuah setatus.”“AAAAAAAAAAAA” teriak vanya kencang sambil menjambak rambutnya dengan deraian air mata yang masih setia membasahi pipinya.Vanya terus menangis hingga ia tertidur sambil meringkuk dipojokan tempat tidurnya hingga sinar matahari yang masuk menembus kaca melalui cela cela horden yang ada disebelah tempat tidurnya.Vanya membuka matanya dan merasa tubuhnya saat ini seperti tertimpa batu yang amat besar. Tubuhnya seperti tak berdaya hingga berdiripun tak kuat rasanya. Dengan perlahan vanya memaksakan menggerak
Setelah memeriksa vanya andre langsung berjalan keluar dari kamar dan diikuti oleh nata dibelakangnya. Sesampainya diruang tengah andre berjalan dan menuliskan resep untuk menebus obat.“Siapa kamu?.”Nata yang sedang melihat andre sambil melamun pun langsung tersadar.“Yang tadi?.”“Iya lah yang tadi. Tumben aja lo bawa perempuan kerumah ini.”“Istri gue.”“Haaa.” Andre terkejut mendengar jawaban nata. “Yang bener lo kalau berbicara.”“Iya istri gue. gue dijodohkan setahun lalu sama dia.”“Tapi kok gue sering lihat lo maasih sering jalan sama lita.”Nata yang mulai tau arah pembicaraannya pun langsung mengubah topiknya.“Sudah cepat sini resepnya biar dia cepat sembuh.”Andre yang menyadari nata mengalihkan topik pun tersenyum singkat.“Cantik istri lo. Dari pada lo sia siain kasih gue a
Malam perpisahan kakak kelas pun ahirnya dilaksanakan. Vanya dan team band nya telah mempersiapkan penampilan dengan matang. Band vanya diberi nama skaustik band. Anggotanya terdiri dari vanya sebagai vokalis, ariel sebagai gitaris, angga sebagai basis, pras sebagai pianis, dan dinatta sebagai drumer, dan juga fida sebagai managernya. Jadi jika ada yang mau mengundang langsung berhubungan dengan fida. Semua jadwal yang menghandel adalah fida.Vanya dan yang lain sudah berada di bestage untuk menunggu urutan mereka perform.“Van kamu sudah siap?.” Tanya fida yang duduk disebelahnya sambil makan camilan yang disediaka oleh panitia.“Sudah dong kan aku selalu ready.” Jawab vanya sambil mengangkat kedua ibu jarinya.Fida yang mendengar jawaban vanya pun langsung tersenyum. Lalu fida memalinhkan mukanya kearah teman bandnya yanglain.“Kalian semua sudah siap?.”“Ready dong.” Jawab mereka kompak.
Setelah acara perpisahan disekolah tadi nata langsung pulang. Ia menunggu vanya dirumah hingga pukul 24.30 vanya belum juga sampai dirumah. Acara selesai pukul 23.00 entah kemana dia. Nata telfon tidak dijawab kirim pesan pun tak ada satupun yang dibalas, jangankan dibalas dibuka pun tidak sama sekali. Ahirnya nata nata berjalan menuju keteras rumahnya. Nata berniat menunggunya didana sambil memainkan ponselnya dan membuka beberapa email yang masuk dikirimkan oleh sekertarisnya.Dalam hati nata yang paling dalam sebenarnya nata masih sangat mencintai lita. Namun ia juga nyaman dengan vanya. betapa brengseknya nata saat ini yang telah memainkan dua hati seorang wanita. Nata setiap hari dibuat bimbang oleh yang namanya rasa. Namun nata saat ini masih merasa kecewa dan juga muak saat ia melihat ternyata lita telah membaohonginya dan main belakang dengan laki laki yang dulu telah membawa lita pergi entah kemana.Tiba tiba deruman suara mobil terdengar di indra pendengarann
Setelah melihat vanya masuk kedalam rumah nata segera ikut masuk kedalam rumah dan tak lupa ia mengunci pintu utamanya sebelum ia menuju kelantai dua ia terlebih dahulu berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Setelah itu segeralah ia beranjak menuju lantai dua. namun saat ini tujuannya adalah kekamar vanya. Nata mencoba membuka pintu kamar vanya namun naas pintu tersebut terkunci dari dalam.Ia pun segera mengetuk pintu vanya dari luar.Tok tok tok “Van.” Suara nata agak keras. Karena pintu tersebut tidak ada tanda tanda dibuka dari dalam nata mencoba mengetuk kembali pintu yang ada didepannya dengan agak keras.Tok tok tok Pintu tersebut belum juga terbuka. Nata mengetukknya kembali dengan kerasTok tok tok “VANYA KAMILA CAESSARcepat buka pintunya sebelum aku dorong dari luar.” Suara nata dengan lantang.Vanya yang dari tadi sengaja tidak membuka pintunya pun ahirnya i