Share

MY ENEMY

Author: Nellamuni
last update Last Updated: 2021-08-11 17:01:51

"Calon suami siapa?" Tanya Raline yang menurunkan intonasi suaranya..

"Tristan adalah calon suamimu sekarang, Sweety"ucap ayah

Raline bingung dengan apa yang ayahnya ucapkan sekarang. "Maksud ayah?" Tanya nya sedikit menahan emosi. "Bukan kah kamu menyukai Tristan?" Tanya Ayah. 

Raline tambah tidak mengerti dengan apa yang ayahnya ucapkan. "Aku menyukainya? itu sudah 7 tahun lalu?" gumam Raline dalam hati.

"Ayah salah paham" ucap Raline menolak 

"Tristan bicara!!!" Raline menaikan intonasinya menyuruh Tristan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Tristan tampak tidak menolak apa yang dikatakan oleh Pimpinanya sehingga ia tidak membantah sama sekali.

"Tristan menyukai mu Sweety dan kamu juga menyukainya" Tegas ayah.

Perbincangan di meja makan tampak sedikit ngawur pikir Raline,walaupun ia pernah menyukai Tristan dulu tetapi dia sudah tidak menginginkan Tristan lagi ditambah dengan Sikap Tristan yang membuat Raline menaruh curiga. 

Perdebatan di meja makan terpaksa Raline sudahi,mengingat Riwayat sakit jantung sang ayah.

Raline yang awalnya hanya ingin makan malam dengan tenang membuatnya meluapkan emosi dengan kesimpulan sang ayah yang tidak masuk akal. "Tristan menyukai aku?sejak kapan.. ahh dia pasti menyukai harta ku" gumam Raline dalam hati.

"Ini juga dimakan Sweety" ucap ayah yang memberikan sepotong ayam goreng pada Raline. "Raline tidak lapar yah.

Raline ke kamar dulu mau ambil barang yang tertinggal kemarin" ucapnya yang segera menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Raline terus saja menggerutu di dalam kamarnya, tidak lama ada yang mengetuk.

"Kenapa kesini ?" ucap Raline ketus. Tristan sudah ada di depan pintu kamarnya. Raline terlihat mengatur emosinya yang sedari tadi tertahan ditambah dengan Tristan yang tiba-tiba datang ke kamarnya.

"Boleh masuk" tanya Tristan.

"Buat apa?' tanya Raline ketus.

Tristan masuk tanpa permisi,"Masuk sembarangan tidak punya sopan santun. Ingat ya saya atasan anda"ucap Raline dengan meninggikan suaranya.

"Itu kalau di kantor, kalau disini saya calon suami anda" ucap Tristan tegas.

"SINTING" celetuk Raline.

Sembari tertawa Tristan terus memperhatikan Raut wajah Raline yang cemberut. "Nanti cantiknya hilang kalau cemberut terus" ucap Tristan dengan sedikit bercanda.

"Tristan,tolong jangan masukkan kisah percintaan anda kedalam kehidupan saya, saya ingin hidup tenang. kalau anda ingin merebut kanaya dari ayah ngomong sama ayah bukan pada saya" Raline berbicara anggun dan terdengar sinis.

Raut Tristan menatap Dingin Raline..

"Saya ingin balas dendam melaui anda" Jawabnya yang terdengar dingin.

Tiba-tiba tristan tertawa lepas. "Ada apa? kenapa tiba-tiba tertawa" tanya Raline cemas.

"Aku cuma bercanda" jawab Tristan sambil tersenyum.

"Klise sekali,kamu mau berapa?" tanya Raline.

"Maksudnya?" tanya Tristan."pasti ini tentang harta kan?" tanya Raline.

Helaan nafas Tristan  terdengar berat, "Ehmm, terserah apa yang kamu pikirkan" ucapnya, sambil menarik tangan Raline.

"Mau apa?" celetuk Raline dan melepaskan genggaman Tristan di tangannya.

"Pulang" jawab Tristan.

"Aku punya Rumah sendiri dan mobil sendiri" ucapnya ketus seraya meninggalkan Tristan di kamarnya.

Raline menuruni anak tangga dan menuju ke lantai bawah, dia sudah tidak ingin berlama-lama di antara orang-orang yang membuatnya marah.

"Raline pulang dulu yah" ucap Raline melengos langsung menuju ke depan pintu.

Raline tidak menemukan keberadaan Pak Anton dan Anita yang dia suruh menunggunya di depan.

"Halo pak dimana?" tanya Raline di telpon.

"Bapak bilang saya dan nita pulang saja non" jawab Pak Anton.

Helaan nafas berat terdengar dari Raline. tidak lama kemudian sedan hitam berhenti di pintu masuk. Tristan turun dan mengajak Raline pulang bersama.

"Tidak perlu, aku panggil taksi online saja" celetuknya.

Tristan memaksa Raline untuk masuk ke dalam mobilnya. Lagi helaan nafas Raline terdengar, dia tidak ingin beradu urat lagi dengan lelaki yang ada disampingnya ini.

Mobil pun melaju meninggalkan Rumah besar nan megah ini..

Raline yang cukup lelah tertidur di dalam mobil yang sedang dikendarai oleh Tristan.

*

Tampak wajahnya Yang terlihat lelah sedang memejamkan mata karena kerumitan yang terjadi hari ini. Tristan hanya menatap Wajah gadis yang dulu  adalah gadis tercantik di sekolahnya ini, sesaat setelah sampai di basement apartemen mereka. Raline tampak pulas, Tristan tidak ingin mengganggu tidur Raline karena wanita ini cukup emosional tadi.

Mata nya yang terpejam perlahan terbuka dan melihat Tristan juga memejamkan mata di kursi kemudi. sesaat Raline mengingat masa lalu mereka berdua, tetapi karena dia marah hari ini, dia segera turun dari mobil dan meninggalkan Tristan sendiri.

*

Sesaat  setelah masuk ke dalam Apartemen..

"Sudah di Apartemen?" tanya nomor tidak dikenal.

"Tristan Handoko" pesan kembali masuk. Raline yang melihat pesan itu langsung melemparkan handphonenya ke atas kasur.

Raline memilih beberapa novel yang akan ia baca di ruang kerjanya,setelah ia mandi dan mengganti pakaiannya. pesan yang masuk dari Tristan tidak ia gubris sama sekali,Rasa suka Raline tertutupi dengan kebencian sekarang.

*

*

Suara bell berbunyi..

Raline segera membuka pintu,yang biasanya di jam seperti ini Pak anton sudah datang dan menemaninya sarapan. Dengan masih mengenakan celemek, Raline membuka pintu yang ternyata sudah ada Tristan di depannya. 

"Kenapa kesini?" Tanya Raline ketus

"Jemput dan sarapan" jawab Tristan sembari tersenyum. dan lagi-lagi Tristan masuk tanpa permisi.

Ponsel diatas  meja ruang tamu ia ambil."Halo pak,kenapa belum datang?" Raline menelpon pak anton.

Raline menghela nafas sekali lagi saat mengetahui bahwa ayahnya memberikan perintah agar Tristan yang menjemput dan mengantar pulang Raline mulai sekarang.

Raline Yang tadi nya sedang masak, langsung melepaskan celemeknya dan masuk ke kamar. tidak lama,dia keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Diambilnya kunci mobil di atas Nakas Ruang tamu, untuk mengemudikan mobilnya sudah yang terparkir di basement.

Raline sudah lama tidak mengendarai mobil, karena tiga tahun lalu ia mengalami kecelakaan dan kakinya cedera sehingga harus memakai kursi roda selama 6 bulan lamanya. 

Tanpa menghiraukan Tristan, ia segera keluar dengan terburu-buru dan menuju basement.

Mobil putih nya yang dulu terparkir di garasi rumah, sudah dipindahkan ke basement apartemen atas perintahnya.

Helaan nafas Raline terdengar sebelum ia  melajukan kendaraan pribadinya ini. Raline yang sempat trauma untuk mengendarai mobil, dengan terpaksa kembali menyetir mobil putihnya ini. Tristan yang melarang Raline mengendarai mobil tidak digubrisnya sama sekali.

Dengan perlahan,Raline melajukan mobilnya di jalan raya. Walaupun Rasa trauma dalam hati nya masih ada, tetapi rasa gengsi nya lebih tinggi jika harus berangkat ke Kantor bersama dengan Tristan.

*

Raline dengan Serius memperhatikan lalu lintas yang cukup padat pagi ini, Sedangkan Tristan teruss mengikutinya dari belakang.

Saat ia tengah fokus dengan setirnya, suara Ponsel nya berbunyi dari "MY ENEMY"....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Elin land
pertama bacanya rasanya seru, makin kesini iiih mulai aneh.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • MY Enemy MY Husband   Thanks for my Readers

    Hi, Terimakasih untuk para pembaca My Enemy My Husband,yang sudah mengikuti kisah cinta manis antara Raline dan juga Tristan. Terimakasih juga atas Support nya dengan memberikan bintang dan juga memberikan Review yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan novel pertama saya di GoodNovel.Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi dan membuat kalian menghargai akan keberadaan orang-orang terkasih yang selalu berada bersama kalian, selalu mencintai, dan memberikan yang terbaik untuk kalian.Jangan lupa katakan cinta untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman kalian.Jika ada pertanyaan, atau hal lain, kalian bisa kirim melalui komentar.Stay terus untuk menunggu novel kedua saya di GoodNovel ^_^Thank you so much,...Nellamuni

  • MY Enemy MY Husband   (ENDING) TERIMAKASIH SUDAH HADIR DALAM HIDUPKU

    Ballroom Hotel, Pukul 11.00.Baru saja prosesi ijab qabul dilaksanakan, Lala dan juga suami nya Roy tengah mengambil gambar dengan buku nikah yang ada di tangan mereka. Mereka saling merangkul dan memeluk dengan mesra hingga membuat Raline terus tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu akhirnya di persatukan dalam ikatan pernikahan.Tristan yang berada disamping sang istri,terus menemani dan menggenggam tangan Raline, yang sudah sibuk sejak tadi pagi hingga menjelang siang ini mengurusi setiap persiapan,karena ia tidak mau pernikahan sahabatnya terjadi satu saja kesalahan."Sayang,duduk dulu" Ucap Tristan yang terus menemani Raline berdiri.Mereka lalu duduk di kursi tamu, Tristan dengan cepat berjongkok dan melepaskan sepatu Raline dengan tinggi 3 cm ini."Sudah aku katakan, jangan pakai High heels. lihat kaki kamu jadi bengkak" Gerutu Tristan."Cuma 3 cm sayang" Jawab Raline"Ya tapi kamu yang susah" Gerutu Tristan sembari mem

  • MY Enemy MY Husband   CIUMAN PERTAMA

    Di dalam kamar Apartemen, Pukul 20.30.Raline yang sedang bersender di kasur, sedang memegangi ponselnya. Ia sedang merekam video saat Tristan yang tengah memijat telapak kaki nya.“Tristan Handoko, menurut anda siapa wanita paling cantik di dunia?” Tanya Raline dengan terus memegangi ponsel merah nya ini.Tristan terkekeh, ia ambil minyak zaitun di dalam botol yang terletak diatas nakas lalu ia tuangkan di tangannya. Kemudian ia pijatkan dengan lembut di telapak kaki sang istri.“Ehmm,nama nya Raline Putri Darmawan” Jawab Tristan.Raline mencicit senang, ia lalu mendekatkan ponselnya ke wajah sang suami, lalu ia perlihatkan Tristan yang tampak menggemaskan dengan piyama pasangan yang ia beli tadi sore bersama dengan Lala.Raline lalu membalik ponselnya,lalu ia rekam dirinya sendiri.“Ini dia Raline Putri Darmawan” Ucapnya sembari tersenyum malu.Ia rekam kembali suaminya yang sedang memijat

  • MY Enemy MY Husband   REENE

    Di dalam Butik Gaun Pengantin,Pukul 13.30. Raline sudah tampak bosan duduk di sofa hitam,tepat di depan ruang ganti calon mempelai perempuan. Ia tidak henti nya menguap, menunggu Lala yang sejak tadi terlalu banyak protes mengenai gaun nya yang kekecilan. Tidak berapa lama,Lala keluar kembali dengan gaun putih yang sudah diperbaiki. Gaun putih berlengan panjang, dengan Garis leher yang memperlihatkan pundak nya. Sahabatnya itu yang sudah cantik, Semakin mempesona dengan gaun pernikahan dengan bahan terbaik yang ditaburi batu swarovski yang sudah di rancang sejak dari empat bulan lalu ini. Dengan mengacungkan ponsel nya,Raline memeperlihatkan Kecantikan Lala melalui panggilan video ini untuk Roy yang sekarang sedang berada di Amerika. Calon suami Lala itu, sedang melakukan perjalanan bisnis sekaligus akan menjemput Nenek nya untuk menghadiri pesta pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi. "Cantik sekali,pengantin ku" Gumam Roy.

  • MY Enemy MY Husband   JANGAN BERANI MENYENTUH WANITA KU

    "Raline aku akan membunuh mu !!"Pekik Kanaya.Nafas Raline terasa sesak, hampir saja wanita itu mencengkeram lehernya. Beruntung sang suami, bersama dengan Pengawal pribadi mereka terus menjaganya.Teriakan Kanaya tidak terkendali, entah apa yang membuat ia berpikir kalau semua ini adalah salah Raline. Hingga kedua petugas polisi wanita itu,harus mengamankan Kanaya kembali ke dalam mobil."Kamu tidak apa-apa,sayang?"Tanya Tristan.Raline mengangguk,ia hanya terkejut dengan serangan mendadak dari Kanaya.Tidak lama kemudian Tante Debby dan Om Reinald keluar dari rumah ini. Tante Debby langsung memeluk Raline,sedangkan Om Reinald mendekati Tristan untuk mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Tristan menjelaskan semuanya kepada Paman dan Tante nya ini, lalu ia meminta tolong agar Raline segera di bawah ke rumah lama mereka yang tepat berada di sebelah. karena Tristan akan mengurusi Kanaya terlebih dahulu.***Di dalam Rumah Kanaya..

  • MY Enemy MY Husband   AKU AKAN MEMBUNUHMU !!

    Lala baru saja masuk ke ruang kerja Presiden perusahaan ini, Raline Putri Darmawan. Ia dengan senyuman khas nya mengajak Sahabat tercinta nya ini untuk segera memeriksakan kandungan nya siang hari ini.Raline yang masih memeriksa beberapa dokumen, langsung menghentikan pekerjaannya.Ia melangkahkan kaki untuk mengambil Blazer panjangnya yang tergantung di pengait pakaian yang ada di ruangan ini, lalu ia kenakan ditubuhnya."Ayo" Ucap Lala,langsung merangkul tangan sahabatnya ini.Mereka berjalan menyusuri lantai 30 ini hingga berpapasan dengan Tristan yang sepertinya baru saja akan menuju ke ruang kerja Raline. Untuk kali ini Tristan akan lebih keras kepala, ia akan ikut untuk memeriksakan kandungan istrinya."La,biar aku saja" Ucap Tristan, lalu ia gantikan Lala menggenggam tangan Istrinya.Raline menatap Lala dengan tajam, dengan bahasa rahasia yang hanya diketahui oleh kedua sahabat ini mengisyaratkan bahwa Raline akan memarahinya nanti.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status