Share

I HATE YOU

Author: Nellamuni
last update Last Updated: 2021-08-14 15:58:28

Raline tampak melihat lekat-lekat kepada dua orang yang duduk di depan kelas yang ada di seberang kelasnya. kedua orang tersebut adalah Kanaya dan Tristan. Mereka tampak sedang menikmati bekal dari kotak makan siang berwarna merah muda itu.

"Sepertinya itu buatan kanaya" gumam Raline yang sedang duduk sendiri dan melihat dari luar jendela keakraban mereka berdua.

Di lihatnya, Sesekali Kanaya menyuapi Tristan Sandwich yang ada di kotak makan siang itu.

*********************

Dalam perjalanan menuju Kantor..

Raline yang sedang fokus menyetir mobil terganggu dengan suara ponselnya, yang ternyata dari My enemy yang tidak lain adalah Tristan.

"Jangan ganggu aku sedang sibuk menyetir" jawab Raline ketus,setelah menerima panggilan dari Tristan.

"Setelah ini belok kiri" ucap Tristan yang membimbing Raline yang sebelumnya sudah salah jalan. Mau tidak mau Raline mendengarkan perkataan Tristan melalui sambungan telpon yang sudah ia loudspeaker. 

*

Waktu perjalanan yang mereka butuhkan untuk sampai di kantor lebih dari satu jam.

Raline tampak menghela nafas sesaat setelah berhasil memarkir mobil putihnya di Parkiran khusus Direktur Utama. Tristan yang juga baru memarkir mobilnya, menghampiri Raline yang terlihat tidak baik-baik saja karena terlalu tegang.

"Keras kepala" ucap Tristan sembari mengelus Rambut Raline.

"Sembarangan main pegang-pegang" bentak Raline,lalu menepis tangan Tristan.

"Ingat ini kantor,saya atasan anda !" ucapnya ketus. 

Langkah kaki Raline terlihat angkuh, segera menuju ke dalam kantor. Ia ingin cepat-cepat menghindar dari Tristan yang membuatnya jengkel terus menerus. 

Cukup banyak alasan kenapa Raline membenci seorang tristan, disamping Tristan pernah  menolak cintanya dan juga membuang surat cinta yang sudah ia simpan selama dua tahun.

Alasan sebenarnya adalah karena  Raline yang menaruh curiga kepada Tristan dan kanaya yang tampak baik-baik saja saat bertemu kemarin, padahal Raline mengetahui bahwa Tristan sangat menyukai kanaya sewaktu sekolah. Raline menduga bahwa Tristan dan kanaya hanya menginginkan Harta nya.

Pak Anton dan Nita tampak sudah berada di depan pintu masuk. mereka menunggu atasannya tersebut, tetapi karena sudah merasa kecewa dengan Pak Anton, Raline hanya melewatkan Pak Anton dan Nita yang sudah menunggunya.

Langkah kaki Nita dan Pak Anton mengikuti Raline yang tampak terburu-buru menuju Lift.

"Bu, ini jadwal Hari ini. nanti siang ada rapat dengan investor bersama dengan GM" ucap Anita  sembari berjalan menuju lift.

"Ya sudah siapkan semua dokumennya" ucap Raline yang masih tampak dingin.

Sesaat  setelah di dalam lift..

"Pak Anton,mulai besok jemput saya kembali" ucap Raline tegas. 

"Tapi non?" celetuk pak anton.

"Tidak ada tapi" ucap Raline yang tampak menahan emosinya.

*

Di luar ruangan Direktur utama...

"Ibu ada?" tanya Tristan kepada Anita yang sedang duduk di meja nya.

"Iya ada pak" jawab Nita

Raline yang terlihat sibuk dengan dokumennya terganggu dengan suara ketukkan dari luar.

"Masuk" ucapnya.

Tristan yang sudah masuk  ke ruangan Raline mengajaknya untuk menghadiri Rapat yang sudah terjadwal hari ini dengan Investor yang  akan mengucurkan dana untuk proyek terbaru Perusahaan mereka.

Walaupun, Raline masih enggan melihat Tristan dia tidak bisa mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan. Karena kepentingan perusahaan lebih penting daripada rasa benci nya  terhadap Tristan.

Raline menutup dokumen yang sudah ia tandatangani,dan bangkit dari duduknya untuk menghadiri rapat yang akan dilaksanakan 30 menit lagi.

Raline yang baru keluar ruangan memanggil Pak Anton yang sudah berdiri menyambut Raline yang akan pergi bersama Tristan.

"Pak Anton mobil sudah siap?" tanya Raline sesaat keluar dari ruangannya. 

"Kata pak Tristan pakai Mobilnya saja non" jawab Pak Anton.

"Pakai mobil saya saja, cepat siapkan " ucap Raline tegas

Tristan yang ada disamping Raline, tampak menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar perintah Raline yang tidak boleh dibantah oleh Pak Anton.

*

Raline yang duduk sendiri di kursi penumpang, melarang Tristan untuk duduk disampingnya. Dengan terpaksa Tristan duduk disamping Pak Anton yang sedang mengemudikan mobil.

"Pak Tristan tolong periksa kembali dokumennya" Ucap Raline yang sedang sibuk memeriksa beberapa dokumen dan memberikannya kepada Tristan.

Raline yang terkenal professional sangat berhati-hati dengan apa yang ia lakukan, tidak terkecuali dengan dokumen yang akan di presentasikan kepada para investor hari ini,dia tidak ingin memeriksa nya sendiri.

Tidak berapa lama mereka tiba di tempat pertemuan..

Gedung Tinggi tempat Diadakannya Rapat..

Penampilan elegan Raline saat melangkahkan kakinya, menegaskan bahwa dirinya lah pemilik perusahaan elektronik terbesar di asia. Perhatian terlihat dari beberapa orang di perusahaan investasi ini kembali menegaskan bahwa dia adalah wanita yang mendominasi.

Para investor menyambut Raline dan juga Tristan dengan ramah. Tristan sebagai Manager umum mempresentasikan Proposal Proyek yang sudah di targetkan semester depan dengan sangat baik.

*

Setelah satu jam, rapat pertemuan dengan Perusahaan ini selesai dengan nota kesepakatan antar dua belah pihak.

"Baiklah semoga kerjasama ini berjalan dengan lancar" Ucap Raline setelah Rapat ini usai.

Mereka lalu berpamitan untuk kembali..

Di dalam mobil..

"Non, kata bapak hari ini makan malam dirumah bersama Pak Tristan" ucap Pak Anton. Raline menghela Nafas sekali lagi, terpaksa ia menuruti perintah sang ayah.

*

Ayah yang tadinya berada di ruang kerja, langsung keluar menyambut Raline dan Tristan yang baru datang. Pelukan hangat sang ayah tampak erat merangkul Raline dan juga Tristan. Tatapan tajam Raline mengarah Ke Tristan yang juga menatap nya yang sekarang ada dipelukkan ayah.

"Ayo makan" Ucap Kanaya yang tampak Ramah. Raline hanya membalas dengan wajah masam nya.

Sedangkan Tristan membalas ajakan Kanaya Dengan Ramah. Tatapan dingin Raline tertuju Ke arah Tristan Yang sedang tersenyum simpul kepada Kanaya.

"Ck..Dasar Pembohong" Gerutu Raline yang melihat mantan sepasang kekasih ini saling bertatapan.

Walaupun Raline mengetahui kisah Kanaya dan Tristan dia tidak ingin Ayah sampai tahu, dia takut Penyakit Jantung sang ayah kambuh kembali. 

Darmawan sendiri harus istirahat Total di Amerika setelah melakukan operasi Transplantasi jantung pada tubuhnya. Setelah itu dia menyerahkan beberapa tanggung jawab pada anak tunggal nya ini.

"Sweety, Makan" Ucap Ayah sembari memberikan lauk yang tersaji diatas meja.

Tristan yang berada di samping Raline juga memberikan Sepotong paha Ayam untuk Raline makan. "Aku tidak rakus"Bisik Raline Kepada Tristan.

Senyum simpul Tristan terlihat sesaat mendengar Perkataan dari Raline. Sedangkan Kanaya sedang sibuk menyajikan beberapa Lauk yang masih ada di dapur.

"Duduklah, sayang" Ucap Darmawan kepada istrinya itu.

Raline harus menahan dalam-dalam emosi nya melihat suasana yang membuat nya tidak tahan untuk berlama-lama ada di meja makan ini.

*

Malam ini Ayah meminta Raline dan Tristan untuk menginap di rumah. Raline yang sebenarnya enggan untuk menginap terpaksa menuruti permintaan sang ayah.

Kamar tidur bernuansa putih ini, Sudah beberapa hari lalu tidak ada penghuninya, tetapi selalu dibersihkan oleh para pelayan setiap hari. Tristan yang juga menginap dirumah, tidur di kamar Tamu di samping kamar milik Raline.

"Bu, tolong bawakan saya cappucino" ucapnya sembari duduk di ranjang besarnya ini.

Pekerjaan yang masih belum selesai, Raline selesai kan di dalam kamarnya. Beberapa panggilan telepon masuk dari beberapa staff yang terlibat dalam Proyek ini.

Kebetulan GM ada disebelah kamarnya,jadi dia tidak perlu repot-repot untuk menghubungi Tristan. 

Dengan memakai Gaun tidur putih berbahan sutra miliknya, Raline melangkah kan kakinya untuk menemui Tristan yang ada  di kamar sebelah.

Tok..tok..

Beberapa kali Raline mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban apa-apa dari dalam. Langkah kaki Raline terdengar pelan mencari Tristan di beberapa sudut Ruangan, tapi tidak kunjung ia temui.

"Dimana dia?" Gumam Raline

Ada satu tempat yang Belum ia lihat,Taman bunga di belakang. Pintu besar menuju  taman bunga terbuka, langkah kaki Raline perlahan menyusuri taman dengan luas lebih dari 500 meter ini.

Tatapan mata nya menajam setelah ia melihat Kanaya dan Tristan sedang tertawa  bahagia saling bertatapan dan mengobrol ditengah kebun ini yang akan terlihat Romantis  untuk sepasang kekasih.

"I HATE YOU" Gumam Raline Yang sedang menatap Dingin mereka berdua.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
videoin dong... pasti akan verguna suatu saat.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • MY Enemy MY Husband   Thanks for my Readers

    Hi, Terimakasih untuk para pembaca My Enemy My Husband,yang sudah mengikuti kisah cinta manis antara Raline dan juga Tristan. Terimakasih juga atas Support nya dengan memberikan bintang dan juga memberikan Review yang membuat saya semakin bersemangat untuk menyelesaikan novel pertama saya di GoodNovel.Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi dan membuat kalian menghargai akan keberadaan orang-orang terkasih yang selalu berada bersama kalian, selalu mencintai, dan memberikan yang terbaik untuk kalian.Jangan lupa katakan cinta untuk keluarga, pasangan, dan teman-teman kalian.Jika ada pertanyaan, atau hal lain, kalian bisa kirim melalui komentar.Stay terus untuk menunggu novel kedua saya di GoodNovel ^_^Thank you so much,...Nellamuni

  • MY Enemy MY Husband   (ENDING) TERIMAKASIH SUDAH HADIR DALAM HIDUPKU

    Ballroom Hotel, Pukul 11.00.Baru saja prosesi ijab qabul dilaksanakan, Lala dan juga suami nya Roy tengah mengambil gambar dengan buku nikah yang ada di tangan mereka. Mereka saling merangkul dan memeluk dengan mesra hingga membuat Raline terus tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu akhirnya di persatukan dalam ikatan pernikahan.Tristan yang berada disamping sang istri,terus menemani dan menggenggam tangan Raline, yang sudah sibuk sejak tadi pagi hingga menjelang siang ini mengurusi setiap persiapan,karena ia tidak mau pernikahan sahabatnya terjadi satu saja kesalahan."Sayang,duduk dulu" Ucap Tristan yang terus menemani Raline berdiri.Mereka lalu duduk di kursi tamu, Tristan dengan cepat berjongkok dan melepaskan sepatu Raline dengan tinggi 3 cm ini."Sudah aku katakan, jangan pakai High heels. lihat kaki kamu jadi bengkak" Gerutu Tristan."Cuma 3 cm sayang" Jawab Raline"Ya tapi kamu yang susah" Gerutu Tristan sembari mem

  • MY Enemy MY Husband   CIUMAN PERTAMA

    Di dalam kamar Apartemen, Pukul 20.30.Raline yang sedang bersender di kasur, sedang memegangi ponselnya. Ia sedang merekam video saat Tristan yang tengah memijat telapak kaki nya.“Tristan Handoko, menurut anda siapa wanita paling cantik di dunia?” Tanya Raline dengan terus memegangi ponsel merah nya ini.Tristan terkekeh, ia ambil minyak zaitun di dalam botol yang terletak diatas nakas lalu ia tuangkan di tangannya. Kemudian ia pijatkan dengan lembut di telapak kaki sang istri.“Ehmm,nama nya Raline Putri Darmawan” Jawab Tristan.Raline mencicit senang, ia lalu mendekatkan ponselnya ke wajah sang suami, lalu ia perlihatkan Tristan yang tampak menggemaskan dengan piyama pasangan yang ia beli tadi sore bersama dengan Lala.Raline lalu membalik ponselnya,lalu ia rekam dirinya sendiri.“Ini dia Raline Putri Darmawan” Ucapnya sembari tersenyum malu.Ia rekam kembali suaminya yang sedang memijat

  • MY Enemy MY Husband   REENE

    Di dalam Butik Gaun Pengantin,Pukul 13.30. Raline sudah tampak bosan duduk di sofa hitam,tepat di depan ruang ganti calon mempelai perempuan. Ia tidak henti nya menguap, menunggu Lala yang sejak tadi terlalu banyak protes mengenai gaun nya yang kekecilan. Tidak berapa lama,Lala keluar kembali dengan gaun putih yang sudah diperbaiki. Gaun putih berlengan panjang, dengan Garis leher yang memperlihatkan pundak nya. Sahabatnya itu yang sudah cantik, Semakin mempesona dengan gaun pernikahan dengan bahan terbaik yang ditaburi batu swarovski yang sudah di rancang sejak dari empat bulan lalu ini. Dengan mengacungkan ponsel nya,Raline memeperlihatkan Kecantikan Lala melalui panggilan video ini untuk Roy yang sekarang sedang berada di Amerika. Calon suami Lala itu, sedang melakukan perjalanan bisnis sekaligus akan menjemput Nenek nya untuk menghadiri pesta pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi. "Cantik sekali,pengantin ku" Gumam Roy.

  • MY Enemy MY Husband   JANGAN BERANI MENYENTUH WANITA KU

    "Raline aku akan membunuh mu !!"Pekik Kanaya.Nafas Raline terasa sesak, hampir saja wanita itu mencengkeram lehernya. Beruntung sang suami, bersama dengan Pengawal pribadi mereka terus menjaganya.Teriakan Kanaya tidak terkendali, entah apa yang membuat ia berpikir kalau semua ini adalah salah Raline. Hingga kedua petugas polisi wanita itu,harus mengamankan Kanaya kembali ke dalam mobil."Kamu tidak apa-apa,sayang?"Tanya Tristan.Raline mengangguk,ia hanya terkejut dengan serangan mendadak dari Kanaya.Tidak lama kemudian Tante Debby dan Om Reinald keluar dari rumah ini. Tante Debby langsung memeluk Raline,sedangkan Om Reinald mendekati Tristan untuk mengetahui tentang apa yang sudah terjadi. Tristan menjelaskan semuanya kepada Paman dan Tante nya ini, lalu ia meminta tolong agar Raline segera di bawah ke rumah lama mereka yang tepat berada di sebelah. karena Tristan akan mengurusi Kanaya terlebih dahulu.***Di dalam Rumah Kanaya..

  • MY Enemy MY Husband   AKU AKAN MEMBUNUHMU !!

    Lala baru saja masuk ke ruang kerja Presiden perusahaan ini, Raline Putri Darmawan. Ia dengan senyuman khas nya mengajak Sahabat tercinta nya ini untuk segera memeriksakan kandungan nya siang hari ini.Raline yang masih memeriksa beberapa dokumen, langsung menghentikan pekerjaannya.Ia melangkahkan kaki untuk mengambil Blazer panjangnya yang tergantung di pengait pakaian yang ada di ruangan ini, lalu ia kenakan ditubuhnya."Ayo" Ucap Lala,langsung merangkul tangan sahabatnya ini.Mereka berjalan menyusuri lantai 30 ini hingga berpapasan dengan Tristan yang sepertinya baru saja akan menuju ke ruang kerja Raline. Untuk kali ini Tristan akan lebih keras kepala, ia akan ikut untuk memeriksakan kandungan istrinya."La,biar aku saja" Ucap Tristan, lalu ia gantikan Lala menggenggam tangan Istrinya.Raline menatap Lala dengan tajam, dengan bahasa rahasia yang hanya diketahui oleh kedua sahabat ini mengisyaratkan bahwa Raline akan memarahinya nanti.

  • MY Enemy MY Husband   TIDAK AKAN PERNAH AKU MAAFKAN !

    Dua bulan kemudian..Rumah kediaman Keluarga Darmawan, Pukul 07.00Drrt...Drrt..Drrt..Pesan masuk !Raline yang masih tertidur diatas kasur empuknya, terbangun lalu ia buka pesan yang biasanya dari sang suami yang selalu membangunkannya di pagi hari. Walaupun pesan-pesan yang dikirimkan Tristan tidan pernah ia balas, Raline selalu rutin membaca pesan masuk itu."Good morning, Sayang. Aku hari ini bingung akan memakai Jas yang mana" Pesan masuk dari Tristan.Drrt..Pesan masuk kembali !Tristan mengirimkan foto beberapa Jas yang sudah ia letakkan di atas ranjang besar di kamar Apartemen mereka."Yang Biru malam" Gumam Raline, tanpa ia balas pesan tersebut.Setelah menerima pesan dari sang suami, biasanya ia akan bersemangat untuk mengawali aktifitas pagi ini. Tidak lama setelah ia terbangun, pelayan mengetuk pintu kamarnya."Masuk"Sahut Raline yang masih duduk di atas Ranjang besarnya.Pelayan ini me

  • MY Enemy MY Husband   KENAPA KAMU TIDAK BISA MENCINTAIKU !

    Tidak berapa lama setelah itu, Lala mendatangi Tristan dan Raline yang sudah berada di ruangan rawat inap VIP.Pintu Kamar ini ia buka, lalu ia melangkahkan kaki untuk melihat Raline. Tapi, saat ia sudah masuk ke dalam ruangan ini ada pemandangan yang membuatnya harus menarik nafas dalam-dalam. Di lihatnya Raline terus menangis, dan meminta Tristan untuk keluar dari Kamar ini."Aku tidak mau melihat mu Tristan !" Pekik Raline sembari menangis terisak-isak.Tristan terus menjauh dari Istrinya, tetapi kakinya tidak berani melangkah untuk meninggalkan Raline di ruangan ini sendiri. Hingga Lala mendekati Raline yang sedang memarahi suaminya itu. Lala spontan memeluk tubuh Raline dengan erat, ia tenangkan Sahabatnya ini."Line, tenang..Tenang Sweety"Gumam Lala sembari mengusap kepala Raline.Raline semakin menjadi menangis dalam pelukkan Lala, Tristan yang melihat Istrinya yang sedari tadi menangis tanpa sadar meneteskan air mata."La, Ayah menin

  • MY Enemy MY Husband   MAAFKAN AKU SAYANG

    Tristan berjalan dengan terburu-buru sembari menggendong tubuh Raline dalam dekapan nya.Setelah masuk Ke rumah sakit, ia langsung membawa Raline menuju ke Ruangan unit gawat darurat.Tangannya bergetar, jantung nya berdetak dengan kencang, ia terus memikirkan hal terburuk yang akan terjadi kepada Istrinya dan calon bayinya.Sejak di dalam mobil tadi, Raline belum juga sadarkan diri.Setelah masuk ke unit gawat darurat, Tristan langsung merebahkan tubuh Raline di atas kasur rumah sakit. Perawat berdatangan, tidak lama kemudian Dokter yang berjaga datang dan langsung memeriksa keadaan Raline."Anda sebaik nya menunggu di luar" Ucap Perawat dengan seragam putih ini.Tristan melangkahkan kaki nya sedikit menjauh, Kevin yang ikut dengannya mendekati Tristan."Langsung lakukan" Ucap Tristan memberi perintah pada Kevin.Kevin segera pergi setelah Tristan Perintahkan, sedangkan Tristan terus gelisah menunggu hasil pemeriksaan is

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status