Share

144. Laki-laki bertopeng : Haidar Bara Ivander

Langkah kakinya tegas berjalan. Tatapan matanya sesekali naik menatap jalanan yang ada di depannya, lalu turun menatap kedua ujung sepatunya yang berjalan menyusuri jalanan sepi untuk sampai ke rumahnya. Xena dan Malik harus berpisah di halte pertama setelah pergi dari area pemakaman sang ayah kandung. Gadis itu membenci fakta bahwa ia tak bisa lagi pulang bersama Malik. Jalur yang mereka tempuh, sudah berbeda. Malik tak akan lagi ada untuk menyambut sorenya dan tersenyum indah di pagi hari untuk dirinya. Hari ini akan berbeda. Mamanya mengatakan bahwa selepas sidang perceraian dilaksanakan dan diputuskan, ia tak akan langsung pulang ke rumah. Ada yang harus diurus olehnya. Katanya, urusan kantor akan sedikit kacau sebab ia absen pagi ini. Jadi, jangan menunggu wanita tua itu untuk pulang selepas senja menutup hari nanti. Xena harus pandai menyesuaikan dirinya mulai sekarang. Ia akan sendiri setiap malam, menunggu mamanya pulang membawa buah tangan untuk dirinya. Ia berharap sesekal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status