Home / Romansa / MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool / 9. Aku (Tak) Mencintaimu!

Share

9. Aku (Tak) Mencintaimu!

Author: Lefkilavanta
last update Last Updated: 2021-02-12 06:59:14

"Lo beneran ngusir Daffa dari rumah gue?" Xena terus saja menghujani pertanyaan yang sama untuk remaja jangkung di depannya. Berusaha mengabaikan adalah hal yang dilakukan oleh Malik kala sang saudara tiri sudah mulai dengan sikap cerewet nan menyebalkan miliknya.

"Malik!" bentak Xena kala jengkel  mulai dirasa sebab sikap tak acuh dari remaja yang baru saja ingin masuk ke dalam ruang kamarnya di lantai atas.

"Hm. Gue ngusir dia. Puas?" Malik akhirnya menyahut. Menatap Xena yang tegas memincingkan matanya sebab remaja jangkung di depannya itu menjawab dengan nada enteng bak tak ada dosa selepas mengusir tamu istimewa miliknya.

Jika diingat dengan baik, Daffa tak pernah sekalipun datang hingga mampir masuk ke dalam rumah Xena. Duduk sebagai seorang tamu baik yang disuguhkan dengan segelas minuman dingin buatan sang tuan rumah. 

Hari ini fakta itu terpatahkan. Daffa datang dan duduk di atas sofa tengah ruangan. Bahkan, Xena menyambutnya dengan senyum manis. Sedikit canggung memang kalau dirasa dengan benar, akan tetapi ia sukses menjamu tamu sesaat sebelum Malik datang dan mengacau dengan sikap menyebalkan miliknya itu.

Jika saja Xena tak menaruh rasa dan harapan padanya, gadis itu pastilah sudah menendang keluar Malik dari dalam rumahnya.

"Kok lo tega sih, Lik!" Xena menggerutu. Mengepalkan tangannya bersama dengan sesekali menghentak-hentakkan kakinya di lantai sebab ia tak bisa berbuat banyak kali ini. Menarik Daffa kembali masuk ke dalam rumahnya? Tidak! Itu sangat tak sopan.

"Toh juga dia gak berniat untuk datang bertamu 'kan? Lo yang maksa dia masuk—"

"Dia tahu rahasia kita!" sentak Xena menyela. Membuat remaja yang ada di depannya sejenak membulatkan matanya kemudian melepaskan tawa puas kala melihat perubahan ekspresi wajah milik Xena. Lucu dan menggemaskan! Xena terlihat seperti itu saat ini, alih-alih terlihat seram.

"Lo ketawa?!" Jengkel sudah hati gadis yang di depannya. Menatap sang saudara tiri yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian kembali melangkah masuk ke dalam kamarnya selepas mendorong kasar pintu kayu yang ada di depannya.

"Gimana kalau—"

"Dia udah janji gak akan ngasih tau siapapun." Malik menyela. Memutar tubuhnya untuk menghentikan langkah Xena yang tanpa disadari oleh gadis itu, Xena sudah masuk ke dalam kamar pribadi milik saudara tirinya. Berhenti di sisi ranjang king size milik Abian Malik Guinandra sembari tegas menatap remaja yang ada di depannya. 

"Jadi jangan khawatir," pungkas remaja jangkung dengan poni naik yang menampilkan indah sepasang alis hitam arang miliknya.

Sumpah demi apapun! Kalau dilihat dengan benar dari jarak yang amat sangat dekat seperti saat ini, Abian Malik Guinandra benar-benar tampan dan mempesona. Ah, Sial! Xena kembali jatuh hati pada paras milik saudara tirinya itu.

Xena kini memalingkan wajahnya. Menelisik bagian ruangan yang sedikit asing untuknya. Memang, Malik dan Xena adalah saudara tiri yang tinggal dalam satu atap rumah yang sama. Mendapat kasih sayang dari orang tua yang sama adalah status kehidupan mereka saat ini. Akan tetapi, mereka hanya berbagi kasih sayang bukan berbagi ruang kamar yang berbentuk persegi ini. Xena tak pernah datang masuk ke dalam kamar saudara tirinya itu. 

Ada dua tangga di dalam rumahnya. Tangga yang dibangun di sebelah kanan pintu masuk adalah tangga yang mengarah langsung ke depan pintu kamar Abian Malik Guinandra. Jika berbelok dan berjalan sedikit jauh memutari bagian rumah, di sisi ujung lorong ada kamar milik Xena Ayudi Bridella yang lebih dekat kalau ditempuh dari lantai dasar menaiki satu tangga di kiri pintu utama rumah mewah yang dibangun oleh mamanya itu.

Singkatnya, kamar Malik dan Xena sangat berjauhan. Menutup kemungkinan untuk Malik dan Xena bisa bertukar kamar atau bahkan saling menyambangi kamar satu sama lain kalau-kalau tak sedang dalam keadaan genting. Namun, ada satu fakta yang tak banyak diketahui oleh orang luar bahwa Malik itu sedikit usil dan jahil.

Menyambangi dan datang masuk ke dalam kamar pribadi milik Xena adalah aktivitasnya kala jenuh dan bosan melanda. Tak ada papa yang bisa diajak bermain game, juga tak ada mama yang bisa ia temani untuk memasak di dapur. Hanya ada si saudara tiri yang sudah candu akan suasana kamar didominasi cat warna merah muda miliknya itu. Toh juga, dalam pendirian Abian Malik Guinandra kala Xena mengusirnya untuk keluar dari kamarnya, Malik selalu mengatakan dengan tegas bahwa ia iri dengan pemandangan malam yang disuguhkan alam melalui jendela kamar milik Xena.

"Selama datang di kamar gue," tukas Malik terkekeh ringan. Menyita perhatian gadis yang sedari tadi menelisik setiap bagian kamar miliknya. 

Kandang babi! Itulah kesan yang tergambar jelas di dalam pikiran Xena kala menemukan sampah berserakan bersama baju-baju kotor tak sempat di cuci oleh pembantu tadi pagi di atas lantai. Juga kondisi tempat tidur yang bisa dibilang sangat mengerikan saat ini.

"Lo betah tidur di kandang babi?" tutur Xena mengerutkan samar dahinya.

"Ini kamar ternyaman gue." Malik memberi pembelaan. Merentangkan tangannya seakan ingin lebih banyak menunjukkan pesona kamarnya pada si saudara tiri.

Xena tertawa kecil. "Kayak gini lebih patut disebut kandang babi dari pada ka—" Ucapan gadis itu terhenti kala Malik menarik tubuhnya dan membuatnya berputar. Jatuh ambruk di atas ranjang empuk milik Malik dengan remaja yang kini mengunci serta memblokir segala fokus milik Xena. 

Intim! Bahkan dari cara Malik menatap itu sangat detail dan intim. Posisi mereka pun tak bisa dibilang wajar saat ini. Seakan sebuah adegan panas akan terjadi jikalau Malik melanjutkan niatnya yang didorong oleh perijinan dari Xena.

"Mau nyobain tidur sama gue di sini?" ucapnya dengan nada lembut nan lirih. Sukses membuat gadis yang berposisi setengah tidur di bawahnya itu membulatkan matanya sejenak.

Xena masih menahan napasnya. Tak mampu bergerak bahkan ia tak bisa mengedipkan kedua matanya saat ini. Malik ... mencuri segala warasnya!

"Bernapas." Remaja itu menyela. Sedikit menarik wajahnya untuk menjauh dan memberi sedikit kelonggaran pada Xena. 

Gadis itu sigap memalingkan wajahnya. Mendorong kasar tubuh jangkung milik saudara tirinya itu kemudian menghela napasnya kasar. Berdecak ringan sembari melirik Malik yang kini tertawa kecil.

"Lemah lo!" katanya mengejek. Memutar tubuhnya kemudian berjalan mengarah ke sisi almari besar yang ada di sudut ruangan.

"Gitu aja udah skakmat." Malik mengimbuhkan. Semakin tegas melepaskan tawa untuk memberi ledekan pada si saudara tiri yang masih mematung sembari mencoba mengatur napasnya.

Persetanan gila saudara tirinya satu ini. Bisa-bisanya ia tertawa lepas setelah membuat jantung Xena hampir saja berhenti berdetak dan membuat gadis itu mati beku dalam posisi tak wajar seperti itu.

... To be Continued ....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   190. Ending : Kisah terakhir kita

    Ini bukan pertemuan mereka yang terakhir, itulah yang ingin Xena katakan lewat kehadiran dan tatapan matanya untuk Bara. Ia meminta polisi untuk menemui teman juga mantan kekasihnya itu. Perpisahan dan akhir sidang harus dirasakan dengan perasaan yang ikhlas dan lapang dada, Xena ingin memberikan kesan itu pada remaja yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Bara tak berucap apapun. Ia terus memandang Xena. Wajahnya tak sesayu dan tatapannya tak senanar sebelumnya. Gadis itu lebih terlihat 'hidup' dengan polesan make up yang khas seorang Xena Ayudi Bridella. Suasana yang ia dapatkan dari Xena mulai kembali lagi."Kenapa lo menemui gue lagi?"Xena tersenyum manis. Ia meraih ujung jari Bara dengan perlahan-lahan. Remaja yang ada di depannya mulai menatap dengan aneh. Ia tak bergerak, terus mengikuti apa yang dilakukan Xena padanya sekarang. Gadis itu mulai menggenggam ujung jari-jari miliknya lalu menatap Bara dengan penuh kehangatan

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   189. End of Troubles

    "Pengadilan menyatakan terdakwa atas nama Haidar Bara Ivander terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan, penculikan dan penyekapan kelas ringan, serta penganiayaan kelas ringan. Untuk itu pengadilan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara 10 tahun ditambah dengan pidana penjara 2 tahun dan ditambah dengan pidana penjara 6 bulan. Menetapkan lamanya terdakwa di tahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan selama 2 tahun mengingat usia terdakwa yang masih remaja. Pengadilan memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan dengan denda sekurang-kurangnya adalah 20 juta rupiah. Demikian putusan pengadilan ditetapkan."Ketokan palu terdengar begitu tegas menggema di ruangan. Remaja jangkung dengan pakaian khas seorang tahanan kota itu hanya bisa mengangguk. Tak ada yang disanggah. Pengacaranya pun nampak diam dan mulai pasrah. Tak perlu waktu yang lama, tak perlu drama ini itu untuk mengurung si iblis

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   188. About Friends (2)

    Rumput hijau yang menyejukkan mata dan hati. Mendamaikan perasaan yang sedang riuh bergemuruh di dalam jiwa saat ini. Malik memutuskan untuk mengikuti setiap langkah yang diambil oleh Zain pagi ini. Ia ingin berbicara banyak dengan laki-laki yang sudah menjadi temannya itu. Ia tak benar-benar membenci Zain. Hanya saja, siapa dingin Zain padanya membuat Malik menjadi sedikit jauh dari temannya itu. Sebenarnya di dalam lubuk hati yang dalam, ia tak pernah menyimpan dendam untuk remaja berponi naik ini. Hanya saja, ia iba. Zain terlalu lama menyimpan rasa sakitnya sendirian. Selepas kematian Tara, remaja itu menjauhi Malik dan memutuskan untuk menghilang dari peredaran. Baru beberapa bulan yang lalu ia kembali datang dengan Aksa yang membawanya penuh luka dan darah segar yang mengalir dari beberapa bagian tubuhnya.Memang, permusuhan keduanya sedikit unik. Tak ada pertengkaran juga perkelahian. Malik selalu memaafkan bagaimana perilaku Zain padanya. Toh juga, ada a

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   187. About Friends (1)

    Semilir hawa bayu mengiringi langkah keduanya membelah trotoar jalanan yang menjadi jalur utama untuk mereka saat ini. Jalanan Kota Jakarta yang ramai, padat, dan tak pernah sepi juga sela. Selepas keluar dari bangunan kantor polisi, keduanya kini memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak dan mampir ke sebuah tempat untuk menikmati liburnya hari ini. Tanggal merah, hari penting untuk negara. Namun, surganya bagi para pelajar. Mereka diberi jeda satu untuk merilekskan otak dan hati mereka. Menikmati suasana kota di pagi hari sampai senja datang menutup kisah nanti sore. Malik dan Xena merasakan semua itu. Sedikit demi sedikit perasaan yang mengganggu di dalam hati mereka mulai hilang begitu saja. Semua masalah yang datang mulai surut bak gelombang air laut di malam hati. Rasanya sedikit tenang, mereka bisa menjalani hidup sesuai dengan apa yang mereka inginkan saat ini. Menjalin hubungan sederhana dan mulai merajut kasih juga cinta untuk melalui masa muda. Malik

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   186. Perasaan ku

    Malik menatap wajah wanita tua yang ada di depannya saat ini. Pandangan matanya terus saja tertuju pada Sarah yang baru saja datang menghadang langkahnya. Sepasang mata dengan lensa pekat itu mulai menatap sayu dan nanar wajah mantan anak tirinya itu. Penuh luka, identik dengan apa yang terjadi pada sang putri kemarin malam. Kata Xena selepas ia sukses membuat mamanya menangis dengan keadaan wajah dan tubuhnya yang kacau, ia melegakan hati wanita tua itu dengan mengatakan bahwa untung saja Malik datang menyelematkan Xena dari Bara. Katanya, juga. Malik terluka sama dengan apa yang dialami oleh Xena. Gadis itu juga mengimbuhkan kalau yang menghantar dirinya sampai gerbang depan malam-malam begini adalah Abian Malik Guinandra, tetapi kala disuruh mampir untuk mengobati lukanya, Malik menolak. Alasannya hanya satu, ia tak mau membuat Sarah kembali kacau dengan dua luka di dalam hatinya selepas mendapatkan dua putra dan putrinya pulang dalam keadaan seperti itu. Toh juga ada papanya di

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   185. Hati Yang Terluka.

    Bara mengetukkan ujung jari jemarinya di atas meja kayu yang ada di sisinya. Ia bersandar tepat di atas kursi sembari menyilangkan kaki dan menatap ke arah gadis yang masih tak sadarkan diri selepas ia menyiksanya habis-habisan. Bara memukul wajah Xena. Sisi bibir gadis itu tergores dengan darah yang mulai mengering. Ujung matanya lebam selepas Bara melayangkan tinju ringan kala sang gadis terus saja mengumpat padanya. Xena mengejutkan. Jujur saja, Bara tak tahu kalau gadis itu bisa setangguh ini dengan penampilan dan tatapan wajah dan polos. Kala dirinya mendorong Xena masuk ke dalam gudang sekolah dan menutup pintunya dengan rapat. Xena bahkan mulai bergeming di tempatnya dengan terus menatapnya menggunakan tatapan tajam penuh amarah. Bara menampar wajahnya lalu mendorong tubuh Xena hingga jatuh terantuk sisi meja rusak di belakang tubuh gadis itu. Darah mengalir dari sisi sikunya dan luka lecet datang selepas paku berkarat tak sengaja menyentuh permukaan lengannya.

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   184. Akhir Sebuah Hubungan

    Fajar menyingsing dari ufuk timur. Sinarnya tegas menghantam permukaan bumi dan mencoba menghangatkan komponen yang ada di bawahnya saat ini. Gadis yang sudah berdiri di depan papan pengumuman besar di sekolahnya itu tak pernah menyangka dan mengira-ngira sebelumnya. Ia mendapatkan sebuah undangan kematian yang datang dari teman dekatnya. Seisi sekolah mulai membicarakan kematian Nara yang terkesan mendadak. Bukan hanya Xena yang terkejut. Akan tetapi, hampir seluruh penghuni sekolah. Bahkan guru-guru juga mulai memberitakan kabar ini dengan bumbu yang membuat suasana sedikit tegang. Kisahnya hari ini mungkin tak akan berakhir baik. Setiap sudut sekolah yang punya Mading besar seperti ini, akan menampilkan wajah Nara dengan pita kuning di atasnya. Ucapan bela sungkawa datang kemudian. Mereka meninggal 'note' yang mereka tempelkan di sisi undangan untuk mengirim doa pada teman mereka yang sudah berpulang ke pangkuan yang maha kuasa. "Bagaimana ini ... gue bahkan berbicara den

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   183. Kematian Nara (2)

    Sirine mobil polisi meraung-raung di udara. Membawa sebuah duka di setiap lajunya beberapa saat yang lalu. Ambulan mengikuti, mayat gadis malang turun dari sana dengan keadaan sudah terbungkus oleh kain putih. Seorang remaja jangkung mengiringi masuk ke dalam bangunan kepolisian. Mayat itu akan disimpan di dalam ruangan mayat tempat beberapa korban pembunuhan lainnya berada hingga polisi menyelesaikan penyelidikannya besok pagi. Suasana sudah kacau dengan Aksa yang tak lagi kuasa untuk mengiringi kepergian gadis yang ia cintai. Nara adalah cinta pertama yang ada di dalam hatinya. Gadis itu adalah satu-satunya gadis yang bisa menyentuh lubuk hatinya paling dalam. Belum juga menyatakan perasaannya dengan resmi, ajal sudah menjemputnya dengan tragis. Aksa tak bisa berkata apapun lagi. Semua yang ada di depan matanya bak sebuah mimpi buruk yang harus ia lalui seorang diri.--ia membenci kisah malam ini!"Aksa ... kita cari tempat duduk

  • MY STEPBROTHER : Crazy, Sexy, Cool   182. Kematian Nara

    Langkah kakinya tegas membelah rerumputan hijau yang ada di bawah pijakan kaki remaja jangkung itu sekarang ini. Gelap terasa, sedikit sunyi sebab tak ada yang datang untuk bertamu dan menyambangi rumah tua itu sekarang. Semua benar-benar terasa sepi bak rumah hantu yang sengaja dijauhi oleh para masyarakat dan warga setempat. Bukan, bukannya di sisihkan dari kota. Bukan juga dijauhi orang-orang, beginilah suasana rumah Nara kalau malam tiba dengan kerikan jangkrik yang khas menghiasi suasana malam. Tak ada hujan, tak mendung dengan langit berbintang di atas sana. Kiranya, sambutan yang baik selepas Aksa memutuskan untuk memungkaskan perkejaan paruh waktu yang ia lakukan dan mulai menatap langit di atasnya.Ada satu alasan yang membuat dirinya datang ke tempat ini lagi. Tak penting jika ia menceritakan alasannya datang kemari pada orang-orang yang tak mengenal Nara dengan baik. Namun, baginya ini sangat penting. Kala keluar dari minimarket tempatnya bekerj

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status