Share

Perjanjian pra-nikah

Part 31

"Dengerin, tu. Ada yang cemburu," celutuk Luna.

"Wan, hargai istri kamu. Tisya masa lalu kamu dan Risna pilihan kamu menjalani masa depan." Ucapan Ibu terkesan membela Risna.

Aku menjelaskan kepada mereka semua. Jika aku merasa tidak suka dengan Risna. Rentetan kebohongannya membuatku illfeel dengannya.

"Risna kembali ke kamar!" titahku cepat. Aku butuh waktu bicara dengan Tisya.

"Tidak akan! Aku tidak akan kembali ke kamar. Jika Mas masih merayu wanita itu." Risna berdiri di belakangku dengan bersedekap.

"Jangan membantah, kembali ke kamar!" tegasku tanpa melihat wajahnya yang mulai membosankan.

"Jangan kasar pada wanita. Kamu yang memilih Risna menjadi istri kamu. Sudah kewajiban kamu untuk menasehati dan mengarahkannya ke arah yang lebih baik. Tidak sehat lho, jika menjilat kembali ludah yang sekian tahun terjatuh ke tanah," tutur Tisya lembut. Suaranya mengalun merdu memanjakan gendang telingaku.

Luna dan Mbak Mia membenarkan ucapan Tisya. Ibu juga turut mengiyakan ucapan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status