Share

Terungkap

Part 18

"Bu-bukan, Anda salah Pak Ustaz. Istri saya tidak mungkin menyakiti saya. Dia sangat mencintai saya," ujarku dengan perut yang masih terasa mual.

Ustaz Irsyad tersenyum penuh arti ke arahku. Lalu, mengeleng pelan.

"Jiwamu terlalu kosong, Wan. Bagaimana bisa kamu yang ahli ibadah ketika masih muda bisa krisis iman sedemikian rupa. Wan, ingat ada Allah yang memegang kendali atas hidup kita. Ngucap, Wan," ujar Ustaz Irsyad.

Tiba-tiba saja Ibu memekik hebat, mengeser tubuhnya ke belakang. Penyebabnya, keluar belatung dari bekas mutahanku.

"Wan, sini tangan kamu," pinta Ustaz Irsyad seraya mengulurkan tangannya ke depanku.

Aku menjulurkan tangan ke arah telapak tangannya. Secepat kilat, lelaki senja itu menarik cincin pemberian Risna. Suara tangisan Risna mengalun di telinga.

"Tega kamu menyakitiku, Mas. Kamu jahat!" teriakan Risna terdengar jelas di telinga. Mataku memindai seluruh ruangan. Namun, sosok Risna tidak kutemui.

"Pak Ustaz, kembalikan cincin saya. Saya tak mau istri sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status